3 Cara Menyadari Blind Spot Dosa
Oleh Toar Taufik Inref Luwuk, Minahasa
Tidak ada manusia atau pun tempat di dunia ini yang kebal terhadap dosa. Orang yang kita anggap teladan iman seperti pendeta atau pemimpin pun bisa saja jatuh dalam dosa seperti kesombongan, cinta uang, dan hawa nafsu. Menjadi seorang Kristen pun tidak menjamin seseorang tidak akan berbuat dosa lagi. Tetapi, fakta yang paling penting yang harus kita ketahui ialah: dosa yang paling mematikan adalah ketidaksadaran adanya dosa.
Aku pernah mengalami momen ketika aku sendiri tidak menyadari dosaku. Aku adalah mahasiswa semester akhir yang terlibat juga dalam pelayanan mahasiswa Kristen (PMK) di kampus. Pada suatu kesempatan, kami para pengurus PMK sedang mempersiapkan pelayanan yang menargetkan mahasiswa baru. Kami melakukan rapat, pencarian dana, dan latihan untuk memastikan acara berjalan baik. Ada satu temanku di kepanitiaan itu, sebut saja namanya Mawar. Karena suatu kondisi tertentu dia kedapatan melakukan kesalahan dan berbohong. Sebagai teman yang bertanggung jawab, dan juga sebagai orang Kristen aku sadar bahwa aku harus mengingatkan dia. Jadi, di rapat selanjutnya aku pun menegur dia dan tampaknya dia sadar akan kesalahannya.
Namun, setelah peristiwa itu dia menunjukkan respons yang tak terduga. Dia seakan tidak mau bicara denganku. Saat aku bicara dia menunjukkan bahasa tubuh yang seolah tidak senang dengan kehadiranku. “Udah ditegur baik-baik kok malah gini responsnya,” dalam hatiku merasa jengkel. Karena aku menganggap diriku benar dalam masalah ini maka kuputuskan untuk membenci dan tidak bicara lagi jika bertemu dengannya.
Hari lewat hari, dalam refleksi pribadi yang kulakukan aku merasa sikapku itu janggal. Aku sadar bahwa aku pun berdosa dan tindakanku ini sering kulakukan tanpa sadar. Hatiku telah berdosa dengan membiarkan rasa jengkel menjalar menjadi benci. Aku mengaku dosa dan memohon Tuhan memperbaharui hatiku.
Ceritaku ini menegaskan bahwa dalam upaya kita memperjuangkan kebenaran sekalipun tidak membuat seseorang luput dari melakukan dosa. Tidak ada manusia yang kebal dari dosa. Setiap orang memiliki blind spot-nya masing-masing.
Bagaimana kita mau bertobat sedangkan kita tidak sadar bahwa kita telah berbuat dosa? Ada 3 cara yang pernah kulakukan untuk menyadari blind spot atau dosa yang ada dalam diri kita.
1. Cari tahu kehendak-Nya dari firman-Nya
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16).
Dengan mempelajari firman maka kita bisa makin mengetahui mana yang kehendak Allah dan mana yang bukan. Mempelajari firman bisa dilakukan dengan menggunakan materi-materi pendamping seperti artikel-artikel renungan atau mendengar podcast dari lembaga atau pribadi yang kredibel.
2. Latihlah diri untuk terbiasa berefleksi
Aku melatih kebiasaan ini dengan menyediakan waktu sekitar dua hingga empat jam tanpa distraksi apa pun. Aku pribadi menyebutnya sebagai momen AWG alias Alone with God.
Dalam masa-masa perenungan itu aku mengajukan pertanyaan buat diriku sendiri. Misalnya: “Apa setiap perkataan dan perbuatanku sudah mencerminkan Kristus?” Atau, setiap kali aku akan melakukan sesuatu aku akan bertanya, “Apakah ini yang Tuhan ingin untuk aku lakukan?”
3. Dengarkan pendapat dari teman
Manusia tidak diciptakan untuk hidup sendiri-sendiri, tetapi berinteraksi untuk saling membentuk dan menumbuhkan. Karena aku tergabung dalam KTB, di situlah aku mendapat tempat bertumbuh, belajar, dan saling terbuka atas kekurangan dan kelebihan masing-masing anggota.
Mendengarkan masukan dari teman memberi kita kesempatan untuk melihat diri kita sendiri dari sudut pandang orang lain.
—
Pertobatan adalah perjalanan seumur hidup seorang Kristen, dan dalam pertobatan kita menerima anugerah yaitu pengampunan dari Allah. Kita akan terus diperhadapkan dengan dosa dan mati-matian berjuang untuk tidak berdosa. Roh Kudus akan menolong kita supaya kita peka terhadap dosa.
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9).
Kamu diberkati oleh ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu