Allah Masih Bekerja dalam Hidup Saya

pion-catur

Bacaan: Ratapan 3:18-25

Bagi beberapa orang, catur adalah olahraga yang seru dan menantang! Jika kita memperhatikan peraturan pertandingannya, kita bisa melihat keunikan dari olahraga catur itu. Semasa kecil, saya pernah berkesempatan menyaksikan Anatoly Karpov, juara dunia catur pada masanya, bertanding dalam suatu kejuaraan. Salah satu peraturan favorit saya dari catur adalah tentang pion. Pion adalah bidak catur yang dianggap paling tidak berarti, tetapi jika ia dapat maju selangkah demi selangkah—kotak demi kotak—hingga tiba di baris kedelapan, pion itu dapat berubah menjadi ratu, bidak catur yang paling tinggi nilainya!

Inilah gambaran dari karya Allah yang mendasar: menjadikan kita serupa dengan Anak-Nya, Yesus. Sejak kita mengambil keputusan terpenting dalam hidup kita, untuk percaya dan mempercayakan hidup kepada Allah demi kekekalan kita, kita pun menjadi seperti bidak pion dalam catur itu. Allah kemudian membentuk kita hingga akhir hayat dengan mendorong kita maju, selangkah demi selangkah, sembari menumbuhkan karakter kita.

Dan salah satu sifat terpenting dari karakter Allah yang Dia ingin kita miliki adalah kesetiaan-Nya. Kita membaca dalam kitab Ratapan: “besar kesetiaan-Mu!” (3:23). Dan Dia akan terus berkarya dalam diri kita hingga Dia telah mengubah seluruh karakter kita menjadi seperti sifat Sang Raja.

Terkadang hidup terasa sulit. Kita tumbang dan gagal di sana-sini, lalu menjadi tawar hati ketika kita gagal. Kita lupa bahwa dalam segala keadaan, Allah sedang membentuk kita, hari demi hari, untuk menjadi serupa dalam sifat dan gambaran Anak-Nya, Yesus. Seperti bidak pion yang hanya melangkah maju sekotak demi sekotak, rasanya memang begitu lama dan perlahan. Namun ketika kita melihat ke belakang dalam hidup kita, kita dapat melihat bagaimana Allah telah menggerakkan kita maju sepanjang hari, bulan, dan tahun-tahun yang telah kita lalui.

Ingatlah, pion adalah bidak terlemah di atas papan catur. Keberhasilan akan kita peroleh ketika kita melakukan persis dengan yang Allah kehendaki. Dialah yang mengatur semua bidaknya. Jangan lupa bahwa pion bisa menjadi penentu kemenangan. Mungkin kita tidak bisa bergerak leluasa, tidak memiliki banyak kekuatan, tidak memberikan kesan pada siapa pun . . . tetapi jangan salah! Allah masih bekerja dalam hidup kita. Dia sedang mengubah pion menjadi ratu; umat-Nya menjadi serupa Kristus.

Pertumbuhan seorang Kristen terjadi di hadapan Allah, hari demi hari, lewat pergumulan dan kebergantungan pada Roh-Nya setiap hari. Dia masih terus bekerja dalam diri Anda. Alangkah indahnya menjadi sebuah pion di tangan Allah!

Pion yang kecil bisa menjadi penentu kemenangan.

I Believe

Pikiran, perasaan, dan tindakan kita dibentuk oleh apa yang kita yakini. Bagaimana keyakinanmu tentang kematian dan kebangkitan Kristus membentuk cara kamu menjalani hidup?

Bergabunglah dengan ribuan sobat muda lainnya untuk memasang gambar I BELIEVE [Aku Percaya] sebagai foto profil di jejaring media sosialmu, dan siap sedialah setiap saat untuk membagikan keyakinanmu kepada siapa saja yang membutuhkannya.

 

Jika kamu memiliki pengalaman menarik dalam membagikan imanmu selama memasang foto profil ini, bagikan dalam kolom berikut untuk menginspirasi sobat muda yang lain!

Paskah Setiap Hari

Minggu, 20 April 2014

Paskah Setiap Hari

Baca: Ibrani 10:11-18

10:11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.

10:12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,

10:13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.

10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

10:15 Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita,

10:16 sebab setelah Ia berfirman: “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,” Ia berfirman pula: “Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,

10:17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.”

10:18 Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.

Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. —Matius 28:6

Paskah Setiap Hari

Suatu hari, seorang sahabat saya yang bekerja sebagai guru taman kanak-kanak mendengar pembicaraan yang meriah di antara murid-muridnya. Seorang anak bernama Maria bertanya: “Siapa yang mengasihi Tuhan?” Semua temannya menjawab, “Aku! Aku! Aku!” Jawab Billy, “Aku mengasihi Yesus.” Kelly pun protes, “Tetapi Dia mati.” Billy menjawab, “Memang, tetapi setiap hari Paskah, Dia bangkit dari kematian!”

Tentu saja, sebagai anak kecil, pemahaman Billy tentang makna Paskah masih belum sempurna. Kita tahu bahwa Yesus mati satu kali dan untuk selama-lamanya (Rm. 6:10; Ibr. 10:12) dan tentu, hanya sekali pula bangkit dari kematian. Tiga hari setelah menanggung hukuman atas dosa kita di kayu salib, Yesus yang tidak berdosa menaklukkan kematian dengan bangkit dari kubur dan mematahkan kuasa dosa. Pengorbanan terakhir dengan pencurahan darah inilah yang membuka satu-satunya jalan bagi manusia untuk dapat memiliki hubungan dengan Allah sekarang dan tinggal bersama-Nya untuk selamanya.

“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita . . . Ia telah dikuburkan, dan . . . Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga” (1Kor. 15:3-4). Dia telah berjanji akan menyediakan tempat bagi kita (Yoh. 14:1-4), dan Dia akan datang kembali suatu hari nanti. Kelak kita akan bersama dengan Juruselamat kita yang telah bangkit.

Itulah mengapa setiap tahun di masa Paskah—bahkan, setiap hari di sepanjang tahun—kita memiliki alasan untuk merayakan kebangkitan Juruselamat kita. “Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku” (Mzm. 34:2). —CHK

Maha Pengasih hidup dan mati
Untuk menghapus dosaku bersih;
Kebangkitan-Nya dasar imanku,
Kedatangan-Nya berkat abadi. —Chapman
(Nyanyikanlah Kidung Baru, No. 70)

Kebangkitan Kristus adalah alasan perayaan kita.