Posts

Saat Yang Tepat

Minggu, 21 Desember 2014

Saat Yang Tepat

Baca: Ibrani 9:11-22

9:11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, –artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, —

9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.

9:16 Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.

9:17 Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup.

9:18 Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah.

9:19 Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,

9:20 sambil berkata: "Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu."

9:21 Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan darah.

9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang. —Ibrani 9:11

Saat Yang Tepat

Sang dirigen telah berdiri di atas podiumnya, pandangan matanya menyusuri seluruh anggota paduan suara dan orkestra. Para penyanyi telah mengatur partitur musik di dalam map mereka, mengambil sikap berdiri yang nyaman, dan memegang map mereka sedemikian rupa agar mereka dapat melihat arahan sang dirigen. Para pemain orkestra menaruh partitur musik mereka di atas tiang penyangga kertas, menempati posisi yang nyaman di tempat duduk mereka, lalu duduk dengan tenang. Sang dirigen menunggu dan mengamati sampai setiap orang dalam keadaan siap. Kemudian, dengan satu ketukan dari tongkatnya, dimulailah “Overture to Messiah” (Lagu pembuka bagi oratorio Mesias) karya Handel yang berkumandang memenuhi seluruh ruang katedral.

Sambil menikmati alunan musik yang bergema di sekitar saya, saya pun merasa begitu terhisap dalam peristiwa Natal—ketika Allah, pada saat yang tepat, memberikan tanda untuk memulai pagelaran akbar yang diawali dengan kelahiran Sang Mesias, “Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang” (Ibr. 9:11).

Setiap Natal, sembari merayakan kedatangan Kristus yang pertama dengan musik yang megah, saya diingatkan bahwa, seperti para anggota paduan suara dan orkestra, umat Allah sedang bersiap-siap menantikan tanda berikutnya dari kedatangan Kristus kembali. Pada hari itu, kita semua akan mengambil bagian bersama Dia dalam pergerakan puncak dari simfoni penebusan Allah—karya Allah dalam menjadikan segala sesuatu baru (Why. 21:5). Dalam sikap penuh harap itulah, kita perlu memusatkan perhatian pada arahan Pemimpin kita dan memastikan bahwa kita sudah siap menyambut-Nya. —JAL

Kumandangkan pujian menggugah jiwa,
Seluruh malaikat membunyikan sangkakala;
Penantian panjang di bumi nyaris berakhir,
Kristus akan datang—datang segera! —Macomber

Pada masa advent ini, kita merayakan kelahiran-Nya dan menanti-nantikan kedatangan-Nya kembali.

Photo credit: Dr. RawheaD / Foter / CC BY-NC-SA

Bukan Sekadar Menanti

Senin, 25 Agustus 2014

Bukan Sekadar Menanti

Baca: Kisah Para Rasul 1:1-11

1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,

1:2 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.

1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.

1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang* — demikian kata-Nya — /"telah kamu dengar dari pada-Ku.

1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."

1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"

1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.

1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.

1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,

1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku. —Yohanes 16:16

Bukan Sekadar Menanti

Saya tidak tahu apa yang terjadi di tempat tinggalmu, tetapi di tempat saya tinggal, ketika saya menghubungi sebuah penyedia jasa servis untuk memperbaiki salah satu perabotan rumah tangga saya yang rusak, biasanya mereka akan mengatakan kurang lebih demikian, “Juru servisnya akan tiba antara pukul 1 siang dan 5 sore.” Karena saya tidak tahu kapan tepatnya juru servis itu akan tiba, yang bisa saya lakukan hanyalah menanti.

Yesus memberitahukan kepada para murid-Nya bahwa Dia akan segera meninggalkan mereka dan mereka perlu menantikan kedatangan-Nya kembali yang “tinggal sesaat saja” (Yoh. 16:16). Setelah kebangkitan-Nya, mereka bertemu dengan Yesus lagi dan mereka berharap Dia akan menegakkan kerajaan-Nya di atas bumi pada saat itu juga. Namun Dia berkata kepada mereka, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya” (Kis. 1:7). Mereka harus menanti lebih panjang lagi.

Namun yang harus mereka lakukan bukan sekadar menanti. Yesus memerintahkan para pengikut-Nya untuk “menjadi saksi-[Nya] di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (ay.8). Dan Yesus memberi mereka Roh Kudus yang akan memampukan mereka untuk melakukan tugas tersebut.

Kita sedang menanti kedatangan Yesus kembali. Sementara kita menanti, kita bersukacita, oleh kuasa Roh Kudus, dalam memberitakan dan menunjukkan kepada orang lain tentang diri Yesus, karya yang telah diperbuat-Nya bagi kita semua melalui kematian dan kebangkitan- Nya, dan bahwa Dia telah berjanji untuk datang kembali. —AMC

Ya Tuhan, kami sangat mengasihi Engkau.
Kami rindu perkataan dan hidup kami dapat menyaksikan
kebaikan dan anugerah-Mu. Pakailah kami melalui cara-cara
yang tak pernah terpikirkan oleh kami sebelumnya.

Bersabar dan bersaksilah sampai Yesus datang kembali.

Pada Suatu Hari

Selasa, 20 Mei 2014

Pada Suatu Hari

Baca: Matius 24:32-44

24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

24:33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

24:34 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.

24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”

24:37 “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,

24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

24:40 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan;

24:41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.

24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”

Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. —Yunus 1:17

Pada Suatu Hari

Sebagian orang berkata bahwa Alkitab hanyalah sekumpulan kisah dongeng. Ada kisah anak laki-laki yang membunuh seorang raksasa. Ada seorang pria yang ditelan seekor ikan besar. Ada kisah pembuatan bahtera oleh Nuh. Bahkan sebagian orang yang beragama berpikir bahwa segala peristiwa tersebut hanyalah cerita-cerita indah dengan pelajaran moral yang baik.

Akan tetapi, Yesus sendiri berbicara tentang Yunus dan ikan besar itu, serta Nuh dan air bah, sebagai peristiwa-peristiwa yang benar-benar pernah terjadi: “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia” (Mat. 24:37- 39). Kedatangan-Nya kembali akan terjadi pada saat-saat yang tidak kita duga.

Yesus membandingkan masa 3 hari Yunus berada di dalam seekor ikan besar dengan masa 3 hari yang akan Dia alami di dalam kubur sebelum kebangkitan-Nya (Mat. 12:40). Dan Petrus berbicara tentang Nuh dan air bah ketika ia menyamakannya dengan suatu hari di masa mendatang ketika Yesus datang kembali (2Ptr. 2:4-9).

Allah memberikan firman-Nya kepada kita berupa Alkitab yang dipenuhi dengan kebenaran—bukan dongeng. Dan suatu hari nanti, kita akan hidup bahagia selamanya bersama Dia ketika Yesus datang kembali dan menyambut pulang anak-anak-Nya. —CHK

Kami menantikan kedatangan-Mu, Tuhan
Untuk membawa kami pulang bersama-Mu;
Janji-Mu untuk kembali menjemput kami
Memberi pengharapan karena kami tahu itu benar. —Sper

Kita boleh merasa optimis jika kita menantikan kedatangan Kristus kembali.

Akan Datang Segera!

Sabtu, 22 Maret 2014

Akan Datang Segera!

Baca: Wahyu 22:7-21

22:7 “Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!”

22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.

22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: “Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!”

22:10 Lalu ia berkata kepadaku: “Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.

22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!”

22:12 “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

22:13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.”

22:14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.

22:15 Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.

22:16 “Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.”

22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.

22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.”

22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

“Ya, Aku datang segera.” —Wahyu 22:20

Akan Datang Segera!

Pengumuman yang mencantumkan kata-kata “AKAN DATANG SEGERA!” sering mendahului peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dalam bidang hiburan dan olahraga, atau menjelang peluncuran suatu perangkat teknologi terbaru. Tujuan dari pengumuman itu adalah agar orang menanti-nantikan hal yang akan terjadi dengan penuh semangat, sekalipun mungkin berbulan-bulan kemudian hal itu baru menjadi kenyataan.

Ketika membaca kitab Wahyu, saya mendapatkan kesan betapa kuatnya perasaan “akan datang segera” yang meresapi seluruh kitab ini. Yang tertulis bukanlah, “Suatu hari nanti, di masa depan yang masih jauh, Yesus Kristus akan datang kembali,” melainkan kalimat-kalimat yang dipenuhi dengan ungkapan seperti “apa yang harus segera terjadi” (1:1) dan “waktunya sudah dekat” (ay.3). Sebanyak tiga kali di pasal terakhir, Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku datang segera” (Why. 22:7,12,20). Terjemahan lain menuliskan ungkapan ini demikian, “Tidak lama lagi Aku akan datang”.

Bagaimana mungkin ini benar? Bukankah 2000 tahun telah berlalu sejak perkataan tersebut dituliskan? Kata “segera” sepertinya tidak tepat jika dilihat dari pemahaman kita mengenai waktu.

Daripada memikirkan tentang tanggal kedatangan-Nya kembali, Tuhan mendorong kita untuk memegang teguh janji yang akan digenapi-Nya. Kita dipanggil untuk menjalani hidup bagi-Nya di zaman ini “dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan pernyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus” (Tit. 2:13). —DCM

Kabar yang indah benar,
Kidung besar menggegar,
Sabda Rajamu dengar!
Yesus ‘kan datang seg’ra. —Peterson
(Pujian Bagi Sang Raja, No. 1398)

Hiduplah seolah-olah Kristus akan datang hari ini.

Bab Terakhir

Rabu, 30 Oktober 2013

Bab Terakhir

Baca: Wahyu 22:6-20

Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! —Filipi 4:5

Saya punya seorang sahabat yang biasa membaca terlebih dahulu bab terakhir dari sebuah buku baru yang menegangkan. “Untuk mengurangi kecemasan saat membaca,” jelasnya. Demikian juga dengan orang-orang Kristen: Karena kita sudah tahu akhir kisah dari dunia ini, kita bisa menjadi sumber damai di tengah keadaan yang begitu kacau, dan tetap bersikap tenang di tengah bencana yang mengancam.

Rasul Paulus menyebut sikap ini sebagai “kebaikan hati” dalam Filipi 4:5. Istilah ini menyiratkan adanya “kedamaian hati di bawah tekanan”. Hal ini mengacu pada sikap tenang dan berhati-hati yang kita gunakan untuk menghadapi keadaan yang meresahkan kita sehari-hari. Kerajaan demi kerajaan mungkin ambruk, persahabatan mungkin goyah, gereja-gereja mungkin ditutup, lautan mungkin bergelora, dan gunung-gunung mungkin runtuh, tetapi kita bisa tetap merasa tenang dan hati kita merasa damai.

Bagaimana caranya kita mempertahankan sikap tenang seperti itu? Dengan mengingat bahwa “Tuhan sudah dekat” (Flp. 4:5); Dia akan segera datang. Tuhan kita sedang menantikan waktu bagi-Nya untuk menerobos dan membalikkan segala sesuatu yang salah menjadi benar. Pada saat itulah dunia ini dan seluruh isinya akan berada dalam tangan Tuhan, Raja kita, dan “bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut” (Hab. 2:14).

Yesus berkata, “Ya, Aku datang segera!” (Why. 22:20). Mungkin saja itu terjadi hari ini! Itulah hal terakhir yang dikatakan-Nya dalam pasal terakhir dari Alkitab-Nya. —DHR

Tuhan, terima kasih Engkau mengusir rasa takut dari kehidupan kami
dengan mengizinkan kami mengetahui akhir kisah dunia ini.
Kami dapat tenang dalam kepastian bahwa sebagai pengikut-Mu,
kami akan bersama-Mu dalam Kerajaan-Mu yang mulia dan kekal.

Keyakinan pada kedatangan Tuhan kembali sangat erat kaitannya dengan hidup sehari-hari.

Dijinakkan Tetapi Tidak Dipadamkan

Jumat, 16 Agustus 2013

Dijinakkan Tetapi Tidak Dipadamkan

Baca: Ibrani 10:19-39

Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan- Nya. —Ibrani 10:37

Pada bulan Juni 2012, peristiwa kebakaran di Waldo Canyon telah menghancurkan 346 rumah di Colorado Springs, Colorado, dan menghanguskan lebih dari 7.285 hektar hutan di pegunungan. Api dinyatakan 100 persen dijinakkan ketika garis pembatas sudah dibangun mengitari seluruh area yang terkena kebakaran. Api itu telah berhasil dikurung dalam daerah khusus tersebut sampai dapat benar-benar dipadamkan. Petugas informasi dari pemadam kebakaran mengingatkan penduduk bahwa mereka mungkin akan tetap melihat asap di daerah yang terbakar karena walaupun sudah berhasil dijinakkan sepenuhnya, tetapi api itu tetap “tidak terkendali dan belum padam.”

Ketika dunia kita diguncangkan oleh berbagai peristiwa tragis dan tindakan kejahatan, kita merindukan datangnya hari ketika kejahatan akhirnya dibinasakan dan Allah akan menuntaskan sejarah dan menegakkan kerajaan-Nya dengan sepenuhnya. Namun hingga saat tersebut tiba, Tuhan memberi kita anugerah-Nya untuk menjalani hidup dalam iman yang teguh, sembari kita menantikan kedatangan-Nya. Dalam Ibrani 10, kita didorong untuk mendekat kepada Allah dengan hati yang tulus ikhlas (ay.22); berpegang teguh pada pengakuan tentang pengharapan kita (ay.23); saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik (ay.24); dan terus bersekutu untuk saling menguatkan “dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat” (ay.25).

Hingga tiba saatnya Allah memadamkan api si jahat selamanya, Dia memberi kita anugerah dan kekuatan-Nya untuk menanggung pencobaan hidup sembari menanti kedatangan-Nya kembali. —DCM

Ya Tuhan, terima kasih atas anugerah yang Engkau berikan kepada
kami untuk hidup setiap hari bagi kemuliaan-Mu. Kami menanti
harinya ketika Engkau kembali, saat semua kejahatan dibinasakan,
dan kami akan hidup bersama-Mu dalam kebahagiaan selamanya.

Yesus akan datang—mungkin pada hari ini!

Pengharapan Yang Penuh Bahagia

Senin, 12 Agustus 2013

Pengharapan Yang Penuh Bahagia

Baca: 2 Petrus 3:10-18

[Kita] menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus. —Titus 2:13

Begitu banyak ramalan kiamat yang telah datang silih berganti. Ramalan-ramalan itu menyebarkan keresahan dan sering membuat orang ketakutan. Namun Alkitab memang menuliskan tentang suatu saat yang disebut “hari Tuhan” ketika Dia datang kembali. Hari itu akan terjadi, tetapi hanya Allah yang tahu kapan saatnya.

Itulah hari yang dinanti-nanti oleh para pengikut Yesus. Mengenai peristiwa yang akan datang itu, Rasul Petrus mengatakan kepada kita bagaimana orang percaya dapat hidup dengan satu tekad yang dipenuhi sukacita (2Ptr. 3:10-18). Kita dapat memandang kepada Tuhan dengan cara menjalani hidup yang menghormati Kristus (ay.11). Kita dapat memandang ke dalam batin dengan cara berusaha sungguh-sungguh untuk hidup dalam perdamaian dengan Allah (ay.14). Dan kita dapat memandang sekitar kita dengan sikap waspada supaya kita tidak terseret ke dalam pengaruh dari orang lain yang menyesatkan (ay.17).

Bagaimana kita melakukan semua ini? Dengan jalan bertumbuh “dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (ay.18). Saat bertumbuh dari segi karakter lewat firman-Nya yang tertulis, kita akan semakin erat berhubungan dengan Yesus, Sang Firman yang Hidup. Roh Kudus memakai firman Allah untuk memimpin kita dalam menempuh perjalanan hidup ini.

Hari Tuhan seharusnya tidak menakutkan bagi pengikut-pengikut Yesus. Raja kita yang agung akan kembali untuk memperbarui segala sesuatu dan untuk memerintah selamanya. Kita menanti-nantikan saat itu dengan suatu pengharapan yang besar. Itulah “pengharapan kita yang penuh bahagia” (Tit. 2:13). —CPH

Dan untuk pengharapan kedatangan-Nya,
Ya Tuhan, kami puji nama-Mu;
Dengan hati yang rindu kami menanti dan berjaga,
Untuk hari yang termulia itu! —Sherwood

Suatu hari Yesus akan kembali untuk memerintah dan berkuasa!

Baik Sekali, David Schumm

Minggu, 14 April 2013

Baik Sekali, David Schumm

Baca: Yesaya 35:3-10

“Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang . . . .” —Yesaya 35:4

Di ibadah untuk mengenang mendiang David Schumm, kami mengingat kembali optimisme, ketekunan, dan iman seorang pria yang menderita cerebral palsy akut (gangguan fungsi otak dan saraf). Sepanjang 74 tahun hidupnya, ia harus berusaha keras bahkan untuk melakukan hal-hal sederhana di dalam kehidupannya sehari-hari. Ketika menjalani semua itu, ia tetap tersenyum dan berusaha membantu sesama dengan mengabdi selama lebih dari 23.000 jam sebagai volunter di rumah sakit serta memberikan nasihat kepada para remaja bermasalah.

David memilih Yesaya 35:3-10 untuk dibacakan dalam kebaktiannya: “Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: ‘Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!’ . . . Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara” (ay.3-4,6). Janji ini, yang diberikan kepada bangsa Israel saat mereka berada dalam pembuangan, mengingatkan kita akan pengharapan kita pada suatu masa ketika kelak Kristus akan kembali bagi mereka yang percaya dan mengikut Dia.

Sepanjang minggu-minggu terakhir hidupnya, David sering menunjukkan kepada para penjenguknya sebuah gambar Yesus berukuran besar yang ada di dekat tempat tidurnya, sambil berkata, “Dia akan segera datang menjemputku.” Inilah pengharapan yang diberikan Yesus Kristus kepada semua anak-Nya, dan yang mendorong kita untuk mengucapkan syukur dan pujian bagi-Nya! —DCM

Kabar yang indah benar, Kidung besar menggegar,
Sabda Rajamu dengar!
Yesus ‘kan datang seg’ra. —D. Peterson
(Pujian Bagi Sang Raja, No. 1398)

Hiduplah seolah-olah Kristus mati kemarin dan akan datang kembali hari ini.

Tak Seorang Pun Tahu Harinya

Jumat, 28 September 2012

Tak Seorang Pun Tahu Harinya

Baca: Matius 24:1-8

Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri. —Matius 24:36

Bagi banyak penduduk kota London, tahun 1666 tampak seperti tahun di mana Yesus akan datang kembali. Kalangan yang punya minat besar pada nubuatan telah menambahkan jumlah 1.000 tahun sejak kelahiran Kristus dengan angka 666, angka Antikristus, sehingga diperoleh angka tahun 1666.

Dunia memang terlihat ada di ambang kehancuran ketika di tahun 1665 suatu wabah mematikan telah merenggut nyawa 100.000 orang di London. Lalu pada bulan September 1666, terjadi kebakaran di kota itu yang meluluhlantakkan puluhan ribu bangunan. Ada orang yang bertanya-tanya, Bukankah Alkitab menubuatkan adanya banyak bencana pada akhir zaman? (lihat Mat. 24:1-8). Namun tahun 1666 pun berlalu, dan hidup terus berjalan kurang lebih seperti biasanya.

Bahkan di zaman kita, ada orang-orang yang meramalkan hari kiamat. Mereka memperkirakan sebuah tanggal, lalu media meliput hiruk-pikuk menjelang hari tersebut, tetapi kemudian hari itu berlalu seperti biasa.

Dalam hikmat Allah, waktu kedatangan Kristus yang sebenarnya telah dirahasiakan-Nya dari kita. Yesus berkata, “Tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri” (Mat. 24:36). Aspek “kapan saja” dari kedatangan Yesus kembali ini menolong orang percaya agar terus bersemangat dalam pelayanan dan pertumbuhan rohani mereka setiap saat dan tidak hanya ketika menjelang tanggal tertentu (Mat. 25:1-13; 1 Yoh. 3:2-3). Yakinlah, kedatangan Kristus yang kedua kali pasti akan terjadi. Sementara itu, sambil kita menantikan hari tersebut, hidup kita haruslah diwarnai dengan kesucian dan kesalehan (2 Ptr. 3:11). —HDF

Apakah Dia datang pada saat fajar pagi,
Saat siang hari atau redupnya senja,
Aku hanya berdoa agar setiap hari
Aku akan berjaga-jaga menantikan-Nya. —Bearden

Ajaran yang terkait paling erat dengan kehidupan sehari-hari adalah ajaran tentang kedatangan Yesus kembali.