Kelegaan bagi yang Tertindas
Minggu, 24 April 2016
Baca: 2 Tesalonika 1:3-12
1:3 Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu,
1:4 sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:
1:5 suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.
1:6 Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu
1:7 dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala,
1:8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.
1:9 Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya,
1:10 apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai.
1:11 Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu,
1:12 sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
[Allah akan] memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas. —2 Tesalonika 1:7
Salah satu adegan favorit saya dalam karya sastra terdapat di novel yang ditulis oleh Charles Dickens dengan judul yang diambil dari nama tokoh utamanya, David Copperfield. Novel itu mengisahkan tentang seorang bibi yang berani menentang seorang ayah tiri jahat yang telah melecehkan David keponakannya.
Saat David Copperfield muncul di rumah bibinya, si ayah tiri menyusul tidak jauh di belakangnya. Bibi Betsy Trotwood tidak senang melihat kehadiran Tuan Murdstone yang jahat. Bibi Betsy menyebutkan satu per satu kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukan Tuan Murdstone dan tidak membiarkannya lolos dari tanggung jawab atas setiap tindakan kejamnya itu. Tuduhan si Bibi begitu keras dan blak-blakan sehingga Tuan Murdstone yang biasanya agresif akhirnya pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Melalui kekuatan dan kebaikan tokoh Bibi Betsy, David akhirnya menerima keadilan.
Ada Pribadi lain yang juga kuat dan baik, dan suatu hari kelak Dia akan menegakkan keadilan di dunia. Ketika Yesus datang kembali, Dia akan turun dari surga dengan bala tentara malaikat-Nya yang penuh kuasa. Dia akan “memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas,” dan membalas mereka yang telah menindas anak-anak-Nya (2Tes. 1:6-7). Sebelum hari itu tiba, Yesus menghendaki kita tetap berdiri teguh dan memiliki keberanian. Apa pun pergumulan yang harus kita tanggung di dunia ini, keselamatan kita telah terjamin selamanya. —Jennifer Benson Schuldt
Ya Allah, lindungilah kami dan berikanlah hikmat-Mu melalui Roh Kudus-Mu. Tolong kami untuk bersikap adil dan benar dalam segala sesuatu yang kami lakukan sehingga kami layak mewakili-Mu di tengah dunia ini.
Suatu hari kelak Allah akan menegakkan keadilan-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 19-20; Lukas 18:1-23
Background photo credit: Bryan Ong