Maafkan Saya

Rabu, 7 November 2018

Maafkan Saya

Baca: Kolose 3:12-17

3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.

3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. —Kolose 3:13

Maafkan Saya

Pada tahun 2005, Collins memalsukan sebuah laporan yang membuat McGee dipenjara selama empat tahun. McGee bersumpah akan mencari Collins saat ia keluar dari penjara dan “membalaskan sakit hatinya”. McGee akhirnya terbukti tidak bersalah, tetapi ia sudah kehilangan semuanya. Sementara itu, semua laporan palsu Collins terbongkar. Ia pun dipecat dari pekerjaannya dan dijebloskan ke dalam penjara. Namun, kedua pria itu percaya kepada Kristus saat mereka berada di penjara.

Pada tahun 2015, keduanya baru mengetahui bahwa mereka sama-sama bekerja di lembaga pelayanan. Collins mengingat kembali pertemuannya, “Saya [berkata pada McGee], ‘Jujur, aku tak bisa membela diri, aku hanya bisa minta maaf.’” “Hanya itu yang perlu kudengar,” kata McGee yang memaafkan Collin dengan tulus. Kedua pria itu dapat berdamai karena mereka sama-sama mengalami kasih dan pengampunan Allah yang tiada bandingnya. Allah akan memampukan setiap kita untuk mengampuni “sama seperti Tuhan telah mengampuni [kita]” (Kol. 3:13).

Sekarang kedua pria itu bersahabat dekat. “Kami punya misi bersama, . . . untuk mengatakan kepada dunia bahwa jika kamu harus meminta maaf kepada seseorang, tanggalkan kebanggaan dirimu, dan mintakanlah maaf,” kata Collins. “Jika kamu masih bermasalah dengan seseorang, buanglah kepahitan yang ada, karena menyimpan kepahitan sama seperti kita meminum racun dan berharap itu melukai orang lain.”

Allah memanggil orang percaya untuk hidup dalam kedamaian dan kesatuan. Jika kita “menaruh dendam terhadap yang lain,” kita dapat membawa perasaan kita itu kepada Allah. Dia akan menolong kita untuk berdamai kembali (ay.13-15, Flp. 4:6-7). —Alyson Kieda

Bapa, terima kasih karena Engkau telah mengampuni kami saat kami datang kepada-Mu dengan penuh penyesalan atas dosa-dosa kami. Tolonglah kami untuk menerima pengampunan-Mu dan rela mengampuni orang lain juga.

Kristus membebaskan kita agar kita dapat mengampuni sesama.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 40-42; Ibrani 4