Membentuk Pikiranmu
Jumat, 12 Agustus 2016
Baca: Roma 12:1-8
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu. —Roma 12:2
Ketika Marshall McLuhan menciptakan istilah “the medium is the message” (media adalah pesan itu sendiri) pada tahun 1964, komputer pribadi belum ditemukan, ponsel hanya ada dalam kisah-kisah fiksi, dan Internet belum ada. Sekarang kita memahami betapa tepatnya McLuhan meramalkan bagaimana cara berpikir kita dipengaruhi di era digital ini. Dalam buku The Shallows: What the Internet is Doing to Our Brains (Dangkal: Dampak Internet terhadap Otak Kita), Nicholas Carr menulis, “[Media] menyediakan bahan pemikiran, tetapi juga membentuk proses berpikir. Dan yang dilakukan Internet adalah mengikis kemampuan saya untuk berkonsentrasi dan merenung. Baik ketika sedang online atau tidak, sekarang pikiran saya menuntut untuk menyerap informasi seperti cara Internet menyebarluaskannya, yaitu dalam arus potongan-potongan kecil yang terus bergerak dengan sangat cepat.”
Saya menyukai saduran J. B. Phillips terhadap pesan Paulus kepada orang-orang Kristen di Roma: “Jangan biarkan dunia di sekitarmu membentukmu sesuai dengan cetakannya, tetapi izinkan Allah mencetak ulang pikiranmu dari dalam, sehingga kamu dapat membuktikan melalui perbuatanmu bahwa rencana Allah untukmu itu baik, sesuai dengan segala kehendak-Nya dan membawamu kepada tujuan kedewasaan sejati” (lihat Rm. 12:2). Alangkah relevannya firman itu untuk masa kini, karena kita telah melihat bagaimana jalan pikiran dan proses berpikir kita sangat dipengaruhi oleh dunia di sekitar kita.
Memang kita tidak dapat membendung arus informasi yang membombardir kita, tetapi setiap hari kita dapat meminta Tuhan untuk menolong kita memusatkan perhatian kepada-Nya dan membentuk pemikiran kita melalui kehadiran-Nya dalam hidup kita. —David McCasland
Bapa di surga, teduhkan dan fokuskan pikiranku, tenangkan hatiku, dan penuhilah aku dengan pikiran-pikiran-Mu sepanjang hari ini.
Izinkan Roh Allah dan bukan dunia ini yang membentuk pikiranmu.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 84-86; Roma 12
Hati-Hati, Jangan Sampai Hiburan Membuatmu Menjadi 3 Hal Ini
Dulunya, Joanna menghabiskan waktunya untuk mengecek Facebook dan Instagram, berbelanja online, dan menonton klip video di Internet. Sekarang dia tidak lagi begitu kecanduan seperti dulu. Sebagian besar alasannya adalah karena dia menyadari bahwa hiburan-hiburan tersebut membuatnya menjadi 3 hal ini. Yuk cari tahu apa saja ketiga hal tersebut di dalam artikel ini.