Posts

Jika Firman Allah itu Hidup dan Berkuasa, Mengapa Tidak Terjadi Apa-Apa Saat Aku Membacanya?

Penulis: Sheila May

benarkah-firman-hidup-dan-berkuasa

Adakalanya hari bisa menjadi sangat berat.

Entah bagaimana, masalah-masalah seolah bersepakat untuk berkumpul di dalam hidupku. Aku tidak melihat ada jalan keluar, semua terasa buntu. Dalam keadaaan yang begitu kacau, aku membuka Alkitab dan sangat berharap mendapat kekuatan. Mataku tertuju pada Yesaya 40:31.

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Aku merasa seperti sedang berdiri dengan setumpuk permasalahan di pundakku, lalu tepat di hadapanku, ada sebuah papan besar bertuliskan ayat ini. Firman yang sangat indah! Aku membacanya sekali….

Kekacauan itu masih tinggal di kepalaku.

Aku membacanya sekali lagi…

Kepenatan itu masih melekat di hatiku.

Aku membacanya lagi… lagi… dan lagi… Tidak ada yang terjadi. Masalahku masih pada tempatnya.

Aku tertawa keras di dalam hati. Rajawali yang naik terbang? Berlari dan tidak menjadi lesu, berjalan dan tidak menjadi lelah? Aku tidak dapat membohongi diriku sendiri, yang kurasakan adalah sebaliknya.

Sebuah pertanyaan melintasi pikiranku, “Jika firman Allah itu hidup dan berkuasa mengapa tidak terjadi apa-apa saat aku membacanya?”

Aku duduk dan terdiam, berusaha mengorek-ngorek isi hatiku yang terdalam. Jika firman Allah tak pernah salah, itu berarti ada yang salah dengan diriku. Apa yang sebenarnya aku harapkan saat membaca Alkitab?

Tiba-tiba aku mengendus aroma busuk dalam hatiku. Aku tersadar, aku sebenarnya tidak terlalu peduli dengan apa yang ingin Allah sampaikan melalui firman-Nya. Aku hanya ingin masalah-masalah yang ada segera terselesaikan dan tidak menganggu hidupku lagi. Firman Allah baru kuanggap “hidup dan berkuasa” jika keinginanku itu terpenuhi. Pertanyaan awalku tadi sebenarnya berbunyi: Jika firman Allah itu hidup dan berkuasa, mengapa masalahku tidak selesai saat aku membaca firman-Nya? Mengapa lama sekali masalah ini ada di hidupku? Mengapa?

Papan besar berisi ayat Alkitab dari Yesaya 40:31 itu masih terpampang jelas di hadapanku. Namun, di bawahnya kini muncul sebuah ayat yang lain.

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16).

Roh Kudus membuat pikiranku terang benderang. Jelas sekali firman Allah tidak ditujukan untuk memenuhi keinginanku, tetapi untuk memperbarui keinginanku. Firman Allah tidak diberikan untuk mengubah situasi hidupku, tetapi untuk mengubah responsku terhadap situasi.

Firman Allah hidup dan berkuasa. Sanggup membersihkan sampah busuk di sudut hati yang menghalangiku melihat kebaikan Allah di tengah segala masalah yang melanda. Allah mengizinkan aku menghadapi masalah demi masalah dalam perjalanan hidupku, bukan karena Dia tidak peduli atau karena Dia tidak berkuasa. Dia mau aku bertumbuh dalam kebenaran dan firman-Nya akan menolongku dalam perjalanan itu!

Hari-hariku masih kerap terasa berat. Namun, kini aku mendapatkan kekuatan baru. Masalah-masalahku masih ada pada tempatnya. Namun, kini pandanganku tidak lagi dibatasi oleh semua itu. Seperti “rajawali yang naik terbang” ke tempat yang lebih tinggi, kini aku dapat melihat jauh ke depan, melampaui masalah-masalahku. Melihat tujuan Allah yang sedang mengajarku, mengoreksi kesalahanku, memperbaiki sikap-sikapku, dan mendidikku dalam kebenaran, dengan firman-Nya yang hidup dan berkuasa. Sebab itu, aku mau terus melangkah maju dan tidak berdiam dalam lesu. Masalah sebesar apa pun tidak bisa membuatku berada di luar genggaman tangan Allah.