Pohon yang Menyembuhkan

Minggu, 25 April 2021

Pohon yang Menyembuhkan

Baca: Kejadian 3:1-11

3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”

3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”

3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati,

3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”

3:10 Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

3:11 Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”

Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu? —Kejadian 3:11

Pohon yang Menyembuhkan

Dengan uang 300.000 dolar AS, kamu dapat membeli sebuah mobil sport McLaren 720S yang baru. Mobil tersebut dilengkapi dengan mesin V8 yang bertenaga 710 hp—tentu jauh lebih besar daripada yang kamu butuhkan untuk perjalanan sehari-hari.

Namun, tenaga mesin yang begitu besar itu sangat menggoda untuk dicoba. Seorang pengemudi di Virginia mendapat pelajaran pahit bahwa mobil McLaren miliknya bisa melesat begitu “cepat” dari showroom mewah ke tempat rongsokan hanya dalam tempo dua puluh empat jam! Sehari setelah membeli mobil itu, ia menabrakkannya ke sebuah pohon. (Syukurlah, ia selamat.)

Baru saja tiga pasal dilalui dalam Alkitab, kita sudah melihat bagaimana sebuah pilihan lain yang buruk dan sebatang pohon merusak ciptaan Allah yang baik. Adam dan Hawa makan buah yang secara khusus dilarang Allah untuk dimakan (Kej. 3:11). Kisahnya baru saja dimulai, tetapi firdaus sudah dikutuk Allah (ay.14-19).

Ada pohon lain yang kemudian berperan mencabut kutuk itu—pohon yang menjadi kayu salib tempat Yesus menderita bagi kita. Kematian-Nya menebus masa depan kita dengan-Nya (Ul. 21:23; Gal. 3:13).

Kisah tersebut menemui penggenapannya di pasal terakhir dalam Alkitab. Di sana kita membaca tentang “pohon kehidupan” yang tumbuh di tepi “sungai air kehidupan” (Why. 22:1-2). Seperti yang digambarkan Yohanes, pohon itu akan “dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa” (ay.2). Ia meyakinkan kita bahwa di sana “tidak terdapat sesuatu pun yang terkena kutuk Allah” (ay.3 BIS). Kisah Allah ditutup dengan kebahagiaan abadi—suatu akhir yang kita semua nanti-nantikan.—Tim Gustafson

WAWASAN
Dalam Kejadian 3:1-11, kita melihat bagaimana Iblis menyimpangkan firman Allah yang dikutipnya. Adam dan Hawa hanya dilarang untuk makan dari satu pohon, yaitu “pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat” (2:16-17), bukan semua pohon (3:1). “Sekali-kali kamu tidak akan mati” (ay.4) adalah kebohongan yang disengaja (2:17). Hawa juga menambahkan perintah Allah, dengan berkata, “Jangan kamu . . . raba buah itu” (3:3). Paulus mengatakan bahwa “Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya” (2 Korintus 11:3). Kita harus sadar dan berjaga-jaga (1 Petrus 5:8) agar “Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita” (2 Korintus 2:11). —K.T. Sim

Bagaimana kita sudah mengalami realitas kemenangan Yesus atas dosa dan kematian hari ini? Menurut kamu, respons apa yang pantas kita berikan terhadap pengorbanan-Nya bagi kita?

Ya Bapa, jangan biarkan aku melupakan harga yang dibayarkan Anak-Mu demi mencabut kutuk yang kami sebabkan di Taman Eden. Hanya puji syukur yang bisa kuucapkan dan hanya hidupku yang bisa kuserahkan kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 21-22; Lukas 18:24-43

Bagikan Konten Ini
43 replies
  1. rutina rumilip
    rutina rumilip says:

    emmanuel ma kasi ya sharing nya begitu luar biasa tuhan yesus itu baik dan teramat baik ..amen

  2. Ersa Okta Suraini
    Ersa Okta Suraini says:

    Syalom, selamat hari Minggu, Renungan ini sangat bagus mengingatkan kita untuk taat dengan perintah Tuhan Yesus, GBU all

  3. Sindhu
    Sindhu says:

    Amin. Dari kisah ini aku dpt pelajaran bbrp hal. 1. Bagaimana keadaan manusia pd saat itu sebenarnya? Juga bgmn relasinya dng binatang. 2. Jgn bermain2 atau kompromi dng dosa. Segera jauhi. 3. Jgn beri kesempatan iblis masuk dan menyerang qta. Bangun hub dng intim dng Tuhan. Peka dng suara & kehendak Tuhan, 4. Tuhan pny rancangan besar akan kehidupan ini, di atas semua persoalan & tantangan kehidupan. Tq. Jbu

  4. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari,
    pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami,
    sembuhkan juga orang-orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana,
    kami serahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tangan Mu saja, biarlah Kehendakmu yang terjadi,
    terpujilah namaMu kekal selamanya,
    amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *