Posts

Tim Terbaik Sepanjang Masa

Sabtu, 5 Juli 2014

Header-TaktikJitu
Day 23
Lihat Sumber Foto

Baca: Matius 28:16-20

28:16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.

28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

 

Berbicara tentang supremasi sepakbola dunia, kebanyakan penggemar memiliki tim impian yang terdiri dari para pemain favorit mereka. Bayangkan memasang Pele dan Maradona pada masa kejayaan mereka, atau Beckenbauer dan Scirea, atau Cruyff dan Charlton. Alangkah tangguhnya tim tersebut, suatu tim yang pasti akan menggentarkan tim mana pun yang melawan mereka! Namun pemain-pemain hebat saja tidak cukup. Kita juga membutuhkan pelatih yang hebat. Ah, andai saja kita ini Tuhan.

Yesus sebenarnya juga membangun sebuah “tim impian” pada abad pertama, dengan memilih sendiri 12 orang yang akan melaksanakan misi-Nya. Luar biasanya, mereka hanyalah orang biasa—kebanyakan para nelayan dan pemungut pajak yang dibenci. Namun mereka ditugaskan dalam misi yang akan mempengaruhi kekekalan umat manusia. Mereka kemudian menjungkir-balikkan dunia, dengan membagikan kabar baik tentang Yesus Kristus dan menuntun ribuan orang untuk berbalik dari dosa mereka dan datang kepada Allah. Para murid Yesus mungkin tak memiliki keterampilan yang lihai atau berbudaya luhur, tetapi mereka memiliki iman yang besar. Mereka mengatasi rasa takut dan kemampuannya yang terbatas dengan mempercayai penuh “pelatih” mereka, Yesus, yang datang dan mengubah segala sesuatu yang ada.

Apakah Anda merasa gentar menghadapi tantangan hidup? Berserahlah kepada Tuhan. Dia senang mengubah orang yang biasa saja menjadi pemenang.

Yang kita perlukan bukan tukang sulap, tetapi pemimpin hidup yang sejati.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

46. Siapakah kapten Italia tertua yang pernah membawa timnya menjuarai Piala Dunia? Kapankah itu terjadi?

47. Siapakah pemain yang mencetak gol pertama dalam sejarah Piala Dunia? Dari negara manakah asalnya?

48. Berapakah jumlah negara yang ikut dalam Piala Dunia pertama?

Babak Final

Jumat, 4 Juli 2014

Header-TaktikJitu
Day 22
Lihat Sumber Foto

Baca: Lukas 12:4-9

12:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.

12:5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!

12:6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah,

12:7 bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

12:8 Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.

12:9 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.

 

Ribuan orang memadati stadion di Rio de Janeiro untuk menyaksikan pertandingan final Piala Dunia 1950 antara Uruguay melawan Brasil, tuan rumah yang diunggulkan. Untuk pertama kalinya kejuaraan itu memakai sistem setengah kompetisi. Dalam pertandingan itu Brasil hanya perlu hasil seri untuk menjadi juara dunia. Di sisi lain, Uruguay hanya berhasil mencatat satu kemenangan dan satu seri, sehingga mereka harus mengalahkan sang tuan rumah. Namun tanpa diduga, Uruguay berhasil menyamakan kedudukan lalu mengalahkan Brasil. Meski telah memulai dengan baik, tim unggulan itu pun gagal pada pertandingan akhir.

Pernahkah Anda memikirkan “babak final” dari kehidupan—suatu peristwa yang tidak akan dapat kita elakkan? Cepat atau lambat kita akan berhadapan dengan kematian, memaksa kita untuk memikirkan di mana kita akan menghabiskan kekekalan—di surga atau di neraka. Saat kita berdiri di hadapan Sang Pencipta, pencapaian kita di masa lalu tdak akan berarti. Kita tidak dapat memakainya untuk menuntut surga, sama seperti Brasil tidak dapat mengandalkan kesuksesan mereka di masa lalu untuk meraih juara. Pada babak final itu, Brasil harus berjuang merebut kemenangan. Demikian juga kita. Namun bagaimana kita dapat mencapai standar Allah yang benar dan sempurna? Kita tidak dapat. “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (1Kor.15:57). Syukurlah, kita mencapainya bukan melalui upaya kita. Kematian Yesus di kayu salib membuka jalan bagi mereka yang percaya kepada-Nya untuk dapat masuk surga. Jangan gagal dalam babak final hidup ini. Percayalah kepada Yesus hari ini.

Memenangi pertandingan akhir adalah yang terpenting.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

42. Siapakah pencetak gol terbanyak dalam Piala Dunia 1970?

43. Siapakah penjaga gawang yang dijuluki “si laba-laba hitam” dalam Piala Dunia 1966?

44. Tim manakah yang kalah karena gol Maradona yang disebut “Gol Tangan Tuhan”?

45. Hingga Piala Dunia 2010, manakah dari antara negara berikut yang belum pernah ikut dalam kejuaraan? Kuba, Jamaika, China, atau Finlandia?

Miskin Jadi Kaya

Kamis, 3 Juli 2014

Header-TaktikJitu
Day 21
Lihat Sumber Foto

Baca: Kejadian 50:15-22

50:15 Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: “Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya.”

50:16 Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: “Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan:

50:17 Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu.” Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.

50:18 Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: “Kami datang untuk menjadi budakmu.”

50:19 Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?

50:20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

50:21 Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.

50:22 Adapun Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya; dan Yusuf hidup seratus sepuluh tahun.

 

Konon, Garrincha, sang pemain legendaris asal Brasil, seharusnya tidak pernah menjadi seorang pemain. Kedua kakinya tidak sama panjang. Pergelangan kaki kirinya melengkung keluar, sementara yang kanan bengkok ke dalam. Dokter anak yang menanganinya memperkirakan ia akan tumbuh dengan pincang. Namun Anjo de Pernas Tortas atau “sang malaikat berkaki bengkok” telah mencengangkan semua orang. Ia menjadi penggiring bola terbaik dalam sejarah sepakbola, bermain dalam kompetisi tingkat tertinggi, dan membantu Brasil memenangi Piala Dunia dua kali. Permainannya yang luar biasa pada semifinal Piala Dunia 1962 membuat surat kabar asal Cile Mercurio menulis, “Dari planet apa Garrincha berasal?” Kisah hidup sang bintang yang tak disangka ini menjadi contoh kisah klasik tentang si miskin yang jadi kaya.

Kisah Yusuf bahkan jauh lebih menakjubkan. Meskipun dibenci oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak di negeri asing, didekati oleh istri majikannya, dan dipenjarakan karena tuduhan yang direkayasa, ia pun akhirnya menjadi perdana menteri Mesir dan menyelamatkan seluruh keluarganya dari kelaparan. Kisah semacam itu menyentuh hati kita karena sifatnya yang mencerminkan kisah terbesar sepanjang masa—kisah karya penebusan Allah bagi kita. Kecemerlangan Garrincha memang pudar dalam sekejap setelah kemunculannya sekilas di hadapan dunia, tetapi warisan Yusuf tetap hidup lewat keturunannya pada masa kini. Ia tidak mengandalkan kemampuannya sendiri, keberuntungan, atau kegigihannya, tetapi mengandalkan Allah yang menyertainya (Kej. 39:2).

Apakah Anda merasa hidup ini tidak adil? Lakukanlah apa yang dilakukan Yusuf, dan serahkan selebihnya kepada Allah untuk bertindak.

Kejarlah transformasi; jangan cuma puas dengan reformasi.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

41. Tim “kuda hitam” manakah yang berhasil menjungkalkan Inggris 1-0 dalam putaran pertama Piala Dunia FIFA tahun 1950?

Tanpa Tanda Jasa

Rabu, 2 Juli 2014

Header-TaktikJitu
Day 20
Lihat Sumber Foto

Baca: 2 Raja-raja 7:3-11

7:3 Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: “Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?

7:4 Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati.”

7:5 Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana.

7:6 Sebab TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain: “Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita.”

7:7 Karena itu bangkitlah mereka melarikan diri pada waktu senja dengan meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja; mereka melarikan diri menyelamatkan nyawanya.

7:8 Ketika orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum. Sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya. Lalu datanglah mereka kembali, masuk ke dalam kemah yang lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya.

7:9 Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: “Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja.”

7:10 Mereka pergi, lalu berseru kepada penunggu pintu gerbang kota dan menceritakan kepada orang-orang itu, katanya: “Kami sudah masuk ke tempat perkemahan orang Aram, dan ternyata tidak ada orang di sana, dan tidak ada suara manusia kedengaran, hanya ada kuda dan keledai tertambat dan kemah-kemah ditinggalkan dengan begitu saja.”

7:11 Para penunggu pintu gerbang menyerukan dan memberitahukan hal itu ke istana raja.
Halaman sebelumnya

 

Setelah memperoleh bola di paruh lapangannya sendiri, ia berlari maju dan saling mengoper bola dengan rekan satu timnya dalam kotak penalti lawan. Dengan cekatan, ia menggiring bola melewati bek lawan, lalu melakukan operan ke belakang kepada Tardelli yang berada tepat di luar kotak penalti. Meskipun sentuhan pertamanya kurang mulus, Tardelli berhasil menendang masuk bola itu ke arah sudut jauh dalam gawang. Sejarah pun mencatat, Italia berhasil mengalahkan Jerman dan memenangi Piala Dunia tahun 1982. Itulah Gaetano Scirea, sang “libero” (penyapu), seorang pemain yang bisa berperan ganda untuk bertahan maupun menyerang. “Gai” adalah seorang pendiam yang menjauhkan diri dari media sekalipun ia telah memenangi banyak kejuaraan sepakbola penting bagi klub dan negaranya. Setelah ia pensiun barulah bakatnya yang luar biasa diakui banyak pihak. Seperti semua pahlawan tanpa tanda jasa, tekadnya adalah untuk melakukan apa yang benar.

Alkitab mencatat kisah tentang empat penderita kusta tanpa nama yang telah melakukan apa yang benar. Setelah terusir dari kota mereka yang tengah terkepung, mereka menemukan sebuah perkemahan musuh yang telah ditinggalkan. Mereka tidak mau merahasiakan hal itu dan sibuk menikmati bagian mereka sendiri. Mereka memutuskan “pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja” (2Raj.7:9). Orang-orang buangan itu benar-benar telah menyelamatkan penduduk Samaria dari bencana kelaparan. Setiap orang dapat menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Ketika kita memilih untuk hidup di bawah ketetapan Allah dan mengakui diri-Nya, kita akan mulai membuat pilihan yang lebih baik dan mendahulukan kebutuhan orang lain daripada kebutuhan kita.

Para pahlawan surga biasanya bukan siapa-siapa di bumi.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

40. Sebutkan benua mana saja yang menghasilkan juara Piala Dunia terbanyak!

Keluar Garis

Selasa, 1 Juli 2014

Header-TaktikJitu
Day 19
Lihat Sumber Foto

Baca: Markus 10:17-23

10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

10:18 Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.

10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!”

10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.”

10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”

10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.

10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

 

Ketika waktu pertandingan tinggal tersisa beberapa menit, para pemain bermain habis-habisan dan bergerak maju ke depan, termasuk sang penjaga gawang, demi mempertahankan peluang mereka. Sambil mendorong dan menarik lawan, mereka berusaha keras untuk memanfaatkan bola dari sebuah tendangan penjuru. Penjaga gawang lawan mencoba keluar dari gawangnya untuk menangkap bola, tetapi kemudian ia berubah pikiran dan melangkah mundur sementara para pemain melompat untuk mendapatkan bola. Akan tetapi bola itu ternyata melaju melewati mereka semua dan jatuh ke kaki seorang pemain bertubuh mungil yang telah menyelinap di belakang semua pemain itu. Dengan tak terbendung, ia pun berhasil menyundul bola melewat si penjaga gawang yang sedang kewalahan.

Berubah pikiran dan mundur setelah bergerak maju bisa berujung pada bencana. Seorang pemuda kaya dalam Markus 10:17-23 mengalami hal itu ketka ia mencari Yesus demi mendapatkan hidup kekal. Ia telah menjalani hidup yang lurus secara moral dan menyangka bahwa kekayaannya adalah tanda bahwa Allah merestuinya (ay.19-20). Ia mengira bahwa ia hanya perlu menambah sedikit kebaikan dan surga pasti menjadi miliknya. Akankah Yesus dapat menolongnya? Namun Yesus menantangnya untuk melepaskan kekayaan yang telah menjadi lambang jaminan hidupnya (ay.21). Upaya manusia tidak akan pernah memuaskan Allah dan membuat kita memperoleh hidup kekal. Itulah mengapa hidup kekal adalah anugerah dari Allah. Si pemuda kaya perlu mengikuti Yesus. Sayangnya, ia sudah maju untuk bertemu Yesus, tetapi mundur
kembali dengan tangan hampa. Bagaimana dengan Anda?

Komitmen tidak bisa dikerjakan setengah hati.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

38. Sebutkan nama julukan yang diberikan untuk tim Uruguay!

39. Siapakah pemain Italia yang gagal tendangan penaltinya pada tahun 1994 sehingga membuat Brasil memenangi Piala Dunia untuk keempat kalinya?

Keadaan yang Panas

Senin, 30 Juni 2014

Header-TaktikJitu
Day 18
Lihat Sumber Foto

Baca: Efesus 4:20-32

4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.

4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,

4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,

4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,

4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

 

Selama bertahun-tahun, penyelenggaraan kejuaraan Piala Dunia telah diwarnai cukup banyak tindakan kekerasan. Tawuran yang terjadi antar pemain dan ofisial dari tim yang saling berhadapan maupun perkelahian antar penggemar dan suporter, telah mengakibatkan cedera serius, kerusakan harta benda, hingga kematian. Panasnya pertandingan di atas lapangan dapat menyulut pertikaian di antara penonton hingga ke luar stadion. Kebanggaan sebagai bangsa, rasa iri hati, atau dugaan kecurangan dapat menjerumuskan penonton untuk melakukan tindak kekerasan yang membabi-buta. Bahkan ada bangsa-bangsa yang berperang karena sebuah pertandingan sepakbola. Terkadang pertandingan itu hanya menjadi alasan untuk melampiaskan rasa permusuhan, frustrasi, atau kemarahan yang telah lama dipendam.

Rasul Paulus memahami bagaimana kemarahan yang tak terkendali dapat dengan cepat meningkat dan menjadi alat tipu daya yang sempurna bagi musuh kita. Ia mendorong kita untuk tidak memberikan kesempatan kepada Iblis dengan cara mengendalikan kemarahan kita. “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu” (Ef. 4:26). Kita harus segera mengendalikan kemarahan sebelum kemarahan itu mengendalikan kita. Aristoteles pernah berkata, “Setiap orang bisa marah, itu mudah; tetapi marah kepada orang yang tepat, sampai batas yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk tujuan yang tepat, dengan cara yang tepat, tidak dapat dilakukan semua orang; itu tidak mudah.” Hanya perubahan total dari Allah yang dapat menolong kita (Ef. 4:20-24).

Kemarahan yang tak terselesaikan akan menambah beban dan memperberat kerja.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

37. Pada tahun 1990, Roger Milla, dalam usia 38 tahun, menjadi pemain tertua yang pernah mencetak gol dalam sejarah Piala Dunia. Berasal dari tim manakah ia?

Slide Tackle

Minggu, 29 Juni 2014

Header-TaktikJitu
Day 17
Lihat Sumber Foto

Baca: Yohanes 6:32-40

6:32 Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.

6:33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.”

6:34 Maka kata mereka kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.”

6:35 Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

6:36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.

6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”

 

Penggemar sepakbola pasti tahu bahwa slide tackle (suatu teknik jegalan) dilakukan oleh seorang pemain belakang yang biasanya datang dari arah samping dan meluncur di tanah dengan salah satu kaki yang maju untuk berusaha merebut bola dari kaki pemain lawan yang sedang menyerang. Benturan biasanya tidak terhindarkan dan pemain yang sedang menyerang selalu jatuh menimpa si pemain belakang. Sebagian menganggap jegalan ini berbahaya karena ada catatan yang menyatakan bahwa seperempat dari seluruh cedera dalam sepakbola disebabkan oleh jegalan itu. Namun yang lain menyatakan bahwa slide tackle yang dilakukan dengan benar adalah salah satu cara paling efektif untuk menghentikan serangan.

Sejak awal, dosa telah menguasai manusia. Dengan memanfaatkan hasrat kita, dosa telah membawa penderitaan yang tak terkatakan dan akhirnya kematian bagi semua (“dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut” —Yakobus 1:15). Namun 2.000 tahun yang lalu, Allah mengambil langkah berisiko dengan melakukan slide tackle terhadap dosa, hingga membuat dosa tidak lagi berkuasa menjatuhkan kematian atas kita. Yesus, Sang Anak Allah, benar-benar turun ke bawah, meninggalkan surga menuju ke bumi untuk melakukan kehendak Bapa-Nya. Sebagai seorang manusia, Sang Anak Allah menggantikan kita dan mati di kayu salib. Utang dosa kita dibayar lunas lewat kematian Dia yang tanpa dosa. Kini kematian tidak lagi mengancam mereka yang percaya. Yesus telah membebaskan mereka, dan menganugerahkan kepada mereka hidup yang kekal. Ini sungguh suatu slide tackle sempurna yang telah menghentikan laju dosa!

Alangkah bahagia saat menerima pertolongan kita pada waktunya.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

34. Sebutkan nama dari negara-negara yang mewakili benua Afrika dalam Piala Dunia 2010!

35. Kapankah untuk pertama kalinya “gol emas” menjadi penentu hasil sebuah pertandingan dalam sejarah Piala Dunia?

36. Dalam kejuaraan Piala Dunia tahun berapakah Pele pertama kali tampil?

🙂 Tahukah Anda?

Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan tercatat sebagai kejuaraan dengan cuaca terdingin, di mana pertandingan antara Brasil dan Korea Utara berlangsung di bawah suhu minus satu derajat Celcius.

Kemenangan yang Tak Terduga

Sabtu, 28 Juni 2014

Header-TaktikJitu
Day 16

Baca: 1 Korintus 15:20-26

15:20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

15:21 Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

15:22 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

15:23 Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

15:24 Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

 

Tak ada yang memperhitungkan tim Amerika Serikat untuk berprestasi dalam turnamen Piala Dunia. Bagaimana mungkin sebuah tim yang beranggotakan sejumlah tukang pos, tukang cuci piring, guru, dan sopir mobil jenazah dapat menaklukkan tim Inggris, rajanya sepakbola yang beranggotakan para pemain kelas dunia. Namun pada Piala Dunia 1950, yang pertama setelah Perang Dunia II, tim Amerika membuat salah satu kejutan terbesar dalam sejarah sepakbola, saat mereka melumpuhkan Inggris dengan skor 1-0 dalam pertandingan yang disebut “Mukjizat Lapangan Hijau”.

Sebuah kemenangan lain yang jauh lebih menakjubkan terjadi sekitar 2.000 tahun yang lalu, ketika musuh umat manusia, yakni kematian yang tak pernah terkalahkan sebelumnya, harus tumbang. Ketika Yesus menghadapi maut, tak seorang pun memperhitungkan-Nya. Akan tetapi, yang mustahil telah terjadi dalam
pertarungan yang menentukan itu, dan dampaknya bagi seluruh umat manusia begitu luar biasa. Seorang diri, Yesus menghadapi para pemuka masyarakat dan agama, kuasa tipu daya Iblis, bahkan kematian itu sendiri. Meski tak ada yang memperhitungkan-Nya, Dia telah membalikkan yang kelihatannya merupakan kekalahan menjadi kemenangan, mematahkan kuasa dosa dan maut untuk selamanya, serta menaklukkan segala kuasa di langit dan bumi (1Kor.15:24- 25). Kematian-Nya yang memalukan telah menjadi lambang kasih, rahmat, pengampunan, hidup, dan pengharapan. Dia melakukan semua itu untuk Anda dan saya.

Kemenangan terasa begitu manis
ketika tak seorang pun memperhitungkan Anda.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

32. Negara manakah yang dua kali menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA, tetapi tak pernah berhasil masuk ke pertandingan final?

33. Tim manakah yang hanya pernah tampil dua kali dalam Piala Dunia, tetapi berhasil memperoleh tempat ketiga dalam kejuaraan tahun 2002?

Kekecewaan

Jumat, 27 Juni 2014

Header-TaktikJitu
Day 15
Lihat Sumber Foto

Baca: Mazmur 73:17-26

73:17 sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka.

73:18 Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kau jatuhkan mereka sehingga hancur.

73:19 Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!

73:20 Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.

73:21 Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,

73:22 aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.

73:23 Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.

73:24 Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.

73:25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.

73:26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.

 

Meskipun dari luar mereka tampak kuat, kita dapat melihat kekecewaan di mata mereka dan mendengarnya lewat suara mereka. Mereka telah berjuang keras untuk dapat bermain dalam Piala Dunia. Selain berlatih keras, ada yang memboyong keluarga dari tempat mereka semula dan merelakan gaji mereka dipangkas agar bisa bermain dalam klub yang mereka yakini dapat meningkatkan peluang mereka untuk terpilih dalam tim. Namun ketika mereka telah terpilih, yang tak terduga terjadi—suatu cedera serius yang memaksa mereka mundur! Alangkah terpukulnya mereka, apalagi jika kejuaraan itu merupakan kesempatan terakhir bagi mereka.

Kita semua merasa kecewa ketika kenyataan tak berjalan sesuai dengan harapan kita. Namun besarnya dampak yang kita rasakan tergantung pada apa yang telah terjadi. Kemunduran sementara bisa jadi menyebabkan kesedihan yang hanya berlangsung sesaat. Namun suatu kehilangan yang bersifat permanen dapat menghancurkan dan membayangi kita hingga bertahun-tahun. Dalam Mazmur 73, kita melihat seseorang yang bergumul dengan kekecewaan. Situasi dan orang-orang dalam hidup Asaf membuatnya hampir tergelincir (ay.2). Ia bertanya-tanya mengapa ia harus hidup dengan benar (ay.13). Namun ketika ia mencari Allah untuk mendapatkan jawaban dan dengan sungguh-sungguh mengkaji ulang fokus hidupnya, ia mendapatkan kembali pemahaman yang benar, dan berkata, “Siapa gerangan ada padaku di sorga selain [Allah]? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi” (ay.25).

Apakah Anda digelayut perasaan kecewa? Perkenankan Allah, dan bukan harapan Anda, menjadi fokus hidup Anda.

Kekecewaan dapat memukul Anda dengan telak.
Anda perlu fokus yang jelas untuk mengatasinya.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

29. Apakah judul lagu resmi dari Piala Dunia 2010?

30. Siapakah wasit tertua yang pernah bertugas dalam pertandingan final Piala Dunia?

31. Siapakah pemain yang paling cepat dikartumerahkan dalam suatu pertandingan Piala Dunia FIFA?

🙂 Tahukah Kamu?

Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan tercatat sebagai kejuaraan dengan cuaca terdingin, di mana pertandingan antara Brasil dan Korea Utara berlangsung di bawah suhu minus satu derajat Celcius.