Hanya dengan Doa
Selasa, 10 April 2018
Baca: Markus 9:14-29
9:14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.
9:15 Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia.
9:16 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?”
9:17 Kata seorang dari orang banyak itu: “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.
9:18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.”
9:19 Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!”
9:20 Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.
9:21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya: “Sejak masa kecilnya.
9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.”
9:23 Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”
9:24 Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”
9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!”
9:26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: “Ia sudah mati.”
9:27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
9:28 Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?”
9:29 Jawab-Nya kepada mereka: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! —Markus 9:23
Di suatu malam yang larut, seorang teman yang sedang menjalani perawatan kanker menelepon saya. Isak tangisnya yang tak tertahankan membuat saya ikut menitikkan air mata dan berdoa dalam hati. Apa yang harus kulakukan, Tuhan?
Ratapannya memilukan hati saya. Saya tidak dapat menghentikan rasa sakitnya, memperbaiki situasinya, bahkan tidak menemukan satu kata pun yang dapat menghiburnya. Namun, saya tahu siapa yang bisa menolongnya. Saat menangis bersamanya, dalam doa yang tersendat-sendat saya terus membisikkan, “Yesus. Yesus. Yesus.”
Tangisnya perlahan mereda dan napasnya melambat. Suara suaminya mengagetkan saya. “Ia sudah tidur,” katanya. “Kami akan meneleponmu besok.”
Saya menutup telepon, sambil terus berdoa dengan tangisan yang membasahi bantal saya.
Injil Markus menceritakan tentang seseorang yang juga ingin menolong orang yang dikasihinya. Seorang ayah yang putus asa membawa anaknya yang menderita kepada Yesus (Mrk. 9:17). Keraguan mewarnai permohonannya, sembari ia menceritakan keadaan mereka yang tampaknya mustahil untuk disembuhkan (ay.20-22). Sang ayah menyadari bahwa ia membutuhkan Yesus untuk membuatnya percaya (ay.24). Ia dan anaknya pun menerima kelepasan, pengharapan, dan kedamaian setelah Yesus turun tangan dan memulihkan mereka (ay.25-27).
Saat orang-orang yang kita kasihi menderita, memang manusiawi untuk ingin melakukan apa yang benar dan mengucapkan kata-kata yang tepat. Namun, hanya Kristus yang sanggup menolong kita dengan pasti. Saat kita menyerukan nama Yesus, Dia memampukan kita untuk percaya dan mengandalkan kuasa kehadiran-Nya. —Xochitl Dixon
Yesus. Yesus. Yesus. Betapa kami membutuhkan-Mu, ya Tuhan Yesus.
Berdoa di dalam nama Tuhan Yesus akan membawa kita masuk ke dalam hadirat-Nya yang penuh kuasa.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 15-16; Lukas 10:25-42
Tuhan Tahu Aku Butuh Penyakit Ini Agar Aku Berbalik Kepada-Nya