Posts

Ulasan Buku: Just Do Something! (Lakukanlah Sesuatu!)

ulasan-buku-just-do-something
Judul: Just Do Something! (Lakukanlah Sesuatu!)

Penulis: Kevin DeYoung

Tahun Terbit: 2013

Jumlah Halaman: 160 halaman

Penerbit: Literatur Perkantas Jatim


Ulasan oleh Inike Lamria Siregar

Kebanyakan orang pernah mendengar ungkapan “Hidup ini adalah pilihan”. Ada begitu banyak pilihan dan keputusan yang harus dibuat, terutama yang berkaitan dengan masa depan, seperti “Jurusan apa yang harus saya ambil?”, “Di mana saya harus bekerja?”, “Apakah ini pasangan yang dikehendaki Tuhan?”, atau “Di gereja mana saya harus beribadah?”

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terkadang membuat kita menjadi khawatir, bahkan putus asa untuk mengetahui kehendak Allah dalam hidup kita. Selain itu, kebanyakan orang Kristen pada akhirnya tidak melakukan apa-apa dan hanya menunggu arahan langsung yang jelas, karena mereka tidak ingin menghadapi segala risiko.

Buku ini ingin menjelaskan apa yang dimaksud dengan “kehendak Allah” dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, namun tetap bersifat Alkitabiah. Allah tidak hanya merencanakan hal yang besar saja dalam hidup kita. Ia juga mengatur sampai hal-hal yang terkecil. Puji Tuhan, Ia mengenal burung pipit yang kecil dan sehelai rambut kita (Matius 10:30-31).

Seperti judul buku ini, “Just Do Something!” (“Lakukanlah Sesuatu!”), Kevin DeYoung ingin menyampaikan bahwa untuk mengetahui kehendak Allah, tidak selamanya kita harus menunggu, tetapi justru harus bertindak. Di dalam tindakan itulah kita meminta bimbingan Tuhan, sehingga kita dapat mengerti apakah pilihan tersebut merupakan kehendak Tuhan atau tidak.

DeYoung mengangkat berbagai contoh permasalahan manusia, bahkan kisah nyata untuk membantu kita mengerti apa yang ingin beliau bahas dalam buku ini. Oleh karena itu, kita dapat merasa bahwa buku ini sepertinya sedang berbicara tentang kehidupan kita. Marilah kita berusaha untuk hidup sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki!

Pertanyaan yang paling dipedulikan Allah bukanlah “Di mana seharusnya saya tinggal?” tetapi “Apakah saya mengasihi Allah dengan segenap hati saya?” (Kevin DeYoung)