Posts

Bagaimana Aku Belajar untuk Mendengar Suara Tuhan

“Tuhan bilang sama aku,” begitu isi kesaksian teman-temanku. Tapi, aku sendiri rasanya tak pernah mendengar Tuhan sungguh bicara dengan suara yang bisa didengar telinga. Jadi, bagaimana Tuhan berbicara pada kita di masa sekarang?

Artspace ini diterjemahkan dari YMI @ymi_today
Baca juga artikelnya secara lengkap dengan klik di sini.

Lockscreen Yohanes 1:12

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12).

Yuk download dan gunakan lock screen ini di HP kamu.
Klik di sini untuk melihat koleksi lock screen WarungSaTeKaMu

Lockscreen Yohanes 3:16

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).

Yuk download dan gunakan lock screen ini di HP kamu.
Klik di sini untuk melihat koleksi lock screen WarungSaTeKaMu

Lockscreen ini dibuat oleh Stella Yohana (@letstakeanap_id) untuk sobat muda di WarungSaTeKaMu.

Teruntuk Semua Guru

Oleh Chia Poh Fang, Singapura
Artikel asli dalam bahasa Inggris: Teachers and School Staff, We Appreciate You Too!

Sejak pandemi merebak, ada satu kelompok pekerja yang bekerja keras tanpa pamrih, seolah kehidupan tetap berjalan normal seperti sedianya. Mereka adalah para pendidik.

Seperti halnya para petugas medis dan pekerja lainnya di sektor esensial yang harus tetap beroperasi, para pendidik mengalami kesibukan yang luar biasa, khususnya sejak akhir Maret.

Mengelola sistem pembelajaran secara daring membuat mereka kewalahan. Istri dari temanku bercerita padaku kalau guru-guru harus bekerja lebih keras dalam mengemban tanggung jawab mereka di masa-masa krisis ini. Mereka tak cuma harus mengajar kelas-kelas seperti biasanya, tapi juga harus menyiapkan modul pelajaran yang baru untuk siswa-siswi di rumah, lalu memantau satu per satu siswa untuk memastikan apakah mereka bisa mengikuti pelajarannya atau tidak.

Ketika beberapa pekerja lain jam kerjanya berkurang karena pembatasan sosial, para guru malah sebaliknya.

Apakah kamu melayani sebagai guru yang berjuang keras agar proses pendidikan tetap dapat berlangsung di tengah masa-masa sulit ini? Aku ingin mengatakan ini kepadamu: kamu tidak dilupakan. Terima kasih telah menanggung beban kerja yang bertambah. Terima kasih telah memberikan hidupmu kepada generasi masa depan. Kami mengapresiasimu atas perjuanganmu yang melelahkan.

Tak ada yang tahu berapa lama situasi ini akan berlangsung. Kami berdoa kiranya kamu tetap bersukacita serta menemukan kekuatan dan pengharapanmu di dalam Tuhan yang mengetahui setiap jerih lelah anak-anak-Nya. Jika kita menantikan pertolongan dari-Nya, Dia berjanji untuk membaharui kekuatan kita.

Nabi Yesaya menulis, “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yesaya 40:30-31).

Tuhan mengerti bahwa kita membutuhkan kekuatan rohani, sebagaimana tubuh kita membutuhkan asupan nutrisi dari makanan yang kita makan setiap hari. Tuhan berjanji menguatkan kita senantiasa.

Yesaya mengingatkan kita bahwa Tuhan memilih, memanggil, dan beserta kita. Bapa di surga pun berkata demikian: “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” (Yesaya 41:10).

Di dalam kelelahan kita, kita memperoleh kekuatan dari dua kebenaran dalam ayat di atas: “Aku menyertai engkau” dan “Aku ini Allahmu”. Dialah Allah yang kebenaran-Nya, serta tujuan-Nya bagi kita tidak berubah.

Ilustrasi dalam artikel ini dibuat oleh Yohanes Tenggara dan Grace Tjahyadi ( @dreamslandia )

Dalam Tangan Tuhan

Berkolaborasi dengan Eun Ae (@ohjoytree)
Musik: www.bensound.com

Apakah kamu sedang merasa terpuruk? Kiranya ini dapat menguatkanmu.
Bagikan proyek ini ke teman-teman dan orang-orang terkasih untuk menguatkan mereka.

#ruangsenikamu: Di Kaki Salib

Proyek Kriya: Di Kaki Salib [At The Cross]
Bahan: Kertas
Deskripsi: Karya ini terinspirasi dari lukisan Rembrandt, “Elevation of the Cross“.
Seniman: Sven Lim

Karya ini mencoba menggambarkan orang-orang yang dengan sekuat tenaga berusaha mengangkat salib yang sangat berat. Pada saat yang sama, tampak para iman kepala, ahli-ahli Taurat, dan para pemuka agama berdiri di pojok kiri dengan senyum mengejek. Di pojok kanan, tampak para murid yang sedang berduka.

Semoga perspektif yang dihadirkan lewat karya seni yang unik ini dapat menolong kita untuk kembali merenungkan dan mensyukuri apa yang telah dilakukan Kristus bagi kita (Matius 27:32; Yohanes 19:17).

At-the-cross-01

At-the-cross-02

At-the-cross-03

At-the-cross-04

At-the-cross

Sven-Lim

Tentang Sven Lim
Aku bekerja sebagai application engineer di siang hari dan berkarya sebagai seorang seniman di malam hari. Aku percaya bahwa Tuhan telah mengaruniakan kepada setiap kita kemampuan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi sesama.

Ketika aku masih kecil, aku suka membuat miniatur tokoh tiga dimensi. Saat punya waktu lebih, aku mencoba memakai bahan kayu, tetapi ternyata memahat kayu itu tidak mudah. Aku kemudian mencoba menggunakan bahan sabun, tetapi ternyata bahannya mudah retak.

Lalu suatu hari saat sedang berselancar di internet, aku menemukan gambar seekor gurita yang dibuat dari lembaran-lembaran buku. Bukunya sendiri difungsikan sebagai “lautan”, halaman-halamannya dibuat bergelombang seperti ombak.

Dari sana aku menyadari bahwa aku bisa menggunakan buku-buku tua yang sudah tidak terpakai untuk membuat miniatur tokoh tiga dimensi. Aku mulai membuat karya seni semacam ini sejak tahun 2011.

Harapanku, karya-karya seni yang aku buat dapat menginspirasi orang lain agar menggunakan karunia-karunia mereka untuk melayani sesama (1 Petrus 4:10).