Posts

Sambutan yang Hangat

Minggu, 7 Oktober 2018

Sambutan yang Hangat

Baca: Ibrani 13:1-3

13:1 Peliharalah kasih persaudaraan!

13:2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.

13:3 Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini.

Marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. —Galatia 6:10

Sambutan yang Hangat

Dalam liburan kami baru-baru ini, saya dan istri mengunjungi sebuah kompleks olahraga yang terkenal. Pintu gerbangnya terbuka lebar, sehingga kami merasa tidak masalah masuk ke dalamnya. Kami sangat senang menyusuri lapangan dan mengagumi rumput lapangan yang terawat dengan baik. Namun, saat kami mau meninggalkan tempat itu, seseorang menegur kami dan mengatakan bahwa kami tidak seharusnya berada di tempat itu. Tiba-tiba saja kami diingatkan bahwa kami adalah orang luar—dan kami merasa tertolak.

Dalam liburan itu, kami juga beribadah di sebuah gereja. Pintunya juga terbuka dan kami pun masuk. Alangkah bedanya perlakuan yang kami terima! Banyak orang menyambut kami dengan hangat dan membuat kami betah. Kami meninggalkan gereja tersebut dengan perasaan disambut dan diterima.

Sayangnya tidak jarang orang luar yang datang ke sebuah gereja menangkap pesan yang memang tak terucapkan, tetapi jelas dirasakan, yakni, “kamu tak seharusnya berada di sini.” Namun, Kitab Suci memanggil kita untuk menunjukkan keramahtamahan kepada semua orang. Yesus berkata bahwa kita harus mengasihi sesama seperti diri kita sendiri, yang berarti menyambut mereka dalam hidup dan gereja kita (Mat. 22:39). Dalam kitab Ibrani, kita diingatkan untuk “memberi tumpangan kepada orang” (Ibr. 13:2). Lukas dan Paulus menginstruksikan kita untuk aktif mengasihi sesama yang mempunyai kebutuhan fisik dan sosial (Luk. 14:13-14; Rm. 12:13). Dan di antara komunitas orang percaya, kita memiliki tanggung jawab istimewa untuk menunjukkan kasih (Gal. 6:10).

Ketika kita menyambut semua orang dengan kasih Kristus, kita mencerminkan kasih dan belas kasihan Sang Juruselamat. —Dave Branon

Tuhan, bukalah hati kami untuk menyambut siapa saja yang masuk ke dalam hidup kami dengan menunjukkan kasih Kristus dan keramahtamahan kepada mereka. Mampukan kami untuk menolong mereka merasakan kehangatan kasih Yesus.

Ketika kita menunjukkan keramahtamahan kepada orang lain, sesungguhnya kita sedang membagikan kebaikan Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 28-29; Filipi 3

Menyingkap Rahasia

Minggu, 30 September 2018

Menyingkap Rahasia

Baca: Efesus 3:1-12

3:1 Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah

3:2 —memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,

3:3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.

3:4 Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus,

3:5 yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,

3:6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.

3:7 Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.

3:8 Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,

3:9 dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,

3:10 supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga,

3:11 sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

3:12 Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.

Rahasia itu ialah ini: Melalui Kabar Baik itu, orang bukan Yahudi turut merasakan berkat-berkat Allah yang dahulu disediakan hanya untuk orang Yahudi. —Efesus 3:6 BIS

Menyingkap Rahasia

Setibanya di rumah setelah seharian bekerja, saya melihat sepasang sepatu hak tinggi untuk wanita di sebelah garasi. Saya pikir saya tahu siapa pemilik sepatu itu. Jadi saya menaruhnya di dalam garasi untuk kemudian saya berikan kepada putri saya, Lisa, saat ia datang untuk menjemput anak-anaknya. Namun, setelah ditanyakan kepada Lisa, sepatu itu ternyata bukan miliknya. Bahkan tak seorang pun di keluarga kami merasa memiliki sepatu itu. Saya pun menaruh sepatu itu di tempat saya menemukannya. Keesokan harinya, sepatu itu hilang. Sungguh misterius.

Tahukah kamu bahwa Rasul Paulus menulis tentang sebuah misteri dalam surat-suratnya? Namun, misteri yang dituliskannya bukan sekadar “cerita detektif”. Misalnya, di Efesus 3, Paulus berbicara tentang misteri atau rahasia yang “tidak pernah diberitahukan kepada manusia” (ay.5 BIS). Rahasianya: meskipun dahulu Allah menyatakan diri-Nya hanya kepada bangsa Yahudi, tetapi sekarang, melalui Yesus, bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat “merasakan berkat-berkat Allah yang dahulu disediakan hanya untuk orang Yahudi” (ay.6 BIS).

Pikirkan dampak dari pernyataan tersebut: semua orang yang mempercayai Yesus sebagai Juruselamatnya dapat sama-sama mengasihi dan melayani Allah. Kita semua sama-sama “diberi kebebasan untuk mendekati Allah dengan penuh kepercayaan” (ay.12 BIS). Melalui kesatuan gereja, dunia akan melihat kebijaksanaan dan kebaikan Allah (ay.10 BIS).

Terpujilah Allah untuk keselamatan kita. Dia menyingkapkan bagi kita suatu rahasia tentang kesatuan, yakni dipersatukannya orang-orang dari segala latar belakang di dalam Yesus Kristus. —Dave Branon

Tuhan Yesus, terima kasih untuk kesatuan yang dinikmati semua orang percaya di dalam-Mu. Tolonglah kami untuk melayani bersama-sama sebagai anggota-anggota yang setara dalam tubuh-Mu.

Kesatuan dalam Kristus merobohkan tembok pemisah dan membangun gereja.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 9-10; Efesus 3

Cerminan Surga

Minggu, 17 Januari 2016

Cerminan Surga

Baca: 1 Korintus 14:6-12,26

14:6 Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?

14:7 Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi–bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda?

14:8 Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang?

14:9 Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!

14:10 Ada banyak–entah berapa banyak–macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satupun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti.

14:11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku.

14:12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.

14:26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.

Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat. —1 Korintus 14:12

Cerminan Surga

Kebun raya kelas dunia di seberang gereja kami menjadi tempat berlangsungnya kegiatan kebersamaan bagi seluruh jemaat. Sambil berkeliling taman, saya pun menyapa orang-orang yang sudah lama saya kenal, mengobrol dengan mereka yang sudah lama tak bertemu, dan menikmati indahnya lingkungan yang dirawat oleh orang-orang yang mengerti dan mencintai tanaman. Bagi saya, kegiatan sore itu memberi gambaran tentang peran gereja yang seharusnya—menjadi cerminan surga di dunia.

Kebun merupakan tempat bagi setiap tanaman dipelihara dalam lingkungan yang membuatnya tumbuh dengan subur. Tukang kebun akan menyiapkan tanahnya, menjaga tanaman dari serangan hama, dan memastikan tiap tanaman mendapatkan makanan, air, dan sinar matahari yang dibutuhkan. Hasilnya adalah suatu kebun yang indah, penuh warna, dan harum yang dapat dinikmati siapa saja.

Seperti kebun, gereja dimaksudkan menjadi tempat setiap orang bekerja bersama untuk kemuliaan Allah dan kebaikan bersama; tempat setiap orang bertumbuh karena hidup bersama dalam lingkungan yang aman; tempat orang-orang diperhatikan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing; tempat kita melakukan pekerjaan yang kita sukai, yaitu pekerjaan yang memberikan manfaat bagi orang lain (1Kor. 14:26).

Seperti tanaman yang terpelihara baik, orang yang tumbuh dalam lingkungan yang sehat memancarkan keharuman yang menarik orang kepada Allah melalui keindahan kasih-Nya yang ditunjukkannya. Meski tidak sempurna, gereja tetap adalah cerminan surga. —Julie Ackerman Link

Bagaimana caranya kamu dapat mendorong gerejamu agar semakin sehat? Mintalah kepada Allah untuk menolongmu melayani sebagaimana Kristus telah melayani kita. Layanilah sesuai dengan kemampuan dan minatmu. Dengarkanlah orang lain dengan sungguh-sungguh dan doakanlah mereka.

Keindahan Kristus tampak dari hati yang dipenuhi keharuman kasih-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 41-42; Matius 12:1-23