Posts

Bila Kemarin Tuhan Tolong, Hari Ini Juga

Oleh Yessica Anggi Natalia

Hari-hari ini aku sangat terberkati dengan sebuah lagu dari Yotari yang berjudul “Bila Kemarin”. Liriknya memberiku dorongan semangat untuk menjalani hari-hariku.

Usai sudah yang t’lah lalu, tak sempurna harapku terwujud…
Ku tak tahu ke mana kuharus melangkah, tapi ku tahu pasti…
Bila kemarin sudah terlampaui, esok hari pun takkan ku sembunyi,
air mataku kan terbayar lunas, dan semangatku takkan kandas…
Berhenti sakiti diri, ku berharga, itu yang pasti…

Awal tahun ini banyak sekali hal yang tidak sesuai rencanaku. Kontrak kerjaku selama dua tahun selesai. Februari lalu jadi bulan terakhirku bekerja di tempat lama, namun puji Tuhan memasuki bulan ketiga aku telah mendapatkan pekerjaan baru. Tapi… di bulan ke-empat, aku kembali tidak bekerja karena satu dan lain hal. Aku bertanya-tanya: why, Tuhan? Jujur, hatiku tak mengerti apa rencana-Nya, tetapi sepenggal lirik lagu yang kutulis di atas mengingatkanku bila kemarin Tuhan sudah tolong, esok pun Tuhan akan tetap tolong. Tidak ada hari yang buruk, semua hari dibuat-Nya baik.

Belajar memahami rencana Tuhan memang butuh proses dan pengalaman yang panjang. Pertanyaan why dalam otakku sempat menjalar menjadi rasa marah dan kecewa pada-Nya. Aku pun teringat akan kisah Ayub, saat Tuhan mengizinkan Iblis mencobainya. Kita pasti tahu cerita kemalangan Ayub, bagaimana dia kehilangan semua harta, anak-anak, hingga kesehatannya. Namun, yang menjadi pembeda Ayub dengan orang-orang lainnya adalah imannya. Ayub yang telah kehilangan segalanya sujud menyembah kepada Allah dan berkata, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” (Ayub 1:21-22).

Keadaan Ayub sungguhlah sulit. Dari sudut pandang manusia, walaupun Ayub kecewa atau marah pada Tuhan, itu respons yang terasa wajar, tetapi Ayub tidak melakukannya. Dia sujud dan menyembah Tuhan. Tentu kisah pengalamanku tidaklah sebanding dengan Ayub, tetapi aku sangat tertegur dengan sikap Ayub yang tidak meninggalkan Tuhan dan tetap saleh. Jikalau kulihat kembali ke belakang, apa yang Tuhan sudah lakukan di hidupku, aku bisa berkata “How great is our God!”

Dulu, Tuhan telah menolongku saat aku sakit Covid-19. Tuhan juga mempercayakan pekerjaan buatku. Tidak ada alasan untukku tidak percaya pada rencana-Nya. Meskipun aku tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi aku dapat memilih berjalan dengan iman dan percaya bahwa Tuhan tahu dan memegang kendali. Kita tidak dilahirkan untuk jadi orang yang khawatir, tetapi untuk menjadi pemenang. Kuasa yang sama, yang telah membangkitkan Kristus Sang Juruselamat dari maut juga tersedia bagi kita.

Setiap kita pasti mempunyai masalah yang berbeda-beda dan kita tidak bisa membandingkan masalah kita lebih besar dari yang lain bahkan sebaliknya. Tuhan mengizinkan setiap hal terjadi sesuai hikmat-Nya bagi kita. Satu hal yang membuatku merenung, rencana-Nya itu benar di luar logika manusia, dan untuk memahaminya tidak cukup hanya dengan pikiran, tetapi dengan iman.

Untuk kamu dan aku saat merasa down,

Jangan biarkan perasaan negatif menghalangi kita untuk percaya rencana-Nya. Segala sesuatu yang terjadi berada dalam cakupan rancangan-Nya yang sempurna bagi aku dan kamu.

Tuhan Yesus memberkati.