Kenangan Yang Telah Dilupakan

Jumat, 20 Juni 2014

Komik-Strip-WarungSateKamu-20140620-Foto-Jadul

Baca: Mazmur 103:1-8

103:1 Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

103:2 Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

103:3 Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,

103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,

103:5 Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

103:6 TUHAN menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas.

103:7 Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

103:8 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! —Mazmur 103:2

Kenangan Yang Telah Dilupakan

Baru-baru ini, seorang teman lama dari masa remaja saya mengirimkan foto regu lari SMP kami melalui e-mail. Pada foto hitam-putih yang agak buram itu tampak sekelompok anak remaja, yang saya ingat samar-samar, bersama dengan dua orang pelatih kami. Pikiran saya segera dipenuhi akan kenangan masa lalu yang menyenangkan ketika kami berlari dalam perlombaan satu mil dan setengah mil pada berbagai kejuaraan yang kami ikuti. Namun sekalipun saya menikmati kenangan akan masa silam itu, saya juga teringat betapa mudahnya saya melupakan semua itu dan kemudian beralih kepada hal-hal lainnya.

Ketika kita menjalani hidup ini, alangkah mudahnya kita melupakan berbagai tempat, orang, dan kejadian yang pernah menjadi hal penting bagi kita. Waktu pun berlalu, hari kemarin sirna, dan kita menjadi terobsesi dengan hal-hal yang sedang terjadi di masa kini. Ketika hal ini terjadi, kita juga dapat melupakan betapa baiknya Allah kepada kita selama ini. Mungkin itulah alasan Daud mengingatnya ketika menulis, “Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya” (Mzm. 103:1-2).

Kenangan akan kebaikan Allah semakin diperlukan, terutama ketika sakit hati dan kesulitan hidup menekan kita. Ketika kita merasa begitu tertekan dan dilupakan, penting untuk mengingat kembali segala yang pernah dilakukan-Nya bagi kita. Dengan mengingat semua itu, kita dapat menerima penguatan untuk mempercayai-Nya pada masa kini dan juga pada masa mendatang. —WEC

Bila topan k’ras melanda hidupmu,
Bila putus asa dan letih lesu,
Berkat Tuhan satu-satu hitunglah,
Kau niscaya kagum oleh kasih-Nya. —Oatman
(Kidung Jemaat, No. 439)

Mengingat kesetiaan Tuhan di masa lalu akan menguatkan kita di masa mendatang.

Bagikan Konten Ini
8 replies
  1. Mikael
    Mikael says:

    Jika teringat akan kasih Allah, saya selalu diliputi sukacita yg luar biasa, terlebih ketika mengetahui bahwa Dia mencintai kita bahkan ketika kita masih berdosa ..

  2. Na Metmet
    Na Metmet says:

    Bapa Sorgawi ajarku mengenal betapa dalamnya kasih-MU
    Bapa Sorgawi buatku mengerti betapa kasih-Mu padaku
    Semua yang terjadi didalam hidupku
    ajarku menyadari Kau selalu sertaku
    B’ri hatiku s’lalu bersyukur pada-Mu
    karna rencana-Mu indah bagiku

  3. indah esterlita
    indah esterlita says:

    firman yang luar biasa, sangat menguatkan. ditengah maslah yang dihadapi diberikan kekuatan dengan mengingat akan segala kebaikan Tuhan yang telah diberikan kepada kita. happy friday

  4. Lio Kyu
    Lio Kyu says:

    Benar…. 🙂 mengingat foto jaman2 dulu jadi teringat juga akan penyertaan Allah kepadaku sampai saat ini 🙂

  5. Renega Simorangkir
    Renega Simorangkir says:

    Saya termasuk pribadi yang cepat lupa.
    lupa nama teman, lupa wajah teman lama, lupa pernah melakukan ini itu, lupa kalau pernah dijahati, tapi lupa juga kalau sudah banyak berkat yang Dia berikan. Hal ini berakibat saya tidak bersyukur akan kehidupan ini.
    Tetapi, setelah sadar punya sifat pelupa apalagi lupa berkat Tuhan, pelan pelan terus mengingat kebaikanNya dari dulu sampai sekarang, bahkan sampai selama-lamanya.

  6. galih
    galih says:

    sewaktu saya mengingat hal – hal di masa lalu, saya teringat kebaikan Tuhan yang selalu memberi kekuatan kasih anugerah-Nya yang indah, dan sekarang ingatan kebaikan Tuhan itu selalu menjadi kekuatan terutama dan terbesar saya selama menjalani hidup ini dan sampai selama – lamanya. Gbu us all. Amen

  7. Rangga
    Rangga says:

    Yess benar sekali ketika kita mengingat kebaikan yang sudah Tuhan berikan kepada kita pasti akan disegarkan dan semakin dikuatkan sehingga kita dapat mengucap syukur ketika kita mengalami ujian hidup.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *