Posts

Selamat Datang Kembali

Senin, 18 November 2013

Selamat Datang Kembali

Baca: Nehemia 9:7-21

Engkaulah Allah yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang. —Nehemia 9:17

Jim pernah memutuskan untuk mengikut Kristus pada usia 10 tahun. Lima belas tahun kemudian komitmennya telah memudar. Ia hanya mementingkan kesenangan hidupnya sekarang dan terjerumus dalam sejumlah kebiasaan buruk. Kemudian hidupnya semakin porak-poranda. Ia mengalami masalah dalam pekerjaannya. Tiga orang anggota keluarganya meninggal pada waktu yang hampir bersamaan. Ketakutan dan keraguan mulai mengusik Jim, dan tampaknya tak ada satu hal pun yang dapat menolongnya—sampai suatu hari ia membaca Mazmur 121:2, “Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.” Ayat ini menerobos ketakutan dan kebingungan dalam hatinya. Ia datang kembali kepada Allah untuk memohon pertolongan, dan Allah pun menyambutnya kembali.

Perjalanan rohani Jim mengingatkan saya pada sejarah Israel kuno. Umat Israel memiliki hubungan yang khusus dengan Allah—mereka adalah umat pilihan-Nya (Neh. 9:1-15). Hanya, begitu banyak tahun yang mereka habiskan dengan memberontak dan tidak mengindahkan kebaikan Allah, sambil menyimpang untuk mengambil jalan mereka sendiri (ay.16-21). Namun ketika mereka kembali kepada-Nya dan bertobat, Allah “sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya” (ay.17).

Sifat-sifat Allah ini mendorong kita untuk mau mendekat kepada-Nya—bahkan setelah kita menjauh dari-Nya. Ketika kita rela meninggalkan sikap kita yang memberontak dan bertekad kembali ke jalan Allah, Dia akan memperlihatkan kasih sayang dan menyambut kita kembali untuk mengalami kedekatan dengan-Nya. —JBS

Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil,
Memanggil aku dan kau.
Lihatlah Dia prihatin menunggu,
Menunggu aku dan kau. —Thompson
(Kidung Jemaat, No. 353)

Tangan Allah senantiasa terbuka untuk menyambut kita.

Memulihkan Waktu Yang Terhilang

Kamis, 11 April 2013

Memulihkan Waktu Yang Terhilang

Baca: Yoel 2:21-27

Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, . . . . —Yoel 2:25

Tidak seorang pun dari kita dapat berkata bahwa kita tidak memiliki penyesalan. Kita sering terjerumus pada pilihan-pilihan buruk yang berkepanjangan dan yang meninggalkan bekas mendalam di pikiran, tubuh, dan jiwa kita.

Seorang sahabat saya menghabiskan bertahun- tahun hidupnya dalam ketergantungan pada alkohol dan narkoba. Namun Allah melakukan karya yang luar biasa di dalam hidupnya, dan baru saja ia merayakan 25 tahun kebebasannya dari ketergantungan itu. Ia sekarang menjalankan bisnis yang sukses, memiliki istri yang setia dan anak-anak yang mengasihi Yesus. Ia memiliki kerinduan besar untuk menjangkau orang-orang yang masih hidup dalam kebobrokan, sekaligus melayani sebagai mentor yang bijaksana dan penuh kasih demi memulihkan hidup mereka.

Allah tidak pernah lelah untuk menolong kita! Bahkan jika kita telah membuat pilihan-pilihan yang buruk di masa lalu yang kita sesali, kita dapat memutuskan bagaimana kita akan menjalani hidup sekarang. Kita dapat memilih untuk terus hidup di dalam kehidupan yang bobrok dan hanya berkubang dalam penyesalan, atau sebaliknya, kita dapat berlari kepada Kristus dan percaya bahwa Dia sanggup untuk “memulihkan . . . tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang” (Yl. 2:25). Ketika dengan hati yang bertobat kita memohon kuasa Kristus untuk memulihkan dan membebaskan kita, Dia akan menolong kita.

Walaupun mungkin masih ada akibat dari masa lalu yang kita tanggung, kita dapat merasa yakin bahwa Allah memiliki masa depan yang baik dan mulia bagi mereka yang percaya kepada-Nya! —JMS

Tuhan, dengan rendah hati dan bersyukur kami datang kepada-Mu
dan meletakkan semua masa lalu kami di bawah kaki-Mu. Terimalah
kami apa adanya dan bentuklah sesuatu yang indah dari hidup kami
yang akan membawa kemuliaan bagi-Mu!

Allah tidak pernah lelah berkarya untuk menghasilkan sesuatu yang indah dari hidup kita.

Kebodohan Jadi Keajaiban

Jumat, 20 Juli 2012

Kebodohan Jadi Keajaiban

Baca: Yohanes 21:15-19

Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya Tuhan, maka kami akan kembali. —Ratapan 5:21

Seniman James Hubbell mengatakan, “Kesalahan merupakan berkat.” Jika ia mengerjakan sebuah proyek dan menjumpai kesalahan, ia tidak lantas memulai dari awal lagi. Ia mencari cara untuk memanfaatkan kesalahan itu agar dapat menciptakan sesuatu yang lebih baik. Tidak seorang pun dapat terhindar dari berbuat kesalahan bodoh, dan kita semua punya cara masing-masing untuk mengatasinya. Mungkin kita akan berusaha menyembunyikannya, memperbaikinya, atau meminta maaf atas kesalahan itu.

Terkadang kita pun melakukan hal itu terhadap dosa kita. Namun Allah tidak mencampakkan kita dan memulai dari awal lagi. Dia justru menebus kita dan membuat kita menjadi lebih baik.

Rasul Petrus punya kecenderungan untuk melakukan dan mengatakan hal-hal yang dipikirnya baik pada saat tertentu. Petrus sering dijuluki “si penceroboh bodoh”. Setelah Yesus ditangkap, dalam ketakutannya Petrus 3 kali mengaku tidak mengenal Yesus! Namun kemudian, berdasarkan tiga pernyataan kasih dari Petrus, Yesus mengubah penyangkalan Petrus yang memalukan itu menjadi suatu peristiwa pemulihan yang luar biasa (Yoh. 21). Walaupun ada noda pada masa lalu Petrus, Yesus memulihkannya kembali pada tugas pelayanan dengan kata-kata berikut: “Gembalakanlah domba-domba-Ku” (ay.17).

Jika Anda telah membuat “kesalahan bodoh” dan merasa hal itu terlalu fatal untuk diperbaiki kembali, ingatlah bahwa yang terpenting adalah apakah Anda mengasihi Yesus. Ketika kita mengasihi-Nya, Yesus dapat mengubah kesalahan bodoh kita yang terbesar sekalipun menjadi keajaiban yang menakjubkan. —JAL

Tuhan, aku hanyalah manusia yang berbuat kesalahan-kesalahan
bodoh. Lebih buruk dari itu, aku dengan sadar berdosa terhadap-Mu.
Ampunilah aku, ubahlah aku, pulihkanlah aku, dan pakailah aku
demi kemuliaan nama-Mu. Amin.

Allah dapat mengubah kesalahan bodoh kita menjadi keajaiban yang luar biasa.

Segala Sesuatu Itu Indah

Rabu, 25 April 2012

Segala Sesuatu Itu Indah

Baca: Yoel 2:18-27

Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan. —Yoel 2:25

Keindahan dari rancangan renda hitam dengan latar belakang jingga dan ungu pastel itu memikat perhatian saya. Kerumitan polanya yang rapuh membuat saya beranggapan bahwa rancangan itu merupakan karya seorang seniman yang terampil. Namun, ketika melihat foto itu dengan lebih dekat, saya melihat sang seniman sedang mengagumi karyanya dari salah satu sudut foto. “Seniman” itu adalah seekor ulat, dan karya seninya ini adalah selembar daun yang sebagian telah digerogotinya.

Yang membuat gambar itu indah bukanlah kerusakan daun itu melainkan cahaya yang sinarnya menembusi lubang-lubang yang ada. Ketika memandangi foto itu, saya mulai berpikir tentang hidup manusia yang telah digerogoti oleh “ulat” dosa. Dampaknya sungguh membinasakan. Dosa menggerogoti kita ketika kita terkena akibat dari keputusan buruk yang kita atau orang lain ambil. Kita semua menjadi korban dosa.

Namun foto itu juga mengingatkan saya tentang pengharapan yang kita miliki dalam Allah. Melalui Nabi Yoel, Allah berkata kepada Israel, “Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan” (Yoel 2:25). Dan dari Yesaya kita belajar bahwa Tuhan menetapkannya “untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu” (Yes. 61:2-3).

Iblis bisa melakukan apa saja dalam kuasanya untuk memperburuk diri kita, tetapi sebaik apa pun upayanya itu, sang Terang Dunia dapat memperindah kita. —JAL

Dosa merusak hidup yang berbuah
Ketika dosa tidak diatasi;
Allah akan pulihkan dan luruskan
Setelah dosa itu diakui. —Sper

Allah tak menghapus ketidaksempurnaan kita, tetapi Dia memperindah kita dengan bersinar menembusinya.