Posts

Pengatur Permainan yang Hebat

Selasa, 17 Juni 2014

Header-TaktikJitu
Day 5
Lihat Sumber Foto

Baca: 1 Korintus 2:6-10

2:6 Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.

2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.

2:8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.

2:9 Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”

2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.

 

Sebagai pemain yang kreatif, seorang pengatur permainan berperan sebagai motor serangan timnya. Lewat operan-operan maut kepada pemain sayap atau penyerang di depannya, ia memulai inisiatif serangan dan berupaya mematahkan pertahanan lawan. Dengan intuisi dan kemampuannya membaca alur permainan, ia mampu memberikan bola yang tepat kepada rekan-rekan satu timnya. Karena kemampuannya yang mengagumkan dalam menggiring dan mengoper bola, sang pengatur permainan dapat cepat mengubah laju timnya dari bertahan menjadi menyerang.

Terkadang kita pun berharap mempunyai seorang pengatur permainan dalam hidup ini yang dapat mengubah keadaan kita. Sayangnya, bahkan orang-orang yang dapat memecahkan masalah orang lain juga tidak luput dari masalah mereka sendiri. Mereka pun terkungkung oleh dosa dan dibatasi oleh kefanaan mereka sendiri. Namun ada satu Pribadi yang merupakan Sang Pencipta sejati. “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia” (1Kor.2:9) telah diperbuat-Nya bagi kita dengan luar biasa. Dalam satu karya yang ajaib, Allah telah membalikkan keadaan kita, dengan mengatasi secara tuntas masalah dosa dan kematian yang kita hadapi. Kepada mereka yang percaya kepada Yesus, Anak-Nya, Dia mengaruniakan Roh-Nya yang membimbing setap hari dalam perjalanan mereka bersama Dia hingga mencapai hidup yang mulia bersama Sang Pencipta untuk selama-lamanya.

Pengatur permainan yang hebat
membuat pemain biasa merasa sebagai pemenang.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

9. Tim manakah yang memegang rekor mendapatkan kartu merah terbanyak dalam sejarah Piala Dunia?

10. Dalam kejuaraan Piala Dunia FIFA, tahun berapakah tercatat tidak ada pemain yang dikartumerahkan?

11. Pada tahun berapakah untuk pertama kalinya pemenang pertandingan final Piala Dunia ditentukan lewat adu tendangan penalti?

Perayaan yang Terlalu Dini

Senin, 16 Juni 2014

Header-TaktikJitu
Day 4
Lihat Sumber Foto

Baca: Lukas 12:15-21

12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”

12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.

12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.

12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.

12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”

 

Dalam pertandingan memperebutkan promosi ke divisi yang lebih tinggi, dua tim Italia, Termeno dan Dro, harus masuk dalam adu penalti karena kedudukan tetap seri 4–4 di akhir waktu normal. Michael Palma maju untuk melakukan tendangan yang dapat mengamankan posisi Termeno. Namun tendangannya yang kuat membentur mistar gawang! Palma pun jatuh lunglai, sementara penjaga gawang Dro, Loris Angeli, berlari untuk merayakannya. Namun ternyata itu belum selesai. Bola yang ditendang dengan keras itu mendarat di tanah, berbalik ke arah gawang, lalu perlahan-lahan menggelinding melewat garis, dan masuk! Angeli telah melakukan perayaan yang terlalu dini.

Lukas 12:15-21 mengisahkan seorang yang melakukan perayaan terlalu dini. Kebanyakan dari kita bisa memahami rencana pensiun si orang kaya ini. Pikirnya, semua yang dilakukannya sudah cukup untuk memberinya hidup yang nyaman di masa depan, dan ia pun merayakan keberhasilannya dengan berkata kepada dirinya sendiri, “beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah” (ay.19). Namun, Yesus menunjukkan kebodohan dari sikap semata-mata mengandalkan harta benda dalam hidup ini, karena “hidup [orang] tidaklah tergantung dari pada kekayaannya” (ay.15). Sebaliknya, Dia mengingatkan kita agar tidak mengabaikan Allah yang memegang masa depan kita (ay.20). Jangan merayakan hidup Anda terlalu dini, karena hidup Anda belum berakhir. Itulah yang terlambat disadari oleh si orang kaya.

Jika seseorang menyangka dirinya sudah memahami sepenuhnya hidup ini,
ia perlu berpikir ulang.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

6. Negara manakah yang paling sering tampil dalam kejuaraan Piala Dunia?

7. Pada Piala Dunia tahun berapakah kartu merah paling banyak dilayangkan wasit?

8. Negara manakah yang paling sering tampil dalam pertandingan final Piala Dunia?

Gol Bunuh Diri

Minggu, 15 Juni 2014

Header-TaktikJitu
Day 3
Lihat Sumber Foto

Baca: Ibrani 3:12-19

3:12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.

3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.

3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.

3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman”,

3:16 siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?

3:17 Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?

3:18 Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?

3:19 Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.

 

Bek asal Kolombia Andrés Escobar berupaya menghadang sebuah umpan silang, tetapi malangnya ia menyaksikan bola itu memantul dari kakinya dan melesat masuk ke dalam gawangnya sendiri. Kesalahan yang fatal itu membuat tim Kolombia yang kuat harus tersingkir dari kejuaraan Piala Dunia 1994. Sepuluh hari kemudian, Escobar ditemukan mati tertembak di kota kediamannya. Kematiannya yang tragis menjadi salah satu cerita paling menyedihkan dalam sejarah kejuaraan Piala Dunia.

Dalam hidup ini, kita sering mendapat kesempatan untuk menebus dan memperbaiki kesalahan kita, tetapi tak semua orang memiliki kesempatan itu. Kesalahan terbesar yang bisa kita perbuat adalah menolak Yesus Kristus, Sang Anak Allah. Kematian-Nya di kayu salib membuka jalan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya untuk sepenuhnya menerima pengampunan dosa. Keputusan kita untuk menolak atau menerima Yesus akan menentukan tempat kita di kekekalan kelak.

Escobar pernah mengatakan, “Hidup tidak berakhir di sini.” Marilah bersikap bijaksana dan memikirkan di mana hidup ini akan berakhir. Alkitab mengingatkan kita bahwa “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara [Allah], janganlah keraskan hatimu” (Ibr. 3:15). Ketidakpercayaan kepada Allah akan membawa penghakiman. Kita perlu mengakui Yesus sebelum menghadap Allah suatu hari kelak. Jangan sampai kita melakukan “gol bunuh diri” terbesar itu karena setelah itu tidak akan ada kesempatan kedua.

Kesalahan memang sering tak terhindari,
tetapi itu bukan alasan untuk tidak berbuat apa-apa.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

4. Siapakah pemegang rekor untuk gol terbanyak dalam satu kejuaraan Piala Dunia?

5. Mengapa Italia menggunakan kostum warna biru padahal warna biru tidak ada dalam bendera nasional mereka?

 

🙂 Tahukah Kamu?

Tunisia adalah negara Afrika pertama yang memenangi sebuah pertandingan dalam kejuaraan Piala Dunia ketika mereka mengalahkan Meksiko 3-1 pada tahun 1978.

Pertanyaan Penting

Sabtu, 14 Juni 2014

Header-TaktikJitu

Day 2
Lihat Sumber Foto

Baca: Matius 16:13-17

16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?”

16:14 Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”

16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”

16:16 Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”

16:17 Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

 

Claude Makélelé, salah satu gelandang bertahan terbaik dunia, pernah hampir tidak dikenal sama sekali. Dengan tinggi 170 cm dan berat 70 kg, ia bukanlah pemain yang paling tinggi atau paling besar di atas lapangan. Namun ia bagaikan mesin yang menggerakkan laju timnya. Perannya adalah mematahkan serangan lawan, memberikan operan bola ke depan dengan cepat, dan menahan lawan di belakang. Ia sangat berhasil dalam kapasitasnya ini sehingga orang mulai bertanya-tanya: “Siapakah pemain itu?”

Ada beragam pendapat yang diberikan orang tentang Yesus. Banyak yang merasa tidak senang terhadap Yesus telah menganggap-Nya sesat. Karena Yesus menganggap diri-Nya Anak Allah, mereka pun mencemooh-Nya dengan sebutan, “Orang yang berjalan di atas air.” Ada sebagian orang yang menganggap ajaran-Nya menarik, tetapi mereka menolak penegasan-Nya bahwa Dialah Juruselamat dunia. Dan sebagian besar orang merasa bahwa pesan Yesus tidak relevan dengan hidup sehingga mereka mengabaikan-Nya. Namun demikian, ada orang-orang yang tidak sependapat dan mereka menunjukkan bukti dari hidup mereka yang telah diubahkan oleh Yesus. Ada di antara mereka yang telah kehilangan segalanya dan kini bersyukur karena mereka telah diselamatkan dari keterpurukan. Mereka semua menyaksikan begitu nyata dan pentingnya Yesus dalam hidup mereka. Akan tetapi, pada akhirnya, yang penting bukanlah soal orang lain menerima atau menolak Yesus. Bagi Anda sendiri, siapakah Yesus itu?

Kebenaran akan terungkap lewat pertanyaan yang tepat.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

2. Siapakah pemain yang paling sering tampil dalam kejuaraan Piala Dunia?

3. Siapakah pemain termuda yang pernah bermain dalam babak kualifikasi Piala Dunia?

 

🙂 Tahukah Anda?

Piala Dunia FIFA pernah ditiadakan antara tahun 1942-1946 karena Perang Dunia II.

Mengalahkan Godaan

Jumat, 13 Juni 2014

Header-TaktikJitu

Day 1

Baca: Roma 7:15-26

7:15 Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.

7:16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.

7:17 Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.

7:18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.

7:19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.

7:20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.

7:21 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.

7:22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,

7:23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.

7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?

7:25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

7:26 Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.

Kecanduan obat-obatan terlarang, alkohol, seks, atau judi telah merusak hidup banyak olahragawan. Terkadang kita heran mengapa para atlet berbakat begitu mudah terjerat hingga membahayakan karier dan keluarga mereka. Para ahli meyakini bahwa kuatnya ciri kepribadian obsesif-kompulsif yang telah mendukung para pesepakbola itu meraih prestasi justru membuat mereka cenderung lebih mudah kecanduan daripada kebanyakan orang lain. Segala kemewahan dan perhatian yang diterima karena status mereka, serta usia yang relatif masih muda, ikut memperburuk masalah itu. Dengan uang dan waktu senggang yang berlimpah, terciptalah keadaan yang membuat mereka terlena.

Apakah Anda juga terjerat dalam kecanduan yang melumpuhkan hidup? Jika ya, Anda tidak sendiri. Setiap orang berjuang melawan godaan, termasuk Rasul Paulus yang menulis sebagian dari Alkitab Perjanjian Baru. Ia menulis, “Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat” (Rm.7:15). Menurut Rasul Paulus, masalah yang sesungguhnya terdapat dalam diri manusia, bukan dari luar: “Dosa yang ada di dalam aku” (ay.17). Kita harus berhenti menyalahkan faktor-faktor luar dan berusaha mengatasi sifat kedagingan yang membuat kita rentan terhadap godaan. Namun “siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” (ay.24). Jawabannya, “Yesus Kristus, Tuhan kita” (ay.25). Yesus datang memberi kita kemenangan
atas dosa. Sudahkah Anda mengalaminya?

Ketika kita menyalahkan orang lain,
kita membuang harapan terjadinya perubahan yang sejati.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

1. Mengapa seragam tim Belanda berwarna oranye, sedangkan bendera negaranya berwarna merah, biru, dan putih?

X-Ray

Pele

Pada tahun 1956, dua klub sepakbola Brasil, Porto Alegre dan Santos FC sedang bernegosiasi tentang nasib sejumlah pemain. Santos FC menawarkan dua pemain kepada Porto Alegre: yang satu pemain ternama dan satu lagi anak muda bernama Pelé. Presiden klub Porto Alegre mengirimkan telegram balasan dengan kalimat: “Pelé tidak terkenal, kami tidak tertarik.” Berbulan-bulan kemudian, pastilah ia sangat menyesali keputusan itu!

Masalahnya, seperti presiden klub tersebut, kita sering juga memandang dan memutuskan sesuatu berdasarkan apa yang kita lihat saja—dan coba lihat apa jadinya! Kita berpikir bahwa manusia itu baik-baik saja, masalah kita akan selesai dengan sendirinya, dan semua jawaban atas masalah hidup akan ditemukan di dunia ini. Padahal kita mungkim membutuhkan semacam penglihatan “x-ray” untuk menolong kita memandang lebih dalam daripada yang dapat kita lihat secara kasat mata.

Itulah masalah yang dialami orang-orang yang kita temui setiap harinya. Mereka kelihatannya baik-baik saja, tetapi di bawah penampilan mereka, sebenarnya mereka cemas, khawatir, dan gelisah menghadapi masa depan. Sayangnya, lingkungan mencoba memberi jawaban bagi masalah mereka dengan cara-cara yang gampangan. Dunia ini mencoba menawarkan kepada jiwa orang-orang yang tertekan dan gelisah itu pemulihan secara spiritual dan material, lewat keyakinan batin, teknik relaksasi dan berbagai penyembuhan instan yang hanya menyentuh permukaan masalah. Mereka yang menggunakan teknik-teknik ini mungkin merasakan kesembuhan di permukaan, tetapi mereka tidak menyadari bahwa akar permasalahannya masih ada di dalam hati mereka.

Mungkin kelihatannya, kalau semuanya terlihat baik-baik saja maka semua orang baik-baik saja. Menurut pandangan ini, sekalipun Anda masih punya masalah, yang penting adalah jangan sampai Anda terlihat rapuh dan goyah. Yang terpenting adalah Anda terlihat baik-baik saja.

Namun semua itu salah besar! Kita membutuhkan satu pribadi yang dapat melihat jauh ke dalam hati kita dan mengubah kita dari dalam. Kita membutuhkan satu pribadi yang dapat mengubah kita sepenuhnya. Kita membutuhkan satu pribadi yang mempunyai penglihatan “x-ray” untuk melihat batin kita; pribadi yang mengenal kita sebagaimana kita adanya dan yang tidak pernah salah. Pribadi yang tidak akan mengelabui kita, melainkan menyelidiki dan menyembuhkan kita secara utuh: Dialah Allah sendiri. Yang lain hanyalah solusi yang instan dan sementara.

Jika kita hanya memperhatikan penampilan luar,
kita tidak akan pernah menyentuh akar permasalahannya.

 
 
Catatan: X-Ray atau sinar rontgen adalah cahaya yang memiliki daya tembus tinggi sehingga banyak dimanfaatkan untuk memotret bagian-bagian dalam tubuh.

Tidak Ada yang Memahamiku

bangku-cadangan

Doriva Guidoni bergabung dengan klub Celta Vigo di liga Spanyol pada tahun 2000 setelah bermain bagi FC Porto di Portugal dan Sampdoria di Italia. Ia pernah menjadi bagian dari tim nasional Brasil untuk Piala Dunia 1998 di Prancis dan pada musim 2003-04 hijrah ke tim Middlesbrough di Inggris. Meski ia merupakan pemain berpengalaman yang hebat, kemampuannya tidak selalu terlihat—terutama karena beberapa pelatih memutuskan untuk tidak memainkannya! Sebagai seorang Kristen, Doriva mengerti betul apa artinya tidak bermain, sehingga ia memutuskan untuk memberi semangat kepada para pemain lain yang juga jarang bermain. Ia berkata, “Ketika aku duduk di bangku cadangan, aku dapat memahami lebih jelas dan menolong orang lain yang berada dalam keadaan serupa.”

Saya yakin ada saja dari peristiwa yang telah Anda alami tahun ini yang tidak Anda mengerti. Mungkin lebih dari sekali Anda merasa kesepian dan tidak tahu alasannya. Saya yakin Anda pernah mengucapkan kalimat berikut: “Tidak ada yang memahamiku.” Bahkan ketika sekarang pengalaman tersebut sudah berlalu, saya yakin Anda pernah melalui masa-masa yang buruk dan sulit. Ada kalanya kita semua mengalami hal-hal yang sama sekali tidak kita mengerti.

Penderitaan bukanlah hal yang mudah untuk kita mengerti. Namun demikian, sebagai orang Kristen, penghiburan terbesar kita adalah saat kita menyadari bahwa Allah beserta dengan kita—apapun yang telah terjadi. Kita juga tahu, seperti yang dikatakan Doriva, bahwa terkadang pengalaman kita justru memampukan kita untuk menolong orang lain dalam pergumulan mereka.

Anda mungkin berkata, “Tetapi mengapa aku harus menolong orang lain? Aku sendiri sudah cukup susah!” Memang kita semua membutuhkan pertolongan dan penghiburan bagi diri kita sendiri. Namun itu tidak berarti kita membiarkan orang lain menderita sendirian ketika kita sendiri telah mengalami sendiri peristiwa serupa. Menolong orang lain memang tidak pernah mudah, tetapi kita patut mencobanya. Segala sesuatu yang diizinkan Allah terjadi pada diri kita akan menolong kita bertumbuh dewasa, sehingga kita pun dapat menghibur dan menguatkan sesama. Segala masalah yang telah kita atasi mengajarkan kita bahwa orang lain pun perlu belajar. Janganlah kita menyia-nyiakan pelajaran yang telah kita terima. Jika saat ini Anda sedang menderita, mungkin suatu hari nanti Allah dapat memakai Anda untuk menghibur, menolong dan mengajar seseorang yang sedang mengalami hal serupa.

Kerelaan memahami adalah salah satu hal terpenting dalam suatu hubungan (baik dalam keluarga, gereja maupun persahabatan). Terkadang, untuk memahami seseorang, kita perlu mengalami terlebih dahulu pergumulan yang kini mereka alami. Apabila Anda sedang menderita, berusahalah untuk belajar sebanyak mungkin. Esok hari, seseorang mungkin membutuhkan hikmah yang Anda pelajari hari ini.


Anda hanya dapat menolong orang yang tenggelam
kalau Anda berada di dalam air bersamanya.

Atlet Milik Kristus

image

Ryan Hall adalah pemegang rekor nasional Amerika Serikat untuk lari setengah maraton (21K). Ialah pelari Amerika pertama yang berhasil mencapai finis di bawah waktu satu jam dengan prestasi waktu 59 menit dan 43 detik. Meski sudah mencapai prestasi tersebut, Ryan berkata, “Bukan rekor atau gelar atau medali yang membuat hidup ini berhasil, melainkan hidup yang mengikut Kristus”. Ryan sadar bahwa sebaik apa pun rasanya memenangi perlombaan, perasaan itu tidak pernah bertahan lama.

Allah tidak hanya memberi kesempatan pada kita untuk menemukan Dia, tetapi Dia juga menyertai kita untuk selamanya. Orang yang mencari Dia dengan sepenuh hati tidak perlu menunggu lama untuk merasakan bahwa tangan Allah selalu menuntun hidupnya. Banyak orang telah mengalami perubahan hidup yang luar biasa ini. Ketika kita merendahkan diri kita di hadapan Allah, seketika itu juga hidup kita diubahkan selamanya! Prioritas kita mulai berubah, demikian pula dengan sikap dan sifat diri kita. Bahkan saat kita tidak secara terang-terangan memberitakan tentang Kristus kepada orang lain, perilaku kita tetap memancarkan pengaruh kepada hidup orang lain.

Allah selalu bekerja melalui anak-anak-Nya—diam-diam tetapi besar pengaruhnya—melalui bau harum yang timbul dari kehadiran-Nya. Keharuman itu memberikan pengaruh dan mengajarkan sesama kita bahwa kasih Allah adalah hal terpenting dalam hidup ini. Allah berjanji bahwa setiap tindakan kita akan memberi buah pada waktu yang ditentukan-Nya.

Namun demikian, ada satu syarat. 2 Tawarikh 15:15 berkata, “Dengan kehendak yang bulat mereka mencari Tuhan”. Waktu yang kita habiskan bersama Allah menjadi sumber kekuatan bagi perubahan dan transformasi hidup kita. Terkadang kita memusatkan perhatian kita pada pengajaran, pengetahuan, pengalaman atau bahkan pembelajaran Alkitab. Semua hal itu memang penting, tetapi semua itu haruslah menjadi sarana dalam waktu yang kita habiskan bersama Allah, bukan tujuan dari kegiatan itu sendiri. Yang terpenting adalah Yesus itu sendiri. Dialah satu-satunya yang layak kita kenal, layani dan beritakan.

Yang sanggup mengubah hidup kita adalah kehadiran Allah yang selalu dekat bersama kita di setiap saat. Keharuman hidup Anda akan menjangkau siapa saja di sekitar Anda, apabila Anda mencari Dia setiap hari, mendengarkan firman-Nya dan menaati kehendak-Nya.

Allah sedang mencari orang-orang yang mencari Dia.

Bekerja Sama

john-stockton

Salah satu karakteristik terpenting dari seorang pengatur serangan yang jago di atas lapangan bola basket adalah jumlah assist yang dihasilkannya dalam satu pertandingan. Assist adalah sebuah umpan kepada seorang pemain seregu yang tidak terjaga dan berpeluang untuk mencetak angka dengan mudah, biasanya tanpa perlu men-dribble bola lagi. Salah seorang pengatur serangan terbaik di dunia adalah John Stockton. Ia masih memegang rekor untuk jumlah assist terbanyak sepanjang karir dalam liga bola basket Amerika (NBA). Kunci kesuksesan seorang pengatur serangan adalah kerja sama. Pencetak angka memang dipuji karena berhasil memasukkan bola ke dalam keranjang, tetapi skor itu tidak akan tercetak tanpa operan bola sang pengatur serangan.

Di dalam Alkitab, Allah mengajar kita untuk bekerja sama dengan sikap demikian juga. Allah berkata kita adalah teman-teman sekerja-Nya (2Kor. 6:1). Ketika kita membagikan Injil kepada orang lain, kita sedang bekerja sama dengan Tuhan Yesus sendiri. Ini sangat penting! Bahkan bagi Rasul Paulus, itulah hal yang terpenting! Dalam 2 Korintus, Paulus berkata bahwa ia tidak mementingkan perhatian orang padanya, asalkan ia dapat terus memberikan hidupnya sendiri demi kepentingan orang lain! Kerinduan utamanya adalah agar orang lain dapat menerima Injil.

Paulus belajar untuk melayani demi kebaikan orang lain. Apakah kita sudah belajar hal yang sama? Apabila seseorang tidak melakukan sesuatu atau berpikir seperti yang kita kehendaki, apakah kita langsung menolak mereka? Terkadang semangat kita untuk mengejar kesucian rohani atau membela doktrin yang benar bisa jadi hanyalah topeng bagi rasa iri dan kebencian yang kita miliki terhadap keberhasilan orang lain. Kita pun harus belajar untuk bekerja sama.

Kerja sama ini penting dalam upaya kita untuk memberitakan Injil. Meskipun pesan Injil selalu sama, kita harus terus-menerus meninjau cara kita memberitakan pesan itu. Itulah yang harus kita lakukan bersama di dalam gereja kita, sembari kita membagikan pengalaman hidup kita dan berdoa bagi lingkungan di mana kita ditempatkan. Ketika kita bekerja sama sebagai satu kesatuan, kita akan menjadi lebih kuat, lebih dapat saling menopang dan bahkan menjadi lebih kreatif! Mintalah kepada Allah untuk menunjukkan cara-cara yang tepat untuk memberitakan Injil-Nya yang mulia, dan mintalah kepada-Nya untuk menolong Anda melakukannya sebagai bagian dari tim kerja-Nya. Tuhan senang ketika Dia melihat kita mau saling bekerja sama.

Mengusahakan yang terbaik bagi sesama selalu lebih baik
daripada mengutamakan diri sendiri.