Posts

Harapan Bagi Yang Sedang Bergumul

Senin, 9 April 2012

Harapan Bagi Yang Sedang Bergumul

Baca: Yakobus 1:2-4

Kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. —Roma 5:3-4

Ketika suami saya membangun atap pada teras di sisi depan rumah kami, ia sudah memperhitungkan kemungkinan bahwa suatu hari nanti seekor burung akan berusaha membangun sarangnya di sana. Oleh karena itu, ia merancang ujung atap dengan sedikit kemiringan. Kami pun tertawa puas ketika melihat seekor burung murai harus berjuang keras membangun tempat tinggalnya yang baru di atap kami. Tumpukan rumput yang teronggok di teras membuktikan upaya mereka yang sia-sia. Namun setelah hujan turun terus-menerus selama 2 hari, kami melihat bahwa sebuah sarang telah muncul persis di tempat yang kami pikir mustahil tadi. Dengan pertolongan air hujan, si burung murai mampu membuat adukan lumpur. Dengan tekadnya yang kuat, burung itu mencampur lumpur dengan ranting dan rumput, dan kini ia berhasil membangun sarang baru baginya. Ketekunannya membuahkan hasil.

Ketekunan memang sungguh memberikan inspirasi! Berusaha menjalani kehidupan yang memuliakan Kristus di tengah pengalaman yang menyulitkan bisa membuat kita frustrasi dan putus asa. Namun, ketika bergantung kepada Allah untuk menolong kita mengatasi segala kesulitan yang dihadapi, kita akan dimampukan untuk terus melangkah bahkan ketika kita tidak selalu menemukan jawaban dari masalah kita. Galatia 6:9 mengingatkan kita untuk tidak “jemu-jemu berbuat baik” dan mendorong kita untuk tidak menyerah.

Apakah Allah sedang memakai suatu tantangan yang tampaknya tak mungkin teratasi dalam hidup Anda untuk menghasilkan ketekunan? Izinkan Dia membentuk sifat tahan uji dalam diri Anda, dan tahan uji itu akan menuntun pada pengharapan (Rm. 5:3-4). —CHK

Kala cobaan mengusik memperlambat hidupmu,
Terlampau mudah rasanya untuk menyerah;
Tapi dengan tekun kau kan mampu atasinya,
Teruslah bertahan, bersama Kristus kau bisa menang. —Branon

Ketika dunia berkata, “Menyerahlah,” pengharapan berbisik, “Cobalah sekali lagi!”