Posts

Ulasan Buku: Not A Fan

Oleh: Juni Liem

sampul-notafan
 
Judul: Not A Fan
Penulis: Kyle Idleman
Tebal: 239 Halaman
Edisi Indonesia diterbitkan oleh: Literatur Perkantas Jatim

 

Mungkin kita sering terkagum-kagum ketika mendengar tentang apa yang telah Tuhan lakukan, terkagum-kagum ketika melihat karya ciptaan-Nya. Mungkin kita sudah sekian lama mengaku percaya kepada Allah dan mengikuti-Nya. Tetapi permisi tanya, adakah kita mengikuti-Nya karena kagum dengan apa yang Dia lakukan, atau karena benar-benar ingin mengikuti-Nya, mengikuti teladan-Nya, dan melakukan apa yang Dia mau kita lakukan?

Mengikuti Kristus tidaklah semudah kedengarannya. Ada begitu banyak orang yang awalnya mau mengikuti Yesus, tetapi akhirnya mundur ketika mendengar apa yang Yesus minta. (Mat. 19 – Orang Muda yang Kaya; Luk. 9). Seringkali ketika kita mengaku “mengikut” Kristus, kita sesungguhnya tidak benar-benar “mengikut” Dia. Kita tidak melakukannya sepenuh hati, ada saja hal yang tidak mau kita tinggalkan. Padahal, Tuhan ingin kita mengikuti Dia seutuhnya…tidak setengah-setengah.

Dengan tulisan yang sederhana dan mudah dimengerti, Kyle Idleman, melalui bukunya yang berjudul Not A Fan, berupaya membangunkan setiap orang yang mengaku dirinya Kristen untuk kembali memikirkan kembali apakah mereka benar-benar mengikuti Tuhan atau hanya sekedar kagum dengan apa yang Tuhan kerjakan. Buku ini dibagi dalam tiga bagian besar. Bagian pertama mendorong pembaca untuk mendiagnosa diri dengan jujur apakah selama ini menjadi sekadar “penggemar” Kristus, atau pengikut-Nya yang sejati. Bagian kedua mengupas undangan mengikut Yesus dari Alkitab dalam versi lengkapnya (seringkali kita mendengar versi yang sudah diedit sana-sini). Bagian ketiga membawa pembaca untuk memikirkan konsekuensi praktis dari komitmen mengikut Yesus dalam kehidupan sehari-hari.

Tak hanya sarat dengan kupasan ayat-ayat Alkitab yang bernas, tulisan Kyle terasa hidup dengan kehadiran kisah-kisah nyata yang inspiratif tentang mereka yang bergumul dalam perjalanan mengikut Kristus. Dengan jitu, Kyle juga menyodorkan sejumlah pertanyaan yang mengajak para pembaca untuk jujur melihat relasinya dengan Tuhan selama ini.

Kyle mengambil langkah berani untuk tidak menulis hal-hal “manis yang dapat memuaskan mata pembaca, tetapi dengan gamblang menulis banyak hal yang tidak mengenakan untuk dibaca, hal-hal yang memaksa kita untuk dengan jujur memeriksa diri ketika kita serius hendak menjadi pengikut Kristus dan bukan hanya sekadar penggemar. Kejujurannya bertutur itulah yang menjadikan buku ini layak dibaca oleh setiap orang yang ingin bertumbuh sebagai seorang Kristen yang otentik.