Maha Penyembuh

Selasa, 19 Mei 2015

Maha Penyembuh

Baca: Kejadian 2:7-15

2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.

2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.

2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.

2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.

2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.

2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau. —Keluaran 15:26

Maha Penyembuh

Para dokter yang saya kenal adalah orang-orang yang cerdas, bekerja keras, dan penuh belas kasih. Mereka telah sering menolong saya terlepas dari penderitaan saya, dan saya bersyukur untuk keahlian mereka dalam mendiagnosis penyakit, meresepkan obat, membantu pemulihan tulang yang patah, dan menjahit luka. Akan tetapi itu semua tidak berarti bahwa saya lebih memilih untuk mempercayakan iman saya pada para dokter dibandingkan pada Allah.

Dalam kedaulatan-Nya, Allah menetapkan manusia menjadi mitra dalam memelihara karya ciptaan-Nya (Kej. 2:15), dan para dokter termasuk di dalamnya. Dokter mempelajari ilmu pengobatan dan seluk-beluk tubuh manusia yang diciptakan Allah. Mereka menggunakan pengetahuan itu untuk membantu pemulihan kesehatan kita. Namun satu-satunya hal yang membuat dokter dapat melakukan pekerjaannya untuk menolong kita sembuh adalah karena Allah menciptakan kita dengan kemampuan untuk sembuh. Ahli bedah tidak akan ada gunanya jika sayatan operasi tidak bisa sembuh.

Para ilmuwan dapat belajar tentang cara kerja tubuh kita dan merancang terapi untuk mendukung pemulihan atau penyembuhan kita. Namun bukan mereka penyembuhnya; melainkan Allah (Kel. 15:26). Dokter hanya menyelaraskan diri dengan maksud dan rancangan Allah.

Jadi saya berterima kasih untuk para ilmuwan dan dokter, tetapi pujian dan ucapan syukur saya ditujukan bagi Allah. Dialah yang merancang suatu alam semesta yang teratur dan memberi kita akal budi yang dapat memahami cara kerja alam tersebut. Oleh karena itu, saya percaya bahwa segala penyembuhan itu bersifat ilahi, karena tidak ada penyembuhan yang terjadi tanpa peran Allah. —Julie Ackerman Link

Allah Bapa, Engkaulah Tabib Agung, dan aku meminta kesembuhan, baik atas pikiranku, tubuhku, rohku, atau seluruhnya. Aku percaya Engkau akan memberikan yang terbaik. Terima kasih untuk kebaikan dan kasih-Mu dalam segala hal.

Ketika kamu terpikir akan segala yang baik, bersyukurlah kepada Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 7-9; Yohanes 6:22-44