Nikmat yang Sementara

Oleh: Kristyanto Utomo

nikmat-mana

Pernahkah kita berpikir, “Kok enak banget ya hidup orang itu? Hidupnya cuma foya-foya, dugem, main cewek… sedangkan aku yang berusaha hidup kudus dan dekat dengan Tuhan tidak bisa merasakan nikmatnya dunia. Aku malah terkekang dengan banyaknya peraturan. Sepertinya sia-sia saja aku hidup menjaga kekudusan”.

Mungkin banyak dari kita, anak-anak Tuhan merasa iri dengan teman-teman kita yang bisa melakukan apa saja yang mereka sukai. Rasanya, hidup dalam kedagingan itu lebih enak daripada hidup menurut roh. Pemikiran semacam ini kemudian membuat sebagian anak Tuhan mulai meninggalkan persekutuan dengan Tuhan.

Tapi, kesenangan macam apa yang sebenarnya bisa diperoleh dari hidup yang demikian? Bukankah kesenangan yang sementara saja? Bahkan, kita akan diperbudak oleh keinginan daging kita dan kehilangan kesempatan untuk menikmati hal-hal yang jauh lebih indah dan mulia yang disediakan Tuhan.

Teman, ingatlah bahwa kehidupan kita tidak hanya berhenti di Bumi. Masih ada kehidupan yang jauh lebih panjang daripada hidup yang sekarang, entah itu di Surga atau di Neraka. Orang yang hidup dalam kedagingan, kelihatannya bersenang-senang di Bumi, tetapi pada akhirnya mereka tidak dapat menikmati sukacita terbesar dalam kerajaan Allah (Galatia 5:19-21). Sebaliknya, ketika kita memberi diri dipimpin oleh Roh, kita sesungguhnya sedang mengarahkan pandangan kita pada kesenangan yang jauh lebih besar dan dapat dinikmati selama-lamanya.

Dalam kenyataannya, menjalankan komitmen untuk mengikuti pimpinan roh di dalam dunia ini tidaklah mudah. Apalagi ketika semua orang di sekitar kita tampaknya asyik-asyik saja hidup sesuka hati. Orang seperti Rasul Paulus pun bergumul hebat. Ia tahu bahwa peraturan Tuhan itu lebih baik, tapi seringkali keinginan dagingnya terlampau kuat (lihat Roma 7:22-25). Betapa kita tidak dapat mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi harus terus bergantung kepada anugerah Tuhan di dalam Yesus Kristus.

Maukah kita berkomitmen untuk hidup menurut tuntunan Roh? Kita mungkin akan jatuh bangun dalam prosesnya. Namun, yakinlah tidak ada yang sia-sia ketika kita mau mengikuti jalan Tuhan. Dia akan menyediakan kekuatan yang kita perlukan untuk bangkit kembali. Dan, di dalam anugerah-Nya, kita akan menikmati hal-hal yang jauh lebih indah dan mulia dibanding kesenangan sementara yang ditawarkan dunia ini.

Bagikan Konten Ini
0 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *