Mereka Yang Terabaikan

Sabtu, 22 Januari 2011

Baca: Yakobus 2:1-9

Jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa. —Yakobus 2:9

Wajah pria itu sangat kotor, rambutnya panjang dan kumal. Tercium bau bir ketika berada di dekatnya dan pakaiannya penuh noda minumannya itu. Ketika ia melangkah masuk ke gereja pada saat ibadah Minggu, para jemaat mengabaikannya. Mereka terkejut ketika pria itu berjalan menuju mimbar, lalu melepas wig-nya, dan mulai berkhotbah. Pada saat itulah, para jemaat menyadari bahwa pria itu adalah pendeta mereka.

Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tetapi saya cenderung bersikap ramah dan memberi salam kepada orang-orang yang saya kenal dan yang berpenampilan baik saja.

Yakobus memberikan peringatan yang tajam kepada orang-orang seperti saya. Ia berkata, “Jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa“ (2:9). Sikap pilih kasih dengan melihat penampilan atau status ekonomi tidak punya tempat dalam keluarga Allah. Bahkan, hal itu berarti bahwa kita telah “bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat” (ay.4).

Untunglah, kita dapat menjaga diri terhadap sikap pilih kasih dengan jalan mengasihi sesama kita seperti diri sendiri—tanpa membedakan siapa pun sesama kita. Menjangkau seorang pria tuna wisma, seorang wanita yang kelaparan, atau remaja yang patah hati berarti kita telah “menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci” (ay.8).

Dalam dunia yang menjauhi orang-orang yang terabaikan, marilah kita menunjukkan kasih Kristus dan merangkul mereka yang paling membutuhkan perhatian kita. —JBS

Ampuni aku, Tuhan, karena berprasangka
Hapus kebohongannya yang tersembunyi;
Oh, penuhi hatiku dengan kasih-Mu yang besar
Yang telah mengutus Anak-Mu untuk mati. D. De Haan

Kasih Kristen sejati rela menolong mereka yang tak dapat membalas kasih itu.

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. hari
    hari says:

    akan tetapi bagaimana dengan orang yang berperilaku jahat?? orang yang mempunyai pikiran jahat dalam hatinya….
    bagaimana seharusnya kita bersikap dan berpikir tentang mereka?? apalagi ketika kita merasakan kejahatan mereka….

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *