Menemukan Diriku Di Dalam-Nya (bagian 6)
Jangan berpikiran yang tidak-tidak. Semua orang menyukaimu.
Ya, iyalah… ‘kan aku orangnya lucu, penuh perhatian, santai dan asyik dijadikan teman.
Memangnya kenapa kalau leluconku tidak membuat orang tertawa? Memangnya kenapa kalau kadang-kadang orang menatapku dengan pandangan aneh?
Terserahlah. Pastinya ada yang pernah bilang aku itu orangnya kocak dan mereka sangat senang melewatkan waktu bersamaku. Ingat ‘kan? Itu artinya banyak orang menyukaiku!
Tetapi … bagaimana bila mereka sebenarnya menertawakan aku, bukan tertawa bersamaku? Bagaimana bila ternyata mereka hanya berpura-pura menyukaiku?
Ya, tidak apa-apa. Tidak seharusnya itu menjadi masalah. Aku ini orang yang kuat, mandiri, dan realistis. Jika mereka tidak bisa menerima diriku apa adanya, aku juga tidak ingin berurusan dengan mereka. Siapa juga yang ingin bergaul dengan sekelompok orang yang tidak menyukai dirinya?
Mungkin mereka tidak menyukai aksen bicaraku. Mungkin suaraku terdengar lucu di telepon. Mungkin mereka tidak suka dengan alisku yang terlalu tebal. Aku harus menyempatkan diri merapikan alisku.
Mungkin mereka merasa aku seperti nenek-nenek, selalu sudah ada di tempat tidur setiap jam 10 malam. Mungkin penampilanku kurang menarik, lain kali aku perlu berdandan sedikit.
Oh, lihat pesan yang kuterima. Ada yang bilang kalau mereka menyukai tulisan di blog-ku. Bagus sekali!
Aku bisa mati kalau begini terus. Mengapa aku sangat terganggu dengan apa yang dipikirkan orang tentang aku? Seolah-olah mereka inilah yang menciptakanku atau mati bagiku. Selama aku hidup sesuai dengan firman Tuhan, anggapan orang lain seharusnya menjadi tidak penting.
Tuhan yang menciptakanku. Dia mengasihiku. Yesus mati menggantikan aku. Bagaimana Dia melihat hidupku, itulah yang paling penting, bukan pemikiran dan anggapan orang lain.
Serial Perjalanan Hati: Menemukan Diriku Di Dalam-Nya
Material: Foto digital, Photoshop
Penulis: Jude Dias, Shawn Quah, Joanna Hor, Vania Tan, Michele Ong, Abigail Lai
Penerjemah: Jonathan Chandranegara, Elisabeth Ch
Salah satu pencarian terbesar dalam hidup ini adalah pencarian jati diri. Siapakah diri kita? Apa saja yang menentukan identitas kita? Jalan mana yang akan membawa kita menemukan jawabannya? Mengapa identitas itu sangat penting bagi kita? Bulan ini kami berbicara dengan sejumlah anak muda, mendengarkan cerita dan pergumulan hati mereka saat berusaha mengejar yang esensi dalam hidup ini. Apakah kamu mendapati dirimu mengalami hal yang sama dengan mereka? Bagikan apa yang kamu alami dalam kolom komentar di bawah ini.