Posts
Hari Kebergantungan
Jumat, 4 Juli 2014
Baca: Yohanes 15:1-13
15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
15:9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. —Yohanes 15:5
Di Amerika Serikat, tanggal 4 Juli merupakan hari libur nasional, dimana banyak keluarga memanggang makanan di luar rumah mereka; orang-orang mengunjungi pantai; dan berbagai kota mengadakan pawai, pesta kembang api, piknik, dan perayaan yang meriah. Semua itu diadakan untuk memperingati peristiwa ketika 13 koloni di Amerika menyatakan kemerdekaan pada 4 Juli 1776.
Kemerdekaan didambakan oleh orang dari segala usia. Merdeka berarti “terbebas dari kendali, pengaruh, dukungan dan bantuan orang lain”. Maka tidak heran para remaja suka berbicara tentang meraih kebebasan mereka. Banyak orang dewasa yang ingin kaya-raya dan “merdeka secara finansial”. Kaum lanjut usia juga ingin mempertahankan kemandirian mereka. Entah apakah ada orang yang benar-benar merdeka, itu persoalan lain—tetapi merdeka rasanya memang menyenangkan.
Memang wajar mendambakan kemerdekaan politik atau kebebasan diri; tetapi berusaha mengejar kemerdekaan rohani adalah upaya yang berbahaya. Yang perlu kita lakukan sebenarnya adalah mengakui dan menerima kebergantungan rohani kita yang mendalam. Yesus berkata, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5).
Kita sama sekali tidak dapat mengandalkan diri sendiri, melainkan sepenuhnya dan selamanya bergantung kepada Pribadi yang telah mati demi membebaskan kita. Setiap hari adalah hari kebergantungan kita kepada-Nya. —WEC
Ya Tuhan tiap jam ‘ku memerlukan-Mu;
Engkaulah yang memberi sejahtera penuh
Setiap jam ya Tuhan, Dikau kuperlukan
Ku datang Jurus’lamat, berkatilah. —Hawks/Lowry
(Kidung Jemaat, No. 457)
Kekuatan kita yang terbesar berasal dari kebergantungan kita kepada Allah yang kuat.