Melelahkan Diri Sendiri

Rabu, 10 Agustus 2011

Baca: Keluaran 18:13-27

Engkau akan menjadi sangat lelah. —Keluaran 18:18

Teman saya, Jeff, diminta oleh putrinya untuk memberkati pernikahannya. Hal ini seharusnya membawa sukacita yang besar karena mereka semua mengunjungi suatu lokasi yang eksotis dan romantis untuk melangsungkan upacara pernikahan itu. Namun, ada satu masalah besar—karena pesta pernikahan ini adalah untuk kalangan terbatas, Jeff harus menjalankan tiga peran berbeda yang bisa jadi saling bertolak belakang. Ia harus menjadi pendeta yang memberkati pernikahan, ayah dari pengantin wanita, dan sekaligus fotografer pernikahannya!

Apakah Anda pernah merasa seolah-olah melakukan tugas yang yang terlalu banyak? Yitro berpendapat bahwa menantunya, Musa, mengalami hal itu (Kel. 18). Tugas memimpin bangsa Israel, menyelesaikan perselisihan antar pribadi, dan memberikan keputusan hukum terhadap bangsa yang sangat besar itu telah membuat Musa begitu kewalahan. Akhirnya, Yitro mendekati Musa, dan berkata: “Sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja” (ay.18). Dengan bijaksana ia menasihati Musa agar mendelegasikan perkara-perkara yang lebih kecil kepada para penasihat lain dan dirinya hanya mengurus perkara-perkara besar (ay.22).

Apakah Anda adalah seorang ibu dengan anak-anak yang masih kecil, atau seorang eksekutif dengan pekerjaan yang menumpuk, atau seorang sukarelawan gereja dengan terlalu banyak pelayanan, Anda juga dapat belajar dari Musa. Mengapa Anda tidak dengan penuh doa memilah-milah dari tugas-tugas yang ada, mana yang dapat didelegasikan kepada orang lain atau bahkan yang tidak lagi perlu dilanjutkan—supaya Anda tidak melelahkan diri sendiri. —HDF

Bapa, kami perlu pertolongan untuk menentukan prioritas kami.
Ajar kami untuk memahami apa yang paling penting dan apa yang
perlu diselesaikan, dan melepaskan apa yang dapat kami lepaskan
sehingga kami dapat memberikan yang terbaik untuk-Mu. Amin.

Jika kita tak berhenti dan beristirahat sejenak, kita mungkin akan tumbang karena kelelahan! —Havner

Bagikan Konten Ini
7 replies
  1. dian e.s.
    dian e.s. says:

    aku malah mengagumi sikap musa yang mau menuruti nasehat mertuanya yitro, dengan rendah hati, dia tidak tinggi hati walaupun dia di nasehati oleh seorang yitro.

  2. yefta
    yefta says:

    Tuhan, berilah kami hikmat utk dapat mengerjakan apa yg seharusnya dikerjakan dan menyampingkan apa yg tidak perlu/kurang penting. Jadikan hidup kami maksimal dan berbuah bagi kemuliaan nama-Mu. DNTY. Amin.

  3. lala
    lala says:

    Hikmat diperlukan dalam segala hal, karena itu carilah dan mintalah hikmat, karena hikmat lebih berharga dari emas dan perak.

  4. Jennifer
    Jennifer says:

    Luar biasa, melalui renungan ini aq disadarkan bahwa kita harus benar2 memprioritaskan yang terpenting dlm hidup kita, dan Tuhan yang sudah pasti selalu menyertai setiap prioritas kita tersebut 🙂

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *