Kesempatan adalah sesuatu yang tidak selalu ada. Beberapa dari kita berupaya mencarinya, mungkin mati-matian, lalu pada saat kita mendapatkannya, kita “melahapnya”. Namun anehnya, pola seperti itu tidak selalu terjadi. Ada momen ketika sejumlah kesempatanlah yang terlihat menawarkan diri kepada kita.
Dua tahun lalu setelah lulus S-1, aku memutuskan untuk pulang ke kampung halamanku. Aku tidak bekerja ke kota besar seperti yang teman-temanku lakukan, sebab sepeninggal papaku, mamaku tinggal seorang diri di rumah sementara kakak-kakakku sudah berkeluarga dan tinggal di luar kota.
Ketika mempelajari kitab Amsal dalam kelompok Pemahaman Alkitab kami, pemimpin kami memberi usul untuk mendeskripsikan kata pemalas sebagai orang yang enggan (Amsal 6:6,9). Saya jadi dapat memahami lebih jelas apa maksud kata tersebut.