Melayani Allah dengan Doa Kita

Minggu, 11 Desember 2016

Melayani Allah dengan Doa Kita

Baca: 1 Raja-Raja 18:41-45

18:41 Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: “Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran.”

18:42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.

18:43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: “Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut.” Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: “Tidak ada apa-apa.” Kata Elia: “Pergilah sekali lagi.” Demikianlah sampai tujuh kali.

18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia: “Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.”

18:45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.

Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. —Yakobus 5:16

Melayani Allah dengan Doa Kita

Allah sering memilih untuk menuntaskan pekerjaan-Nya melalui doa-doa kita. Kita melihat itu terjadi tatkala Allah berfirman kepada Nabi Elia, “Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi” (1Raj. 18:1) dan berjanji akan mengakhiri kekeringan di Israel yang telah berlangsung selama tiga setengah tahun (Yak. 5:17). Sekalipun Allah telah menjanjikan hujan, beberapa waktu kemudian “Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya” untuk berdoa dengan khusyuk agar hujan segera turun (1Raj. 18:42). Lalu, sementara Elia tetap berdoa, ia mengirim bujangnya pergi untuk melihat ke arah laut “sampai tujuh kali” dan memandang ke cakrawala untuk melihat apakah ada tanda-tanda hujan (ay.43).

Elia memahami bahwa Allah menghendaki kita untuk turut dalam pekerjaan-Nya melalui doa-doa kita yang gigih dan penuh kerendahan hati. Meskipun secara manusia kita terbatas, Allah dapat memilih untuk berkarya melalui doa-doa kita dengan beragam cara yang luar biasa. Itulah sebabnya Yakobus mengatakan dalam suratnya, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” sambil juga mengingatkan kita bahwa “Elia adalah manusia biasa sama seperti kita” (Yak. 5:16-17).

Ketika kita rindu melayani Allah dengan setia berdoa, seperti yang dilakukan Elia, kita sedang mengambil bagian dalam kesempatan yang indah dan istimewa. Mungkin saja sewaktu-waktu kita akan melihat terjadinya mukjizat secara langsung! —James Banks

Ya Bapa, bagaimana aku dapat melayani-Mu hari ini melalui doa-doaku?

Pengharapan kita yang besar pada karya Allah sungguh menghormati Dia.

Bacaan Alkitab Setahun: Hosea 5-8; Wahyu 2

Artikel Terkait:

Doa bagi mereka yang menderita

Peperangan. Kejahatan. Pembunuhan. Penindasan. Teror. Penyalahgunaan narkoba. Bapa, aku membaca berita-berita buruk setiap hari. Setiap kali aku melihat berita-berita yang muncul di akun media sosialku, hatiku hancur. Baca doa Morentalisa selengkapnya di dalam artikel ini.