Isu kesehatan mental dan komplikasinya adalah isu yang dulunya asing bagiku. Beberapa tahun yang lalu, aku belum mengenal arti pentingnya memiliki kesadaran soal merawat kesehatan mental bagi setiap orang, dan bagaimana kita bisa saling menolong untuk menjaga kewarasan rohani.
Aku ingat dengan jelas, malam itu aku mencoba bunuh diri. Setelah merantau beberapa tahun di Jakarta, aku merasa begitu depresi karena semua tekanan. Jakarta bukanlah kota yang mudah ditaklukkan. Kehidupannya begitu keras. Mulai dari tuntutan pekerjaan hingga persoalan relasi dengan teman-teman.
Kesadaran akan kesehatan mental sedikit banyak meningkat, terlebih setelah film karya DC berjudul Joker (2019) sukses di berbagai layar bioskop. Namun, kesadaran tersebut disertai dengan dampak negatif. Karena melihat suatu film yang menunjukkan karakter pengidap mental illness, ada penonton yang merasa cocoklogi.
Di akhir tahun 2018, fakultas psikologi di kampusku menginisiasi program kesehatan mental untuk mahasiswa. Salah satu layanan dari program tersebut adalah memfasilitasi mahasiswa yang ingin berkonsultasi dengan psikolog. Ini membuka makin banyak peluang mahasiswa di kampusku untuk berkonsultasi terkait kesehatan mentalnya kepada professional dengan lebih mudah.
Carla sudah berusaha menelepon. Ia juga sudah mengirim pesan singkat ke adiknya. Sekarang ia berdiri di depan pagar rumah adiknya, tetapi tidak juga berhasil membuat sang adik menemuinya. Adiknya mengurung diri di rumah dalam keadaan depresi dan berjuang melawan kecanduan.
Dewasa ini, teknologi seakan terus-menerus menuntut perhatian kita. Internet sebagai “keajaiban” modern memberikan kapasitas luar biasa bagi kita untuk mengakses berbagai hal yang ada di dunia ini dengan ujung jari kita.
Dalam tulisanku sebelumnya, aku membagikan pengalamanku bergumul dengan depresi selama melayani belakangan ini. Kunamakan pergumulan tersebut “sisi gelap pelayanan” karena kebanyakan dari kita menyembunyikan perjuangan kita melawan depresi dari orang lain.
Ketika depresi menghadang, rasanya begitu berat untuk kita mengarahkan pandangan ke atas. Kita selalu terdorong untuk melihat ke bawah, melihat ke segala aspek buruk yang menimpa kita, hingga kita pun merasa tiada lagi jalan keluar untuk kita. Tetapi, apapun penyebab depresimu, dan apapun kondisimu saat ini, ketahuilah kamu tidak sendirian. Izinkanlah Tuhan menuntunmu, maka Dia […]