Mematahkan Belenggu
Senin, 30 April 2018
Baca: Efesus 1:3-14
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
1:5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
1:6 supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
1:7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
1:11 Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan—kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya—
1:12 supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.
1:13 Di dalam Dia kamu juga—karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu—di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
1:14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa. —Efesus 1:7
Kami merasakan kunjungan ke Christ Church Cathedral di Stone Town, Zanzibar, begitu menyentuh hati. Itu karena bangunan katedral tersebut tepat berada di lokasi yang sebelumnya merupakan pasar budak terbesar di Afrika Timur. Para perancang katedral itu ingin menunjukkan melalui simbol-simbol fisik bagaimana Injil telah mematahkan belenggu perbudakan. Lokasi tersebut tidak lagi menjadi lambang dari kekejaman dan kejahatan yang mengerikan, melainkan lambang dari anugerah Allah yang menjadi nyata.
Mereka yang membangun katedral tersebut ingin mengekspresikan bagaimana kematian Yesus di kayu salib memberikan kebebasan dari dosa. Itulah yang disampaikan Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, “Di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan” (Ef. 1:7). Dalam ayat tersebut, kata penebusan mengacu pada gagasan di Perjanjian Lama tentang tempat jual-beli, ketika orang membeli kembali seseorang atau suatu barang. Yesus membeli kembali manusia dari hidupnya yang diperbudak dosa dan kesalahan.
Dalam kata-kata pembuka Paulus di dalam suratnya tersebut (ay.3-14), kita membaca bagaimana ia begitu melimpah dengan sukacita saat memikirkan kemerdekaannya di dalam Kristus. Dalam pujian demi pujian, Paulus merujuk kepada karya anugerah Allah bagi kita melalui kematian Yesus, yang telah membebaskan kita dari belenggu dosa. Kita tidak perlu lagi diperbudak oleh dosa, karena kita telah dimerdekakan untuk hidup bagi Allah dan demi kemuliaan-Nya. —Amy Boucher Pye
Allah Bapa, melalui kematian Anak-Mu, Engkau telah memberi kami hidup kekal. Tolong kami untuk membagikan karunia tersebut kepada seseorang hari ini.
Yesus telah menebus kita dari perbudakan dosa.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-Raja 8-9; Lukas 21:1-19