Aman dalam Tangan-Nya
Selasa, 17 November 2015
Baca: Yesaya 66:5-13
66:5 Dengarlah firman TUHAN, hai kamu yang gentar kepada firman-Nya! Saudara-saudaramu, yang membenci kamu, yang mengucilkan kamu oleh karena kamu menghormati nama-Ku, telah berkata: “Baiklah TUHAN menyatakan kemuliaan-Nya, supaya kami melihat sukacitamu!” Tetapi mereka sendirilah yang mendapat malu.
66:6 Dengar, bunyi kegemparan dari kota, dengar, datangnya dari Bait Suci! Dengar, TUHAN melakukan pembalasan kepada musuh-musuh-Nya!
66:7 Sebelum menggeliat sakit, ia sudah bersalin, sebelum mengalami sakit beranak, ia sudah melahirkan anak laki-laki.
66:8 Siapakah yang telah mendengar hal yang seperti itu, siapakah yang telah melihat hal yang demikian? Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari, atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali? Namun baru saja menggeliat sakit, Sion sudah melahirkan anak-anaknya.
66:9 Masakan Aku membukakan rahim orang, dan tidak membuatnya melahirkan? firman TUHAN. Atau masakan Aku membuat orang melahirkan, dan menutup rahimnya pula? firman Allahmu.
66:10 Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya!
66:11 supaya kamu mengisap dan menjadi kenyang dari susu yang menyegarkan kamu, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas.
66:12 Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan.
66:13 Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu. —Yesaya 66:13
Saya duduk di samping tempat tidur putri saya di sebuah kamar pemulihan setelah ia menjalani operasi. Ketika ia mengedip-ngedipkan matanya, ia pun menyadari bahwa ia merasa tidak nyaman dan mulai menangis. Saya mencoba untuk menenangkannya dengan membelai lengannya, tetapi ia justru menjadi semakin kesal. Dengan bantuan perawat, saya memindahkan putri saya dari tempat tidur ke pangkuan saya. Saya mengusap air mata dari pipinya dan mengingatkannya bahwa nanti ia akan merasa lebih baik.
Melalui Yesaya, Allah berfirman kepada bangsa Israel, “Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu” (Yes. 66:13). Allah berjanji untuk memberi anak-anak-Nya damai sejahtera dan Dia menggendong mereka sama seperti seorang ibu menggendong anaknya. Pesan yang penuh kasih sayang itu ditujukan bagi orang-orang yang takut kepada Allah—mereka yang “gentar kepada firman-Nya” (Yes. 66:5).
Kesanggupan dan kerinduan Allah untuk menghibur umat-Nya kembali dinyatakan dalam surat Paulus kepada orang-orang percaya di Korintus. Paulus mengatakan bahwa Tuhanlah “yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami” (2Kor. 1:3-4). Allah itu lemah lembut dan ikut menyelami kesusahan yang kita derita.
Kelak segala kesengsaraan akan usai. Air mata kita akan dihapuskan selamanya, dan dengan aman kita akan berada dalam tangan Allah selamanya (Why. 21:4). Hingga tiba saat itu, kita dapat mengandalkan kasih Allah yang menopang kita saat kita menderita. —Jennifer Benson Schuldt
Allah terkasih, tolong ingatkan aku bahwa tak ada apa pun yang dapat memisahkanku dari kasih-Mu. Yakinkanlah aku akan pemeliharaan-Mu melalui kuasa Roh Kudus.
Allah selalu menghibur umat-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 5-7; Ibrani 12
Photo credit: theloushe / Foter / CC BY-NC-ND