Memuliakan Allah
Minggu, 24 Januari 2016
Baca: Yohanes 15:1-5
15:1 “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
[Yesus berkata,] “Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.” —Yohanes 15:5
Pagi itu di gereja, kami kedatangan sejumlah pengunjung baru. Kebaktian masih berlangsung dan pengkhotbah baru menyampaikan setengah dari khotbahnya ketika saya melihat salah satu pengunjung itu berjalan keluar. Merasa penasaran dan khawatir, saya pun berjalan keluar untuk berbicara dengannya.
“Kamu keluar begitu cepat,” kata saya sembari mendekatinya. “Apakah ada masalah yang bisa saya bantu?” Wanita itu menjawab dengan jujur dan terus-terang. “Ya,” katanya, “masalah saya adalah khotbah itu! Saya tidak bisa menerima perkataan pengkhotbah itu.” Pengkhotbahnya mengatakan bahwa apa pun yang kita capai dalam hidup ini, segala pujian dan syukur hanya patut diberikan kepada Allah. “Paling tidak,” wanita itu mengomel, “saya pantas menerima sedikit pujian untuk prestasi saya!”
Saya menjelaskan kepadanya apa yang dimaksudkan pendeta itu. Kita memang layak diakui dan dihargai atas apa yang kita lakukan. Namun demikian, talenta dan bakat kita sekalipun berasal dari Allah, sehingga Dialah yang patut dimuliakan. Bahkan Yesus, Anak Allah, berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya” (Yoh. 5:19). Dia mengatakan kepada para pengikut-Nya, “Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (15:5).
Kita mengakui bahwa Tuhan adalah satu-satunya penolong kita dalam mencapai segala sesuatu. —Lawrence Darmani
Tuhan, kiranya aku tidak lupa untuk mengakui Engkau atas segala yang Engkau lakukan untukku dan yang Engkau mampukan untuk aku lakukan.
Anak-anak Allah melakukan kehendak-Nya demi kemuliaan-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 9-11; Matius 15:21-39