Menemukan Jalan Allah
Sabtu, 9 Agustus 2014
Baca: Mazmur 77:11-21
77:11 Maka kataku: "Inilah yang menikam hatiku, bahwa tangan kanan Yang Mahatinggi berubah."
77:12 Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.
77:13 Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.
77:14 Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami?
77:15 Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa.
77:16 Dengan lengan-Mu Engkau telah menebus umat-Mu, bani Yakub dan bani Yusuf. Sela
77:17 Air telah melihat Engkau, ya Allah, air telah melihat Engkau, lalu menjadi gentar, bahkan samudera raya gemetar.
77:18 Awan-awan mencurahkan air, awan-gemawan bergemuruh, bahkan anak-anak panah-Mu beterbangan.
77:19 Deru guntur-Mu menggelinding, kilat-kilat menerangi dunia, bumi gemetar dan bergoncang.
77:20 Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan.
77:21 Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba dengan perantaraan Musa dan Harun.
Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan. —Mazmur 77:20
Terowongan Channel dibuka pada 6 Mei 1994, hampir dua abad setelah ide pembuatannya pertama kali diusulkan oleh seorang insinyur yang bekerja untuk Napoelon, Albert Mathieu, pada tahun 1802. Saat ini lintasan sepanjang 50 km di bawah Selat Inggris tersebut memungkinkan ribuan orang, mobil, dan truk menempuh perjalanan dengan kereta api dari Inggris ke Prancis dan sebaliknya setiap hari. Sebelumnya, selama berabad-abad, orang-orang harus berlayar untuk menyeberangi Selat Inggris. Hal itu dilakukan sampai jalan perlintasan di bawah selat, yang tidak terpikirkan sebelumnya, selesai dibangun.
Allah juga merencanakan suatu jalan yang tidak terduga bagi umat-Nya—jalan yang disebutkan dalam Keluaran 14:10-22. Bangsa Israel hampir dihinggapi rasa panik ketika mereka dihadapkan dengan kematian, baik oleh tangan para tentara Firaun atau oleh air yang dapat menenggelamkan mereka. Namun Allah membelah Laut Merah dan mereka pun berjalan melintasi tanah yang kering. Bertahun-tahun kemudian, Asaf sang pemazmur menggunakan peristiwa itu sebagai bukti dari kuasa Allah yang luar biasa, “Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan. Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba dengan perantaraan Musa dan Harun” (Mzm. 77:20-21).
Allah dapat membuka jalan-jalan yang baru ketika yang dapat kita lihat hanyalah halangan. Ketika jalan di hadapan kita tampak tidak menentu, ada baiknya kita mengingat apa yang sudah Allah lakukan di masa lalu. Dia sanggup membuka jalan dalam keadaan apa pun—jalan yang mengarahkan kita pada kasih dan kuasa-Nya. —DCM
Terima kasih, ya Allah, untuk perbuatan demi perbuatan ajaib
yang telah Kau lakukan di masa lalu. Tolonglah aku untuk
mengingat kuasa dan kesetiaan-Mu saat aku diliputi
oleh beragam masalah dan kesulitan.
Allah yang membuka jalan bagi keselamatan kita pasti dapat menjaga kita di tengah cobaan sehari-hari.