Musim yang Baik

Selasa, 20 Maret 2018

Musim yang Baik

Baca: Pengkhotbah 3:1-11

3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.

3:2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;

3:3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;

3:4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;

3:5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;

3:6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;

3:7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;

3:8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.

3:9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?

3:10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.

3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. —Pengkhotbah 3:1

Musim yang Baik

Hari ini adalah hari pertama musim semi di belahan bumi bagian utara. Jika kamu tinggal di Australia, hari ini adalah hari pertama musim gugur. Itulah yang disebut sebagai ekuinoks vernal (titik musim semi matahari) di belahan bumi bagian utara dan ekuinoks musim gugur di belahan bumi bagian selatan. Hari ini, matahari bersinar langsung ke arah khatulistiwa, dan rentang jam pada siang hari dan malam hari hampir sama di seluruh dunia.

Pergantian musim mempunyai arti penting bagi banyak orang. Ada sebagian orang yang menghitung hari demi hari sampai berlangsungnya pergantian musim karena mereka menanti-nantikan apa yang akan terjadi di musim yang baru. Kamu yang tinggal di Wisconsin, Amerika Serikat, mungkin telah menandai hari ini untuk menyambut berakhirnya musim dingin. Kamu yang tinggal di Melbourne, Australia, mungkin sudah tidak sabar menantikan datangnya musim gugur agar kamu terbebas dari teriknya sinar matahari.

Kita juga melewati musim-musim kehidupan yang tidak terkait dengan cuaca. Penulis kitab Pengkhotbah mengatakan bahwa untuk apa pun di bawah langit ini ada masa dan musimnya, yakni waktu yang ditentukan Allah untuk kita jalani dalam hidup kita (3:1-11).

Musa berbicara tentang masa yang baru dalam hidupnya setelah ia memimpin bangsa Israel melewati padang gurun (Ul. 31:2), dan ia harus menyerahkan kepemimpinannya kepada Yosua. Paulus merasa kesepian pada saat menjalani tahanan rumah di Roma dan rindu dikunjungi oleh para sahabatnya, tetapi akhirnya menyadari bahwa Allah telah mendampinginya (2Tim. 4:17).

Apa pun musim kehidupan yang kamu jalani, bersyukurlah kepada Allah atas kebesaran, pertolongan, dan penyertaan-Nya. —Dave Branon

Bapa, terima kasih atas janji pemeliharaan-Mu dalam musim kehidupan yang saat ini kujalani. Engkau telah mengizinkannya dengan maksud yang baik. Tolong aku memakai masa yang Engkau kehendaki ini agar aku makin beriman kepada-Mu.

Kita mempunyai alasan untuk bersukacita dalam setiap musim kehidupan.

Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 4-6; Lukas 1:1-20

Desain gambar oleh WarungSaTeKaMu & Julio Mesak