Merasa Cukup

Selasa, 24 Agustus 2010

Baca: Filipi 4:4-13

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. —1 Tesalonika 5:18

Seorang pujangga pernah menulis: “Pada umumnya, manusia itu bodoh. Saat panas, ia minta sejuk. Dan saat sejuk, ia minta panas. Selalu menginginkan hal yang berlawanan.”

Sungguh suatu pengamatan yang cermat terhadap sifat manusia! Jadi ketika kita membaca Filipi 4:11, “Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan”, kita berpikir, Mungkinkah itu?

Bagi Paulus, hal itu mungkin. Filipi 4:12-13 menjabarkan bagaimana Paulus menanggapi situasi hidup yang dihadapinya: “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Hubungan Paulus dengan Allah punya nilai melebihi apa pun yang dimilikinya ataupun yang tidak dimilikinya. Rasa cukup yang dimiliki Paulus bukanlah berdasarkan pada keadaannya, melainkan pada hubungannya dengan Kristus.

Paulus mengingatkan kita bahwa memiliki sikap merasa cukup tidaklah terjadi seketika, tetapi merupakan sesuatu yang kita pelajari. Ketika hubungan pribadi kita dengan Allah berkembang seiring berjalannya waktu dan melalui pengalaman, kita belajar untuk lebih mempercayai Allah dan bukan mempercayai diri sendiri. Paulus mengetahui bahwa Kristus akan memberikan kepadanya kekuatan untuk bertekun dalam keadaan apa pun yang dijumpainya (ay.13).

Tidak peduli apa pun yang Anda hadapi saat ini, Anda dapat menerima kekuatan untuk merasa cukup, melalui doa. —AL

Dunia ini dipenuhi dengan banyak hal yang baik
Yang memberi kita sukacita dan kesenangan,
Tetapi kepuasan sejati hanya didapatkan
Ketika kita mengasihi dan menghargai Kristus. —Sper

Kita menemukan kecukupan di tempat yang sama
kita menemukan keselamatan—di dalam Kristus.

Bagikan Konten Ini
6 replies
  1. damai
    damai says:

    Aku suka kalimat akhirnya :
    Tidak peduli apa pun yang Anda hadapi saat ini, Anda dapat menerima kekuatan untuk merasa cukup, melalui doa.
    Hari ini aku menggambil keputusan untuk mengikuti kemauan ortu, padahal kemarin aku benar2 ngotot mau melakukan kehendakku, karena aku merasa ini hidupku ORTU ga berhak mengatur aku. Tapi hari ini disiang hari ada suara bilang tahun depan, tidak saat ini juga tidak apa2. Tuhan memang memiliki cara unik berbicara dengan anak2nya. Dan DIA tidak pernah meninggalkan kita. Apapun masalah kita, keadaan kita selalu berdoa adalah kunci damai sejahtera. Tuhan berkati!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *