Oleh Hilary Charlet, Amerika Serikat.
Patah hati. Air mata. Hubungan yang tak pernah kamu pikirkan untuk berakhir pun kandas.
Apakah kamu masih ingat momen itu? Saat-saat di mana hatimu seolah pecah berkeping-keping? Tempat di mana hubunganmu itu berakhir? Jamnya? Cuacanya?
Lanjut baca...
Oleh Vina Agustina Gultom, Bekasi.
Satu tahun lalu, aku dan pacarku memutuskan untuk menjalin relasi pacaran. Namun, perjalanan hubungan kami di masa-masa awal tidaklah mudah. Kedua orang tuaku menolak pacarku karena dia berasal dari suku yang berbeda dengan keluargaku.
Lanjut baca...
Oleh Joanna Hor, Singapura.
Aku sudah lama menjadi orang Kristen, namun itu tidak membuat hidupku jadi lebih mudah. Dan, kuakui kalau aku masih jadi orang yang egois dan sombong. Kadang, sifat burukku itu membuatku merasa bersalah. Tapi, aku seringkali mengabaikannya dan mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku tidaklah seburuk apa yang kupikirkan.
Lanjut baca...
Oleh Jeffrey Siauw, Jakarta.
Aku tidak bermaksud menuliskan text book tentang cara “pendekatan”. Tetapi, setelah mendengar berbagai cerita “gosip-seputar-pdkt-dan-pacaran”, aku merasa ada yang kurang “pas”. Maka, aku berharap paling tidak tulisan pendek ini bisa sedikit menolong mereka yang sedang bergumul untuk bergumul dengan benar.
Lanjut baca...
Oleh Ashley Ashcraft.
“Ikuti kata hatimu.” Kita mungkin telah mendengarnya berjuta-juta kali. Mungkin juga kita telah membacanya di Instagram, gelas kopi, karya seni, bahkan di toko buku Kristen. Tapi, apakah benar jika aku mengikuti kata hatiku? Apakah mengikuti kata hatiku bisa membuatku bahagia?
Lanjut baca...
Untuk kamu yang single, mungkin pernah ada suatu masa dalam hidupmu di mana kamu merasa dirimu tidaklah lengkap tanpa kehadiran si dia. Kamu merasa sepi, atau mungkin pula kamu merasa iri dengan orang lain yang tampaknya telah menemukan belahan jiwa mereka.
Lanjut baca...
Oleh Lidya Corry Tampubolon, Jakarta.
Natal tahun lalu, keluarga besarku berkumpul untuk merayakan Natal bersama. Aku tidak menyangka jika acara itu akan terasa seperti ruang persidangan di mana aku akan diinterogasi dengan pertanyaan “kapan menikah?” ketika aku bahkan belum pernah memiliki pacar.
Lanjut baca...