Posts

Sebelum Anda Meminta

Sabtu, 5 Mei 2012

Sebelum Anda Meminta

Baca: Matius 6:5-15

Karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. —Matius 6:8

Seorang rekan kerja RBC Ministries di luar negeri menceritakan kepada saya apa yang membuatnya bersukacita dalam melayani sebagai penerjemah materi-materi kami. Ia mengatakan bahwa dirinya merasa sangat diberkati karena mendapat kesempatan pertama untuk dilayani melalui pengajaran firman Allah yang terdapat dalam materi-materi tersebut. Ketika mengerjakan teks terjemahan itu, ia memperhatikan, “Selalu ada sesuatu yang tepat dengan kebutuhan yang sedang saya hadapi.” Pada saat ia membutuhkan dorongan semangat dari Tuhan, pertolongan rohani yang relevan telah tersedia baginya.

Ketika rekan saya tersebut bercerita, saya memikirkan tentang betapa setianya Allah memelihara kita melalui beragam cara. Dalam setiap peristiwa kehidupan, kita mendapati diri kita berhadapan dengan segala jenis tantangan. Akan tetapi, kita tidak sendirian menghadapinya. Seperti yang dikatakan Kristus, “Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya” (Mat. 6:8).

Pada saat kita membutuhkan sesuatu—baik dalam hal rohani, emosi, atau jasmani—kita dapat bergantung pada pemeliharaan dan perhatian yang setia dari Bapa. Dia mengenal kita dengan begitu baik sehingga Dia menentukan waktu yang paling tepat untuk memberi kita yang terbaik dan keyakinan akan pemeliharaan-Nya. “Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (Luk. 12:6-7).

Kita dapat mempercayai hikmat dari kasih-Nya. —WEC

Hatiku penuh melimpah—anugerah yang Dia sediakan
Tepat seperti yang kubutuhkan;
Hanya itu yang dapat kuminta, apa pun tugasnya,
Untuk apa pun beban yang kupikul. —NN.

Waktunya Allah selalu tepat.

Percayalah Kepada-Ku

Kamis, 29 Maret 2012

Baca: Mazmur 121

Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan. —Yesaya 43:2

Ketika saya masih kecil, saya diajak pergi paman dan bibi ke Danau Michigan. Ketika beberapa sepupu saya bermain-main ombak di bagian danau yang lebih dalam, saya hanya bermain di tepi pantai. Lalu paman saya, Norm, bertanya, “Apa kau bisa berenang?” “Tidak,” jawab saya. “Jangan khawatir,” katanya. “Aku akan membawamu ke sana.” “Tetapi di situ terlalu dalam,” protes saya. “Tetaplah berpegang padaku,” ia meyakinkan saya. “Apa kau mempercayaiku?” Lalu saya memegang tangannya dan kami mulai berjalan menuju ke bagian danau yang lebih dalam.

Ketika kaki saya tidak lagi dapat menyentuh dasar danau, Paman Norm mengangkat saya dan meyakinkan saya lagi, “Aku memegangmu. Aku memegangmu.” Lalu akhirnya ia berkata, “Baik, turunkan kakimu. Kau bisa berdiri di sini.” Saya merasa takut karena berpikir bahwa kami masih berada di bagian danau yang dalam, tetapi saya mempercayainya dan merasa senang ketika tahu bahwa saya berdiri di atas gundukan pasir.

Apakah Anda pernah sedemikian berputus asa sehingga Anda merasa seakan tenggelam di air yang dalam? Beragam kesulitan hidup bisa jadi menekan kita dengan berat. Allah tidak berjanji bahwa kita akan terlepas dari gelora hidup yang melanda, tetapi Dia berjanji, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” (Ibr. 13:5).

Kita dapat mempercayai bahwa Allah kita yang setia hadir di setiap pergumulan kita. “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan” (Yes. 43:2). —CHK

Tuhan, beriku iman seperti anak kecil!
Iman yang akan terus memandang-Mu—
Iman yang tak mundur dan tak gagal,
Selalu mengikut-Mu dengan percaya. —Showerman

Sebelum beban menindasmu, percayalah pada tangan Allah yang senantiasa menopangmu.