Posts

Pertolongan yang Ajaib

Oleh Tamara Sitinjak, Jambi

Di suatu hari Minggu yang biasa, aku dan adikku pergi ke gereja. Ketika ibadah usai dan kami hendak pulang, aku merasa tidak enak hati karena hari itu orang tua kami tidak ikut mengantar kami pulang. Namun, aku tidak terlalu memikirkannya.

Setiap kali pergi ke luar rumah, aku biasanya berdoa singkat, “Tuhan Yesus, berkati perjalanan kami selamat sampai di tujuan.” Mungkin karena rasa malas untuk pulang, hari itu aku lupa berdoa dan segeralah pergi.

Di perjalanan pulang, barulah kuingat kalau aku tadi tidak sempat berdoa. Kuberdoa dalam hati, memohon penyertaan Tuhan. Selang beberapa menit, aku dan adikku melihat ada dua orang yang membuntuti motor kami. Rasa takut menyergap, tapi kami berusaha tenang. Aku tidak meminta adikku untuk menarik gas lebih kencang, berharap bahwa mereka hanyalah pemotor biasa. Semenit, dua menit, sampai kira-kira 30 menit, dua orang itu tetap mengikuti kami dan tiba-tiba mendekati kami.

Dua orang itu berjenis kelamin laki-laki. Aku tidak ingat persis bagaimana penampakan fisik mereka, tetapi laki-laki yang di posisi belakang memegang sebuah pistol.

“Berhenti! Berhenti!” mereka berteriak pada kami sembari menodongkan pistol.

Kami benar-benar ketakutan dan sangat bingung. Apakah harus menuruti kata mereka dan berhenti, atau terus melaju. Karena takut, adikku mencoba untuk berhenti, tapi dari belakang kutarik gas motorku agar tetap melaju.

Jalanan yang kami lalui bukanlah jalanan perkotaan yang ramai. Kami sedang berkendara di jalanan antar desa yang rusak dan dikelilingi hutan. Kepanikan membuat motor yang kami kendarai nyaris celaka dan jatuh ke jurang. Kami tak tahu apa yang akan terjadi. Yang kami tahu hanya terus tancap gas sekencang mungkin, sembari berdoa dan mencari pertolongan.

Hingga akhirnya, kami menjumpai ada orang lain di jalan itu. Buru-buru kami meminta tolong dan mereka bersiap untuk menghadang dua orang yang mengejar kami.

Melihat kami yang telah bertemu dengan warga lain, dua pelaku itu segera tancap gas sehingga mereka pun lolos. Kami tak tahu apa motif dari dua orang yang mengejar kami itu, tapi kami sungguh lega dan bersyukur ketika akhirnya kami selamat meskipun dua pelaku itu berhasil melarikan diri.

Pengalaman hari itu sungguh tidak terlupakan buatku dan mengajariku satu hal tentang pertolongan Tuhan yang ajaib. Aku mungkin lupa berdoa, atau doa yang kuucapkan pun berisikan permohonan yang biasa-biasa saja, tetapi Tuhan selalu mendengar doa sesederhana apa pun dari anak-anak-Nya.

Hari itu aku melihat dan mengalami pertolongan Tuhan, bagaimana Dia meluputkan kami dari tindakan kejahatan yang besar kemungkinan akan mencelakai kami. Tuhan tidak hanya meloloskan kami dari dua penjahat itu, tapi juga mempertemukan kami dengan orang-orang baik yang bersedia menolong kami ketika kami sangat ketakutan.

Aku percaya segala yang terjadi pada kita bukanlah sekadar kebetulan, semua ada dalam kendali-Nya. Aku berkomitmen untuk selalu melibatkan Tuhan dalam segala hal melalui doa-doa yang kunaikkan, dan memohon agar Dia melayakkanku untuk menjadi anak-Nya yang setia.

Teman-teman apakah hari-hari ini kamu sedang berhenti berdoa?

Percayalah bahwa apa pun pergumulanmu Tuhan pasti menolong. Apa pun yang kamu khawatirkan, Tuhan sudah mengatur hidupmu dengan indah dan Dia akan memberikan pertolongan buatmu tepat pada waktu-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.

Baca Juga:

Suka, Cinta, dan Penantian

“Kenapa kakak belum pacaran? Kan sudah dewasa, sudah tahu tujuan hidup, dan kayaknya kak juga udah siap. Nunggu apa coba?”