Kasih kepada yang Berbeda
Minggu, 22 Oktober 2017
Baca: Yohanes 15:9-17
15:9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. —Yohanes 15:12
Salah satu gereja yang saya cintai dimulai beberapa tahun lalu dengan tujuan melayani para mantan narapidana yang sedang belajar untuk kembali berkarya di tengah masyarakat. Hingga kini gereja tersebut berkembang dengan jemaat yang datang dari beragam latar belakang kehidupan. Saya mencintai gereja itu karena melaluinya saya diingatkan tentang bayangan saya akan suasana surga yang penuh dengan beragam orang, yakni para pendosa yang telah diselamatkan dan dipersatukan oleh kasih Yesus Kristus.
Meski demikian, terkadang saya bertanya-tanya apakah gereja sekarang lebih terlihat seperti klub yang eksklusif daripada tempat perteduhan yang aman bagi para pendosa yang telah diampuni. Ketika orang hanya mau berkumpul dengan orang-orang yang “sama” dan yang membuat mereka nyaman, itu membuat sebagian kalangan merasa tersisih. Bukan itu yang dimaksud Tuhan Yesus ketika memerintahkan murid-murid-Nya untuk “saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yoh. 15:12). Dia menghendaki gereja-Nya menjadi saluran dari kasih-Nya yang dapat dialami oleh semua orang.
Jika orang-orang yang tertolak dan terluka dapat menerima kasih, penghiburan, dan pengampunan dari Yesus, sudah sepatutnya mereka juga menerima hal yang sama dari gereja-Nya. Jadi, marilah kita menunjukkan kasih Yesus kepada tiap orang yang kita temui—terutama orang-orang yang berbeda dengan kita. Setiap orang di sekitar kita adalah jiwa-jiwa yang ingin Yesus kasihi melalui kita. Alangkah sukacitanya melihat umat Allah bersatu untuk memuji-Nya dalam ikatan kasih. Sungguh bagaikan menikmati pengalaman surgawi di bumi! —Joe Stowell
Tuhan, ingatkan aku bahwa saat aku masih berdosa, Engkau menerimaku dengan kasih-Mu yang besar dan tak bersyarat serta membawaku dalam persekutuan dengan-Mu. Tuntun aku kepada seseorang yang dapat kukasihi dengan kasih-Mu.
Bagikanlah kasih Kristus kepada sesama.
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 65-66; 1 Timotius 2