Posts

Tebak-tebak Karakter Orang Diliat dari Alkitabnya~

Buku tebel yang setia mendampingi perjalanan iman kita yaa Alkitab ❤️

Kamu tipe yang baca Alkitab yang gimana nih? Yuk simak 🤩

Kamu diberkati oleh ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu

Ketika Ayat yang Terasa Hebat dan Menginspirasi… Sebenarnya Berarti Lain

Oleh Leslie Koh, Singapura
Artikel asli dalam bahasa Inggris: When A Great, Comforting Verse… Actually Meant Something Else

Di negaraku ada kebijakan wajib militer bagi setiap pemuda pada rentang usia tertentu. Dan, di sinilah kisahku dimulai, ketika aku meninggalkan rutinitas biasaku untuk mengabdi sebagai wajib militer. 

Di minggu-minggu pertama pelatihan militer dasar, setiap malam saking lelahnya aku akan langsung terlelap dalam hitungan menit. Aku hampir tidak bisa membaca satu atau dua ayat singkat dari Alkitab kecil yang kubawa, ataupun sekadar berdoa singkat (salah satunya supaya wamil ini cepat berlalu!). 

Suatu malam, ketika aku secara acak saja membuka Alkitab, aku menemukan Roma 8:18. Ayat ini membuatku menangis sembari juga memberi penghiburan yang sungguh aku butuhkan. “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” Wow! Pikirku saat itu, pengalaman mengerikanku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang Tuhan sediakan buatku. 

Bisa kukatakan, ayat itu masih menjadi salah satu ayat favoritku dalam Alkitab. Siapa yang tidak ingin diingatkan bahwa tidak peduli seberapa susahnya penderitaan kita saat ini, ada sesuatu yang jauh lebih baik dan menyenangkan yang sedang menanti kita?

Tapi… mungkin rasul Paulus tidak memikirkan ‘penderitaan’ seorang remaja yang secara fisik tidaklah sehat namun terus ‘dipaksa’ hingga menjadi bugar.

Kalau kamu membaca bagian selanjutnya dari Roma 8, kamu akan melihat bahwa pergumulan utama yang dihadapi oleh orang-orang Kristen di Roma adalah dampak dosa dalam kehidupan mereka. Mereka berjuang untuk menjalani hidup kudus dalam menghadapi pencobaan dan kelemahan rohani mereka, atau penderitaan yang diakibatkan dari cara hidup orang lain yang berdosa. Penderitaan mereka adalah karena iman mereka kepada Kristus. 

Mereka tidak menderita karena mereka menjalani gaya hidup yang nyaman, malas-malasan, atau karena tuntutan wajib militer di mana mereka harus melakukan push-up 8 kali, berlari sejauh 2,4km dalam waktu kurang dari 10 menit… atau berjalan lurus tanpa tersandung kaki sendiri.  

Namun demikian, aku tidak dapat menyangkal bahwa Roma 8:18 masih berbicara kepadaku dan menguatkanku hingga saat ini, meskipun pada awalnya aku memahaminya sedikit di luar konteks. Hal ini terkadang membuatku bertanya-tanya: Bukannya harusnya aku tidak mendapat penghiburan atau kekuatan di ayat ini atau ayat lain kalau aku memang tidak paham konteksnya, ya? 

Memahami Alkitab dengan benar

Sepertinya sudah menjadi hal yang biasa untuk mengatakan bahwa kita perlu menafsirkan, memahami, dan mengaplikasikan Firman Tuhan dengan benar, yaitu sesuai konteksnya. Namun, Alkitab sering kali dikutip secara salah lebih banyak dari yang kamu bayangkan. Coba cari di Google “Ayat-ayat Alkitab yang sering salah kutip” dan kamu mungkin akan terkejut dengan apa yang kamu lihat.

Sebagai contoh, Roma 8:28 – “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” – sering kali digunakan untuk menghibur seseorang yang tampaknya mengalami kesulitan, atau yang sedang mengalami masalah besar dalam hidupnya. “Jangan khawatir,” ayat ini seolah-olah mengatakan, “Tuhan akan membawa kebaikan dari situasi ini.”

Tetapi ayat ini sebenarnya dikatakan dalam konteks hidup oleh Roh. Paulus berbicara tentang kita yang sedang belajar untuk menjadi serupa dengan Yesus, dan perubahan inilah yang sedang Allah kerjakan untuk “kebaikan” kita.

Ada beberapa jebakan yang jelas terlihat ketika kita salah memahami ayat-ayat tertentu atau membacanya di luar konteks.

Misalnya, jika kita melihat Roma 8:28 sebagai janji bahwa Allah akan menyelamatkan kita dari situasi yang buruk atau mengubahnya menjadi situasi yang baik, kita mungkin akan kecewa jika Dia tidak melakukannya. Lebih buruk lagi, kita bahkan mungkin marah atau kecewa kepada-Nya, karena berpikir bahwa Dia tidak memenuhi apa yang kita harapkan.

Yeremia 29:11 mungkin memberi kita harapan (palsu) yang sama, jika kita melihatnya sebagai janji yang ditujukan untuk semua pengikut Tuhan. Kita mungkin melewatkan fakta bahwa ini adalah janji yang diberikan secara khusus kepada bangsa Israel (yang saat itu masih menderita di pengasingan karena ketidaktaatan mereka), dan mulai menyalahkan Tuhan jika hidup tidak berjalan dengan baik.

Jadi… apakah ini berarti aku tidak boleh berpegang pada ingatan tentang bagaimana Tuhan menghiburku melalui Roma 8:18?

Atau lebih buruk lagi, apakah ini berarti bahwa aku telah salah mendengar Tuhan, dan Dia sebenarnya tidak menghibur aku?

Jawabannya, aku percaya, tidak.

Firman Tuhan, Firman yang Hidup

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Firman Tuhan itu mutlak dan lengkap. Yesus sendiri mengatakan bahwa “satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Matius 5:18).

Pada saat yang sama, tidak seperti buku-buku lainnya, Firman Tuhan adalah firman yang hidup. Firman Allah bukanlah sekadar kata-kata yang dicetak di atas kertas (atau diterbitkan secara digital). Seperti yang dikatakan dalam Ibrani 4:12: “Firman Allah hidup dan kuat.”

Sebagai contoh, kita semua dipanggil untuk melayani Tuhan dan memberitakan Injil—itu adalah bagian yang mutlak. Namun, seseorang mungkin menerima dorongan khusus untuk berbicara kepada orang tertentu tentang Allah pada saat tertentu—membuktikan bahwa Firman-Nya yang hidup dapat menyentuh dan menginspirasi kita secara berbeda pada waktu yang berbeda, dalam situasi yang berbeda.

Kamu mungkin pernah memiliki pengalaman ketika ayat yang sama menyentuh atau menginspirasimu secara berbeda pada waktu yang berbeda. Aku pernah mencoret atau menstabilo ayat-ayat di Alkitabku ketika ayat itu menyentuh hatiku, tapi bertahun-tahun setelahnya ketika aku melihat hasil coretan itu aku malah bertanya, “Kok ayat ini kayaknya perlu aku stabiloin lagi ya?” 

Karena Allah berhubungan dengan kita masing-masing secara unik dan berbeda, apakah Dia akan mengizinkan kebenaran Alkitab menyentuh kita dengan cara yang berbeda dari pembacaan atau penafsiran yang biasa? Aku percaya demikian. Mungkinkah Dia menggunakan sebuah ayat untuk menghibur, menguatkan, atau menginspirasi kita, bahkan jika ayat tersebut sedikit menyimpang dari konteks aslinya? Aku juga percaya demikian.

Kebutuhan akan kebijaksanaan dan kepekaan untuk membedakan

Tidak diragukan lagi, ada risiko ketika kita memegang pemahaman ini. Itulah sebabnya beberapa orang Kristen percaya bahwa kita semua harus mengaplikasikan ayat-ayat dalam konteks yang sebenarnya. Mereka waspada terhadap gagasan bahwa Tuhan memberi kita petunjuk khusus melalui ayat tertentu, karena hal itu dapat membuat kita menyimpulkan hal-hal seperti, “Oh, Tuhan baru saja menyuruhku berganti pekerjaan, karena petunjuk dari ayat Alkitab ini,” padahal belum tentu demikian.

Dan itulah sebabnya, aku percaya, kita perlu berhati-hati ketika mengaplikasikan Alkitab pada situasi tertentu yang kita hadapi. Ketajaman atau kebijaksanaan dalam memahami suatu ayat membutuhkan hikmat ilahi dan pemahaman akan prinsip-prinsip yang menjadi inti dari dorongan Roh Kudus. Yang penting, kita harus ingat bahwa Firman Allah tidak akan pernah bertentangan dengan diri-Nya sendiri—Allah tidak akan membingungkan kita melalui Firman-Nya sendiri.

Kita juga perlu berhati-hati ketika membagikan pengalaman pribadi kita tentang Alkitab dan tentang Allah yang berbicara secara pribadi kepada kita, baik di media sosial maupun secara langsung. “Beginilah ayat X berbicara kepada aku pada saat ini” tidak selalu bisa diterjemahkan sebagai “Inilah arti ayat X bagi kita semua.”

Seorang teman yang dewasa secara rohani akan memahami pentingnya bagaimana Roh Kudus mendorong kita melalui ayat tertentu atau memberi kita wawasan pribadi tentang kebenaran tertentu. Namun, seseorang yang kurang dewasa, mungkin percaya bahwa inilah yang dimaksud oleh ayat tersebut, dan menerapkannya pada dirinya sendiri.

Menjaga keseimbangan

Kamu mungkin berpikir, “Ngapain sih yang kayak begini dipusingin banget?” Apakah kita harus menanggapi segala sesuatu dengan sangat serius, sehingga kita perlu kroscek berkali-kali bahkan ketika kita dalam situasi santai membagikan ayat Alkitab kepada teman yang membutuhkan?

Tentu saja, kita dapat mengambil tindakan yang lebay, dan lupa bahwa Firman Tuhan adalah firman yang hidup yang dapat menyentuh hati dan kehidupan dengan cara yang tidak dapat kita bayangkan.

Namun, mungkin kita dapat memohon hikmat Ilahi sebelum memahami suatu ayat, dan setidaknya berhenti sejenak sebelum menekan tombol “kirim” atau “posting” untuk bertanya pada diri sendiri: Apakah ini yang sebenarnya dikatakan Alkitab kepada semua pembaca? Atau hanya buat aku? 

Bagaimanapun juga, sama seperti kita ingin teman-teman kita merasa terhibur dan terinspirasi, kita juga ingin teman-teman kita mendapatkan pengenalan yang lebih dalam akan Allah dan Firman-Nya.

Jadi, mengapa tidak membagikan sebuah ayat yang dapat mereka pegang dan ambil hikmahnya, bukan hanya untuk saat itu saja, tetapi juga untuk seumur hidup mereka?

Mengapa tidak menolong mereka untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang Firman Tuhan, sehingga mereka dapat melihat Alkitab sebagai sumber kebenaran yang kekal dan luar biasa, dan bukan hanya sebagai kata-kata motivasi?

Bagaimana dengan ayat-ayat penghiburan dan motivasi yang telah kamu soroti dalam Alkitabmu atau kamu tuliskan dalam jurnal?

Jika kamu merasa terhibur atau dikuatkan oleh ayat-ayat tersebut, maka aku percaya bahwa Allah memang memaksudkan ayat-ayat itu untukmu. Namun, saat kamu membacanya lagi dengan perspektif yang baru, kamu harus tetap mengingat konteks aslinya, dan mempertimbangkan gambaran yang lebih besar yang diungkapkan Firman Tuhan kepada kita. (Dan pikirkanlah dengan matang apakah akan meneruskannya kepada teman atau tidak).

Dan itulah mengapa aku menyimpan Roma 8:18 untuk diriku sendiri selama bertahun-tahun, sampai sekarang. Aku tahu untuk apa Paulus memaksudkannya ketika dia menulisnya, tetapi untuk makna khususnya, aku tahu itu untukku.

Beberapa hal yang dapat kamu lakukan

Tidak yakin bagaimana atau di mana harus mulai memeriksa konteks ayat favoritmu? Cobalah tafsiran-tafsiran dan sumber-sumber Alkitab online ini. Ini tidak lengkap, tetapi kamu bisa mendapatkan gambarannya.(Versi yang lebih komprehensif umumnya tersedia dalam bahasa Inggris). 

https://www.studylight.org/commentary.html

www.gotquestions.org

Kamu juga dapat membaca berbagai versi dari ayat yang sama, untuk membantumu mengumpulkan gagasan yang lebih komprehensif tentang apa yang mungkin dimaksud oleh suatu ayat.

Meskipun Alkitab memberikan kita ayat-ayat motivasi, sejatinya Alkitab lebih dari itu. Alkitab adalah sebuah kisah pengharapan yang kekal, yang diceritakan melalui kehidupan, kematian, dan kebangkitan Juruselamat yang ingin memberi kita penghiburan, kekuatan, dan pengharapan yang sejati—bukan hanya dalam keputusan atau situasi tertentu, tetapi juga dalam kehidupan yang akan datang.

Kamu diberkati oleh artikel ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu ♥

Games: Bible Challenge

Bible Challenge yang menantang pengetahuan dan pengenalanmu tentang Alkitab!

[swfobj src=”http://www.warungsatekamu.org/wp-content/uploads/2010/05/challengev1.swf” width=”550″ height=”605″ align=”none” allowfullscreen=”false”]

Cara bermain:

“The Bible Challenge” terdiri dari 3 level: Perjanjian Lama (Old Testament), Perjanjian Baru (New Testament), dan Keseluruhan Alkitab (The Entire Bible).

Pada setiap level, drag-and-drop nama judul kitab dalam Alkitab dengan urutan yang tepat (contoh: Perjanjian Lama dari Kejadian sampai Maleakhi) ke gambar Alkitab terbuka yang ada di bagian bawah.

Coba dan lihatlah apakah kamu bisa memecahkan tantangan ini dalam waktu 100 detik? Selamat bermain!