Bukanlah Engkau

Sabtu, 25 Maret 2017

Bukanlah Engkau

Baca: 1 Tawarikh 17:1-4, 17:16-25

17:1 Setelah Daud menetap di rumahnya, berkatalah ia kepada nabi Natan: “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut perjanjian TUHAN itu ada di bawah tenda-tenda.”

17:2 Lalu berkatalah Natan kepada Daud: “Lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Allah menyertai engkau.”

17:3 Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Allah kepada Natan, demikian:

17:4 “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Bukanlah engkau yang akan mendirikan rumah bagi-Ku untuk didiami.

17:16 Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan TUHAN sambil berkata: “Siapakah aku ini, ya TUHAN Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?

17:17 Dan hal ini masih kurang di mata-Mu, ya Allah; sebab itu Engkau telah berfirman juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang, ya TUHAN Allah.

17:18 Apakah lagi yang dapat ditambahkan Daud kepada-Mu dalam hal Engkau memuliakan hamba-Mu ini? Bukankah Engkau yang mengenal hamba-Mu ini?

17:19 Ya TUHAN, oleh karena hamba-Mu ini dan menurut hati-Mu Engkau telah melakukan segala perkara yang besar ini dengan memberitahukan segala perkara yang besar itu.

17:20 Ya TUHAN, tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami.

17:21 Dan bangsa manakah di bumi seperti umat-Mu Israel, yang Allahnya pergi membebaskannya menjadi umat-Nya, untuk mendapat nama bagi-Mu dengan perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, dan dengan menghalau bangsa-bangsa dari depan umat-Mu yang telah Kaubebaskan dari Mesir?

17:22 Engkau telah membuat umat-Mu Israel menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya dan Engkau, ya TUHAN, menjadi Allah mereka.

17:23 Dan sekarang, ya TUHAN, diteguhkanlah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hamba-Mu ini dan mengenai keluarganya dan lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu.

17:24 Maka nama-Mu akan menjadi teguh dan besar untuk selama-lamanya, sehingga orang berkata: TUHAN semesta alam, Allah Israel adalah Allah bagi orang Israel; maka keluarga hamba-Mu Daud akan tetap kokoh di hadapan-Mu.

17:25 Sebab Engkau, ya Allahku, telah menyatakan kepada hamba-Mu ini, bahwa Engkau akan membangun keturunan baginya. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah memberanikan diri untuk memanjatkan doa ke hadapan-Mu.

Lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu. Maka nama-Mu akan menjadi teguh dan besar untuk selama-lamanya. —1 Tawarikh 17:23-24

Bukanlah Engkau

Daud telah menyusun semua rencana. Ia merancang perkakasnya. Ia mengumpulkan bahan-bahannya. Ia mengatur segala sesuatu (lihat 1Taw. 28:11-19). Namun, Bait Suci yang pertama kali dibangun di Yerusalem dikenal sebagai Bait Suci Salomo, dan bukan Bait Suci Daud.

Itu karena Allah telah berkata, “Bukanlah engkau” (1Taw. 17:4). Allah telah memilih anak Daud, Salomo, untuk membangun Bait Suci itu. Tanggapan Daud terhadap penolakan Allah patut dipuji. Daud berfokus pada apa yang akan dilakukan Allah dan bukan pada apa yang tidak dapat dilakukannya (ay.16-25). Ia tetap mengucap syukur. Ia tetap melakukan semua yang dapat dilakukannya dan mengerahkan orang-orang yang cakap untuk mendukung Salomo dalam pembangunan Bait Suci (lihat 1Taw. 22).

Penafsir Alkitab bernama J. G. McConville menulis: “Sering kali kita harus dapat menerima bahwa pekerjaan yang sangat ingin kita lakukan dalam pelayanan Kristen ternyata bukan yang paling bisa kita kerjakan, dan bukan juga yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan. Mungkin seperti Daud, kita hanya dipanggil untuk melakukan persiapan untuk sesuatu yang jelas jauh lebih agung.”

Daud merindukan kemuliaan Allah, bukan kemuliaan dirinya. Ia setia melakukan apa saja yang dapat dilakukannya bagi pembangunan Bait Allah, dengan memberikan fondasi yang kuat bagi penerusnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Kiranya kita juga menerima tugas-tugas yang telah ditetapkan Allah untuk kita lakukan dan melayani-Nya dengan hati yang penuh syukur! Allah kita yang penuh kasih sedang melakukan sesuatu yang “jelas jauh lebih agung”. —Poh Fang Chia

Bapa, kami rindu harapan, impian, dan hati kami selaras dengan kehendak-Mu. Ajar kami memuji-Mu di saat kami tergoda untuk meragukan kebaikan-Mu.

Allah dapat merahasiakan maksud dari perbuatan-Nya, tetapi setiap perbuatan-Nya pasti selalu mempunyai maksud.

Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 19-21; Lukas 2:25-52

Artikel Terkait:

3 Hal yang Kudapatkan Ketika Aku Memutuskan untuk Bersaat Teduh Saat Aku Patah Hati

“Hingga akhirnya pada akhir tahun lalu, aku putus dengan pacarku. Aku merasa berada di titik terendah dalam hidupku. Di saat itulah, Tuhan kembali mengingatkanku dalam sebuah khotbah di gereja. Aku pun mulai memutuskan untuk kembali menjalin relasi dengan Tuhan dan bersaat teduh setiap hari.”

Baca kisah Ruth selengkapnya di dalam artikel berikut.

Bagikan Konten Ini
14 replies
  1. Melly Saroinsong
    Melly Saroinsong says:

    Bapa, terima ksh utk firmanMu, setiap badai pergumulan menjadikan kami semakin kuat dlm menjalani kehidupan ini . kupercaya janjiMu Tuhan .. Amin

  2. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik selalu bahagia murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  3. sutikno
    sutikno says:

    aku bersyukur kepada-Mu ya Tuhan Yesus ,Engkau telah memberiku talenta- talenta ,aku minta Engkau bimbing aku agar aku tidak menyimpang dari pelayananku . teguhkan imanku beri aku kemampuan untuk senantiasa sujut menyembah-Mu sampai rencana-Mu di genapi bagiku dan bagi mereka . amin

  4. Dian Werinussa
    Dian Werinussa says:

    ajarkan kami untuk terus menerus menjalin hubungan yg tidak ada hentinya denganmu ya Tuhan Yesus… kapanpun dan di manapun…

  5. Anastasya V. Dory
    Anastasya V. Dory says:

    selalu percaya bahwa apa yang Dia buat baik dan sempurna. Rancangan-Nya bukan rancangan kita.. amin

Trackbacks & Pingbacks

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *