30 Hari Saat Teduh bersama Kitab Yakobus

Hidup sebagai orang Kristen di abad ke-21 adalah sesuatu yang sulit. Tapi, begitu pula yang dialami para orang percaya Yahudi sekitar 2000 tahun yang lalu. Itulah mengapa, Yakobus yang adalah saudara tiri Yesus, menuliskan sebuah surat yang menguatkan orang percaya untuk terus berjuang di tengah pencobaan yang mereka alami. Selain itu, Yakobus juga memberikan tuntunan-tuntunan bijak untuk menolong mereka menghidupi hari demi hari. Kabar baiknya untuk kita adalah: pelajaran yang Yakobus tuliskan tersebut juga masih berlaku hari ini.

Inilah renungan selama 30 hari dari Kitab Yakobus yang membahas topik-topik seperti agama, iman, dan kebijaksanaan yang sejati. Renungan ini ditulis oleh para anak muda dari berbagai belahan dunia. Kami berdoa dan berharap kiranya renungan ini menginspirasimu untuk terus bertumbuh menjadi dewasa secara rohani dan kamu dapat menghidupi kehidupanmu seutuhnya untuk Tuhan Yesus.

PENGANTAR KITAB YAKOBUS

Konteks Historis

Kitab Yakobus dikenal sebagai salah satu dari tujuh Surat Umum di Perjanjian Baru (ditujukan kepada orang Kristen secara umum, bukan kepada gereja atau jemaat tertentu). Kitab Yakobus memiliki sifat khas Yahudi. Kita dapat melihatnya dari banyak referensi yang diambil dari tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama seperti Abraham, Rahab, Ayub, dan Elia. Selain itu, Kitab Yakobus juga menggunakan alam sebagai referensinya. Ini menunjukkan karakteristik pengajaran para rabi Yahudi pada zaman Yakobus. Sederet fakta ini menunjukkan bahwa Kitab Yakobus disusun ketika gereja atau orang percaya masih didominasi oleh kalangan Yahudi.

Waktu penulisan

Kitab Yakobus ditulis sekitar tahun 45-49 Masehi. Banyak ahli juga memperkirakan penulisannya terjadi sebelum tahun 50 Masehi.

Penulis

Penulis dari kitab ini mengenalkan dirinya sebagai Yakobus, dan ada kemungkinan bahwa ia adalah saudara tiri Yesus dan juga pemimpin dari gereja atau majelis di Yerusalem. Dalam suratnya, Yakobus menulis sesuai dengan kapasitasnya sebagai pemimpin untuk mendorong dan memberi nasihat kepada orang-orang percaya yang tersebar di banyak lokasi yang sedang menghadapi kesulitan.

Penerima surat

Penerima dari surat yang menjadi Kitab Yakobus ini adalah orang-orang Yahudi-Kristen yang melarikan diri dari Yerusalem saat terjadi penganiayaan terhadap Stefanus.

Topik kunci

Topik utama yang dibahas dalam surat ini adalah tentang penghayatan iman, menjadi seorang pelaku dan bukan sekadar pendengar firman. Ada penekanan yang lebih besar kepada praktik iman Kristen daripada tentang kebenarannya, sebab Kitab Yakobus menaruh perhatian utama untuk memberikan langkah-langkah yang bijak dan praktis dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Garis besar

1. Salam (1:1)
2. Pencobaan terhadap iman (1:2-18).
3. Mendengar dan melakukan Firman (1:19-27)
4. Dosa memandang muka atau pilih kasih (2:1-13)
5. Iman tanpa perbuatan adalah mati (2:14-26)
6. Dosa karena perselisihan dalam komunitas (3:1-4:12)
7. Dosa kekayaan (4:13-5:12)
8. Berdoa dengan iman (5:13-18)
9. Peringatan penutup (5:19-20)