Setiap Momen Berarti
Rabu, 20 Juni 2018
Baca: Filipi 1:12-24
1:12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,
1:13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.
1:14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
1:16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,
1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.
1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
1:19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
1:20 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
1:23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus—itu memang jauh lebih baik;
1:24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. —Filipi 1:21
Ketika saya bertemu seorang wanita lanjut usia bernama Ada, ia telah hidup lebih lama dari semua sahabat dan kerabatnya. Ada kini tinggal di panti wreda. “Bagian tersulit dari bertambah tua,” katanya kepada saya, “adalah melihat satu demi satu kenalan kita berpulang dan meninggalkan kita.” Suatu hari saya bertanya kepada Ada apa yang membuatnya bertahan dan bagaimana ia mengisi waktunya. Ia menjawab dengan mengutip sebuah ayat Kitab Suci yang ditulis Rasul Paulus: “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp. 1:21). Kemudian ia berkata, “Selagi masih diberi napas, masih ada yang harus kulakukan. Jika kondisiku baik, aku bisa bercerita tentang Yesus kepada orang-orang di panti ini; jika kondisiku menurun, aku masih bisa berdoa.”
Penting untuk diketahui bahwa Paulus menulis surat kepada jemaat di Filipi saat ia berada di dalam penjara. Ia mengakui kenyataan yang dipahami oleh banyak orang Kristen menjelang kematian mereka: Sekalipun surga tampak begitu memikat, sisa masa hidup yang masih kita miliki di bumi sangatlah berarti bagi Allah.
Seperti Paulus, Ada menyadari bahwa setiap tarikan napasnya merupakan kesempatan untuk melayani dan memuliakan Allah. Jadi, Ada mengisi hari-harinya dengan mengasihi orang lain dan memperkenalkan mereka kepada Juruselamatnya.
Dalam momen-momen tergelap sekalipun, kita sebagai orang Kristen dapat berpegang pada janji bahwa kita akan menerima sukacita abadi bersama Allah di surga kelak. Namun, selama kita masih hidup, kita menikmati hubungan yang erat dengan-Nya. Dia menjadikan setiap momen dalam hidup kita berarti. —Randy Kilgore
Tuhan, berilah aku kekuatan untuk melayani-Mu dengan setiap tarikan napasku, supaya setiap momen dari sisa hidupku ini menjadi berarti bagi Kerajaan-Mu.
Ketika tiba waktunya Allah memanggil kita pulang, kiranya Dia menemukan kita sedang melayani-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: Ester 1-2; Kisah Para Rasul 5:1-21