Setelah beberapa malam kurang tidur, aku kembali ke depan komputerku dan menyiapkan hariku. Aku duduk di lantai dasar. Gelap dan dingin. Aku merasa lelah. Kupikir aku butuh satu atau dua cangkir kopi.
Kamu aktif melayani di gereja. Kamu hadir setiap Minggu pagi, datang lebih awal untuk menata bangku dan menyiapkan peralatan kebaktian, atau kamu menjemput jemaat-jemaat yang renta dari rumah mereka, lalu mengantarnya hingga mereka duduk di tempat biasa mereka di ruang ibadah.
Waktu sudah menunjukkan jam 1 dini hari dan aku masih belum tidur. Hatiku dongkol dan pikiranku kacau.
Seharusnya aku tidak merasa seperti ini. Beberapa hari belakangan aku meluangkan waktu bersama orang-orang yang kukasihi. Tapi, ketika aku melihat Instagram Story mereka pergi dengan orang lain dan aku tidak diajak, rasanya menyakitkan!
Pindah ke luar kota untuk studi atau bekerja, membiasakan diri kembali setelah putus dari pacar, beradu pendapat dengan anggota keluarga sendiri, atau karena alasan-alasan lain yang kita sendiri pun bingung—kita semua pernah merasakan kesepian.
Ketika aku memasuki usia 21 tahun—angka yang dianggap sebagai tahun pencapaian di banyak budaya—aku merasa yakin kalau aku sudah punya cukup kemampuan dan kedewasaan untuk menjalani kehidupan. Aku tinggal bersama dua kawan dekatku di kota yang indah. Kami menghabiskan kebanyakan waktu kami untuk belajar, mengobrol, dan jalan-jalan bareng.
Peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-75 akan jadi momen yang terkenang. Kita merayakannya di tengah pandemi. Momen agustusan yang biasanya semarak dan meriah, kini kita lalui dalam sepi. Tak ada lomba balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, dan panjat pinang. Demikian pula upacara yang biasanya selalu digelar di lapangan-lapangan, sekarang berubah menjadi upacara daring.
Aku menonton film Netflix, Marriage Story yang dibintangi oleh Adam Driver dan Scarlett Johansson di suatu malam di akhir minggu yang santai. Film itu menceritakan tentang sepasang suami istri, Nicole dan Charlie (diperankan oleh Johansson dan Driver dengan apik) ketika mereka sepakat untuk bercerai dan bertengkar tentang hak asuh anak mereka, Henry.