Posts

Bisakah Kamu Membantu?

Kamis, 20 November 2014

Bisakah Kamu Membantu?

Baca: Yakobus 2:14-20

2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?

2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,

2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?

2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."

2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?

Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. — Yakobus 2:17

Bisakah Kamu Membantu?

Pengurus suatu Sekolah Menengah Atas di Barrow, Alaska, telah jenuh melihat 50 persen dari murid mereka terjerumus masalah hingga harus berhenti sekolah. Untuk membuat para siswa tetap tertarik bersekolah, mereka membentuk sebuah tim sepakbola. Tim itu akan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan keterampilan diri, kerja sama tim, dan berbagai pelajaran-pelajaran tentang hidup. Akan tetapi, kegiatan sepakbola di Barrow menemui hambatan karena sulitnya membuat lapangan dari rumput di tengah iklim dingin yang mereka alami sepanjang tahun. Akibatnya, para siswa harus bertanding di atas lapangan yang dipenuhi dengan kerikil dan debu tanah.

Di Florida, sekitar 6.500 km dari Barrow, Cathy Parker mendengar tentang keadaan tim sepakbola itu dan lapangan mereka yang berbahaya. Karena merasa bahwa Allah menggerakkan dirinya untuk menolong, serta terkesan oleh perubahan positif yang dialami para siswa di sana, ia mulai mencari jalan. Kurang lebih setahun kemudian, sekolah itu telah mempunyai sebidang lapangan baru dengan permukaan rumput buatan yang cantik. Cathy berhasil mengumpulkan ribuan dolar untuk membantu anak-anak yang sama sekali tidak dikenalnya.

Yang penting di sini bukanlah soal sepakbola—atau uang. Ini soal mengingat untuk “berbuat baik dan memberi bantuan” (Ibr. 13:16). Yakobus mengingatkan bahwa iman kita terlihat nyata melalui perbuatan kita (2:18). Kebutuhan di dunia kita ini begitu beragam dan banyak, tetapi ketika kita mengasihi sesama kita seperti diri sendiri, seperti yang dikatakan Yesus (Mrk. 12:31), kita akan dapat menjangkau dengan kasih Allah. —JDB

Bukalah mata kami, ya Bapa, bagi mereka yang membutuhkan.
Biarlah kami menemukan cara untuk membantu mereka, baik berupa
uang atau hal lainnya. Tolong kami untuk tidak menaruh perhatian
pada diri sendiri, tetapi pada mereka yang perlu bantuan kami.

Buka hatimu kepada Allah untuk belajar berbelas kasih dan buka tanganmu untuk memberi pertolongan.

Kasih Yang Berakar

Selasa, 18 November 2014

Kasih Yang Berakar

Baca: Ibrani 13:15-25

13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

13:18 Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik.

13:19 Dan secara khusus aku menasihatkan kamu, agar kamu melakukannya, supaya aku lebih lekas dikembalikan kepada kamu.

13:20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,

13:21 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.

13:22 Dan aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kata-kata nasihat ini kamu sambut dengan rela hati, sekalipun pendek saja suratku ini kepada kamu.

13:23 Ketahuilah, bahwa Timotius, saudara kita, telah berangkat. Segera sesudah ia datang, aku akan mengunjungi kamu bersama-sama dengan dia.

13:24 Sampaikanlah salam kepada semua pemimpin kamu dan semua orang kudus. Terimalah salam dari saudara-saudara di Italia.

13:25 Kasih karunia menyertai kamu sekalian.

Janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan. —Ibrani 13:16

Kasih Yang Berakar

Ketika memikirkan tentang seluruh keajaiban dari karya ciptaan Allah yang luar biasa, secara khusus saya terkagum dengan pohon sequoia berukuran raksasa. Raksasa hutan yang mengagumkan itu dapat tumbuh mencapai ketinggian sekitar 90 meter dengan diameter lebih dari 6 meter. Pohon sequoia bisa hidup hingga lebih dari 3.000 tahun dan tahan terhadap api. Bahkan kebakaran hutan dapat membuat buah-buah sequoia pecah dan menyebarkan benih-benihnya di atas daratan hutan yang telah terpupuk oleh abu. Mungkin fakta yang paling mengagumkan dari sequoia adalah bahwa pepohonan tersebut dapat tumbuh di atas tanah sedalam 1 meter saja dan batangnya yang tinggi dapat bertahan terhadap tiupan angin kencang. Kekuatan pepohonan itu terletak pada kenyataan bahwa akar-akar dari setiap pohon sequoia terjalin satu sama lain, dan jalinan itu memberikan kekuatan dan sumber daya yang dinikmati bersama oleh setiap batang pohon.

Rencana Allah bagi kita adalah sama seperti itu. Kemampuan kita untuk tetap teguh berdiri, di tengah segala terpaan angin kehidupan, berhubungan langsung dengan kasih dan dukungan yang kita dapatkan dari Allah dan sesama. Dan kemudian, seperti yang dikatakan oleh penulis kitab Ibrani, kita harus “berbuat baik dan memberi bantuan” (13:16). Bayangkan beratnya derita yang kita hadapi apabila tidak ada seorang pun yang membagikan akar kekuatannya dengan kita.

Alangkah besarnya kekuatan yang terjalin dalam untaian kata-kata yang memberikan dorongan, doa-doa syafaat, berbagi kesedihan, saling memperhatikan, dan juga kehadiran kita untuk mau mendampingi seseorang yang kita kasihi. —JMS

Ya Tuhan, terima kasih atas jalinan kekuatan-Mu dalam hidupku.
Arahkanlah aku hari ini kepada seseorang
yang membutuhkan kasih berupa kekuatan dari segala
sumber daya yang telah Engkau berikan kepadaku.

Kiranya akar dari kasih Allah dalam hidupmu terjalin dengan mereka yang membutuhkan dukunganmu.