Keajaiban Salju Putih
Rabu, 12 Februari 2020
Baca: Yesaya 1:15-20
1:15 Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
1:16 Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,
1:17 belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
1:18 Marilah, baiklah kita berperkara! —firman TUHAN—Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
1:19 Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.
1:20 Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju.—Yesaya 1:18
Pada abad ke-17, Sir Isaac Newton menggunakan sebuah prisma untuk mempelajari bagaimana cahaya membantu kita melihat bermacam-macam warna. Ia menemukan bahwa ketika cahaya melewati suatu objek, objek itu terlihat seperti memiliki warna tertentu. Sebutir kristal es terlihat tembus cahaya, dan salju terbentuk dari banyak kristal es yang melebur menjadi satu. Ketika cahaya melewati kristal-kristal yang menyatu itu, salju pun terlihat berwarna putih.
Alkitab menunjukkan hal lain yang juga memiliki warna tertentu—dosa. Melalui Nabi Yesaya, Allah menunjukkan dosa-dosa bangsa Yehuda dan menggambarkan dosa mereka seperti “merah seperti kirmizi” dan “merah seperti kain kesumba.” Namun, Allah berjanji dosa mereka akan “menjadi putih seperti salju” (Yes. 1:18). Bagaimana caranya? Yehuda perlu berbalik dari semua kejahatan mereka dan meminta pengampunan dari Allah.
Berkat pengorbanan Tuhan Yesus, kini kita memperoleh jaminan pengampunan Allah. Yesus menyebut diri-Nya “terang dunia” dan berkata bahwa siapa saja yang mengikut Dia “tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan . . . akan mempunyai terang hidup” (Yoh. 8:12). Ketika kita mengakui dosa kita, Allah mengampuni kita dan memandang kita melalui terang pengorbanan Kristus di kayu salib. Itu artinya Allah melihat kita sebagaimana Dia melihat Yesus—yakni tidak bercela.
Kita tidak perlu berkubang dalam kesalahan dan rasa malu karena kesalahan yang telah kita perbuat. Sebaliknya, kita dapat berpegang pada kebenaran tentang pengampunan dari Allah yang membuat kita “putih seperti salju.”—Linda Washington
WAWASAN
Gambaran yang ada dalam Yesaya 1:15-20 menjadi saksi dari hikmat Alkitab yang bisa diterima secara universal. Yesaya menggunakan dua analogi, yaitu salju dan bulu domba, untuk memberikan gambaran tentang kesempurnaan dan kebersihan hati (1:18). Salju yang baru turun mengubah musim dingin yang suram dengan selimut putihnya yang indah, tetapi pembaca yang belum pernah merasakan musim dingin tidak dapat sepenuhnya memahami pengalaman tersebut. Namun, kemungkinan besar mereka tahu tentang keindahan bulu putih domba yang baru dicukur. Dengan cara ini, Yesaya menyampaikan dengan jelas kepada semua orang di dunia bahwa dosa-dosa kita, meskipun merah seperti darah di tangan seorang pembunuh (ay.15), dapat dicuci bersih. Meskipun Yesaya bernubuat kepada orang Yehuda secara spesifik, pembersihan jiwa total yang digambarkan di sini berlaku untuk semua orang dan membutuhkan darah Yesus, Anak Domba yang dikorbankan.—Tim Gustafson
Apa artinya diampuni sepenuhnya? Apa yang membantu kamu mengingat bahwa Allah sudah mengampunimu?
Bapa Surgawi, terima kasih atas pengampunan yang Engkau berikan secara cuma-cuma.
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 13; Matius 26:26-50