Pemain Cadangan Super

Selasa, 8 Juli 2014

Header-TaktikJitu
Day 26
Lihat Sumber Foto

Baca: Keluaran 7:1-7

7:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.

7:2 Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya.

7:3 Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir.

7:4 Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat.

7:5 Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka.”

7:6 Demikianlah diperbuat Musa dan Harun; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, demikianlah diperbuat mereka.

7:7 Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun.

 

Dalam Piala Dunia 1990 di Italia, Rumania bertemu dengan Kamerun di babak penyisihan. Menjelang waktu istrahat, skornya masih 0-0. Ketika pertandingan berlanjut, di menit ke-60, pelatih Kamerun memberikan tanda dengan ibu jarinya dan masuklah Roger Milla yang berusia 38 tahun ke lapangan. Ia lalu mencetak 2 gol yang menyingkirkan Rumania. Dalam pertandingan melawan Kolombia, Milla juga awalnya duduk di bangku cadangan dan kemudian mencetak 2 gol pada masa perpanjangan waktu. Kamerun pun menang 2-1. Milla kembali masuk pada saat turun minum ketika Inggris sedang memimpin 1-0 di babak perempat final. Berkat umpan-umpan yang diberikannya, Kamerun memimpin 2-1 dengan waktu pertandingan tersisa 8 menit. Namun, Kamerun ternyata tidak dapat mempertahankan keunggulan dan akhirnya takluk 2-3 dari Inggris. Walaupun demikian, Milla sungguh seorang “pemain cadangan super”!

Adakalanya kita merasa tahun-tahun terbaik kita telah berlalu dan kita tidak mampu lagi memberikan kontribusi yang berarti. Ketka berusia 80 dan 83 tahun, Musa dan Harun mungkin berpikir demikian juga (Kel. 7:7). Namun Allah mempunyai rencana-Nya sendiri, dan Dia hendak menggunakan mereka untuk membebaskan umat-Nya dari perbudakan bangsa terkuat pada masa itu. Mungkin kita tidak pernah bisa menjadi seperti Musa atau Harun, tetapi Allah tetap dapat memakai kita demi suatu tujuan agung yang telah dipersiapkan-Nya untuk kita genapi. Karena Dia telah berjanji menyertai kita (Kel. 4:12), serahkanlah diri Anda kepada Allah dan jadilah “pemain cadangan super” yang siap dipakai-Nya.

Kejutan menanti kita di akhir hidup.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

55. Berapakah catatan waktu tercepat dikeluarkannya sebuah kartu kuning?

56. Tim-tim manakah yang dikenal dengan julukan “Bafana Bafana” dan “Bintang Hitam”?

57. Siapakah pemain termuda yang pernah berlaga dalam kejuaraan Piala Dunia?

58. Mengapa tim Brasil mengubah warna kostum mereka dari putih-biru menjadi kuning-biru?

 

Dialah Jawabannya

Seri Kesaksian Atlet

Juan Carlos Valeron

Perjalanan iman Juan Valerón adalah contoh yang baik dari kehidupan penuh tantangan yang sering dihadapi para petobat baru di dalam Kristus. Sebagai salah satu pemain sepakbola profesional terbaik Spanyol dalam 15 tahun terakhir, Valerón pernah memimpin tim nasionalnya dalam dua Piala Eropa dan Piala Dunia.

Namun, kemenangannya di lapangan tidak menjamin hidupnya berjalan mulus. Ada banyak masalah yang diderita keluarganya di luar lapangan, bermula dari kematian kakak laki-lakinya pada usia 30 tahun.

“Kami adalah keluarga yang cukup kompak, dan kepergian kakak sangat mengejutkan kami,” kata Valerón. “Sangat sulit melihat orangtua kami menghadapi peristiwa itu. Namun Allah begitu memperhatikan kami dengan kasih-Nya, dan aku yakin, tanpa pertolongan-Nya, orangtua kami tidak akan dapat mengatasi rasa kehilangan mereka. Sayangnya, penderitaan itu bertambah berat ketika tidak lama kemudian, ayahku juga dipanggil Tuhan.”

Dalam penderitaannya, Valerón bergumul dengan berbagai pertanyaan, seperti, Mengapa semua itu terjadi? Dan ketika ia tidak dapat menemukan sendiri jawabannya, ia percaya kepada Allah.

“Dialah jawabannya,” tegas Valerón. “Dia menunjukkan kepadaku bahwa kebaikan akan datang dari pengalaman yang menyakitkan. Pada masa-masa sulit itu, salah seorang saudaraku bisa mengenal Tuhan, dan sejak saat itu, iman keluargaku pun pelan-pelan bertumbuh.”

Ketika Valerón masih muda, ia berharap dapat mencapai prestasi sepakbola dengan bermain di divisi utama dan mencapai kesuksesan bagi negaranya. Namun setelah mencapai semua itu, termasuk bermain di Piala Dunia, ia menyadari bahwa tanpa Allah, semua prestasi itu tidak akan memberinya kepuasan.

“Aku menyadari bahwa semua prestasi itu tidak terlalu penting,” kata Valerón. “Bahkan, tanpa Allah, semua itu tidak berarti sama sekali. Yesuslah segala-galanya. Seperti makanan yang kita butuhkan untuk hidup, Yesus adalah kebutuhan hidup yang terutama. Setelah aku menikmati hubungan pribadi dengan-Nya, aku ingin selalu bersama dengan-Nya. Meski aku masih akan mengalami masa-masa sulit, aku tahu Allah beserta denganku, karena itu aku menerima keadaan itu dengan sukacita. Dan aku tahu, suatu hari nanti, aku akan pergi menghadap Dia dan mengalami kemuliaan-Nya selamanya.”

Sumber: Sports Spectrum

 

🙂 Untuk direnungkan

1. Valerón memiliki banyak pertanyaan tentang kehidupan. Bagaimana dengan kamu? Apa yang ingin kamu tanyakan kepada Allah hari ini?

2. Setujukah kamu dengan kesimpulan Valerón bahwa Yesus adalah kebutuhan hidup yang terutama? Apa alasanmu?

Jerat Kematian

Senin, 7 Juli 2014

Jerat Kematian

Baca: Lukas 9:1-6

9:1 Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.

9:2 Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,

9:3 kata-Nya kepada mereka: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju.

9:4 Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ.

9:5 Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka."

9:6 Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat. —Lukas 9:6

Jerat Kematian

Lauren Kornacki bersyukur karena telah mengikuti kelas CPR (cara memberikan bantuan pernapasan) pada musim panas yang lalu. Namun mungkin saja Lauren tidak pernah terpikir bahwa ia harus mempraktekkannya dengan segera pada seseorang yang dikasihinya. Ayahnya sedang memperbaiki mobil ketika dongkrak yang digunakannya tergelincir dan mobil itu pun menimpanya. Konon, Lauren yang berusia 22 tahun itu dengan gagah berani mengangkat mobil seberat 1.500 kg tersebut dan menarik ayahnya dari bawah mobil. Kemudian ia menyelamatkan nyawa ayahnya dengan memberikan bantuan pernapasan sampai paramedis tiba di lokasi.

Ada penyelamatan yang jauh lebih besar daripada yang dilakukan Lauren terhadap ayahnya, yaitu penyelamatan kita oleh Yesus dari jerat dosa melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Ketika Yesus mengutus 12 murid untuk melakukan pelayanan-Nya, Dia memberikan perintah kepada mereka untuk memberitakan kabar baik tentang kerinduan Allah untuk menyelamatkan manusia (Luk. 9:1-6). Mereka tidak akan melakukan pelayanan itu dengan kekuatan mereka sendiri, melainkan Yesus akan mengangkat beban berat dosa manusia saat mereka memberitakan nama Yesus. Pemberitaan dan penyembuhan yang mereka lakukan dalam kuasa dan otoritas Yesus membuktikan bahwa Yesus sungguh telah mendatangkan pemerintahan-Nya ke dalam dunia.

Banyak orang yang kini masih terjebak di bawah beban dosa, tetapi Allah kita yang Mahabesar dapat menyelamatkan kita dari beban itu dan kemudian mengutus kita ke dunia untuk menyampaikan kepada orang-orang bahwa Dia pun dapat membebaskan mereka. —MLW

UNTUK DIRENUNGKAN
Apakah kamu mengenal seseorang yang sedang terjebak di bawah
beban dosa dan membutuhkan pertolongan Yesus? Cara praktis apa
yang bisa kamu lakukan untuk menyampaikan kasih Allah padanya?

Mereka yang telah diselamatkan dari dosa merupakan penolong yang terbaik untuk menyelamatkan yang lain.