Arti Sesungguhnya Mengasihi Seseorang

Hari ke-2 | 30 Hari Saat Teduh bersama Kitab Filipi
Baca Konteks Historis Kitab Filipi di sini

Baca: Filipi 1:9-11

1:9 Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,

1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,

1:11 penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.

Beberapa waktu lalu, seorang temanku mengirimiku chat yang panjang, ia sedang merasa frustrasi. Aku tidak nyaman dengan konflik—terutama ketika kondisinya tidak melibatkanku. Maka meskipun aku tahu aku harus menolong temanku itu, aku tidak tahu bagaimana caranya.

Suamiku mendorongku untuk meneleponnya, namun aku tidak menyukai pembicaraan melalui telepon. Aku tergoda untuk membiarkan perasaanku mengalahkan kepedulianku terhadap temanku, dan mengabaikannya begitu saja.

Namun, jika aku benar-benar mengasihi saudariku dalam Kristus, aku seharusnya memilih untuk berada di sampingnya. Aku pun memberanikan diri untuk meneleponnya, ternyata itu berdampak positif bagi kami berdua.

Menyatakan kasih dalam puji-pujian di hari Minggu atau melalui hashtag di Instagram memang mudah. Tetapi, cara tersebut bisa menjadi cara yang dangkal jika tidak disertai dengan tindakan nyata dari kasih tersebut. Terkadang kita memiliki niat yang baik, tapi kita tidak tahu bagaimana cara menyatakannya itu melalui tindakan.

Untungnya, Paulus meneladankan aplikasi praktis dari kasih ini. Dalam suratnya, ia mengekspresikan rasa syukurnya atas jemaat Filipi, dan menjelaskan bagaimana ia seringkali berdoa untuk mereka. Paulus membagikan detail doanya dalam ayat 9-11.

Dua frasa yang sangat menonjol bagiku adalah “pengetahuan” dan “segala macam pengertian”. Kata pengetahuan yang digunakan disini bukan hanya sekadar kumpulan fakta-fakta. Bahasa Yunaninya, “epignosis”, memiliki arti jenis pengetahuan yang berdampak pada pikiran dan hati, yang menuntun pada aplikasi yang personal dan relasional. Paulus menggunakan kata ini setiap kali ia mendorong para pembacanya untuk mengetahui/mengenal Tuhan (Efesus 1:17; Kolose 1:9-10; Filemon 6).

Istilah yang kedua, segala macam pengertian, dapat diartikan sebagai kearifan atau kebijaksanaan. Itu adalah kemampuan untuk melihat hal-hal yang benar-benar penting, dan mengetahui hal terbaik untuk dilakukan di setiap situasi.

Paulus mengatakan bahwa seiring kita mengenal Allah dengan lebih baik, kasih kita pada-Nya dan orang-orang lain akan semakin mendalam dengan sendirinya dan terwujudnyatakan dalam kehidupan. Kasih tersebut adalah kasih yang tanggap, dan sangat penting bagi perjalanan spiritual kita, hingga Paulus juga menyinggung perlunya bertumbuh dalam kasih ini dalam surat-suratnya yang lain (1 Tesalonika 3:12).

Kasih yang bijak tidak berhenti dalam pikiran. Kasih itu akan membentuk sikap dan perilaku kita. Kecenderungan alamiku adalah menjauh dari situasi yang sulit. Namun pengetahuanku akan perintah Kristus untuk mengasihi sebagaimana Ia mengasihi kita—dan mengetahui dengan jelas apa yang akan Kristus lakukan di dalam situasi tersebut—meyakinkanku untuk menelepon temanku.

Ketika kita mampu mengenali apa yang benar, kita akan mampu membuat keputusan yang “kudus dan tidak bercacat” yang sejalan dengan firman Tuhan dan sifat-Nya. Hidup seperti inilah yang akan menghasilkan buah-buah yang baik dan memuliakan Tuhan.

Aku lega karena mengetahui kitab Filipi menunjukkan pada kita bahwa ada cara untuk menumbuhkan kasih. Jika tidak, aku hanya akan mengandalkan pemahamanku sendiri tentang cara mengasihi—pemahaman yang aku tahu tidak cukup baik. Sebagai permulaan, kita dapat membudayakan kasih seperti yang Paulus tuliskan—kasih yang dibentuk melalui pengetahuan dan segala macam pengertian—dengan cara membaca dan merenungkan firman Tuhan, mengambil waktu untuk berdoa, belajar dari para mentor dan pemimpin, dan dengan menjadi pendengar dan pemerhati yang lebih baik bagi orang-orang di sekitar kita.

Mari izinkan diri kita untuk mengambil langkah untuk menumbuhkan kasih yang bijaksana. Mari kita berkomitmen untuk mengenal Tuhan lebih lagi, dan mengizinkan-Nya untuk mengubah kasih kita menjadi kasih yang tidak mudah digoyahkan oleh keadaan ataupun perasaan. Mari kita bertumbuh hari demi hari, bagi kemuliaan Allah.—Charmain Sim, Malaysia

Handlettering oleh Tora Tobing

Pertanyaan untuk direnungkan

1. Pikirkan sesorang yang kamu kenal yang bijak dan penuh kasih. Pernahkah kamu mendapat nasihat yang didasari oleh “kasih” dan “pengetahuan”?

2. Hal-hal apa yang biasanya kamu doakan? Apakah kamu berdoa untuk nilai, kondisi finansial, dan relasi yang baik—atau kamu berdoa agar bertumbuh dalam kasih, kearifan, dan sifat-sifat yang benar?

3. Bagaimana doa Paulus dalam surat ini menantang caramu melihat hal yang penting dalam hidupmu?

Bagikan jawaban atas perenunganmu ini di kolom komentar. Kiranya jawaban sobat muda dapat menjadi inspirasi dan berkat bagi orang lain.

Tentang Penulis:

Charmain Sim, Malaysia | Charmain menyuikai coklat, kue-kue, dan cerita-cerita luar biasa dari orang biasa. Charmain juga menyukai kejutan-kejutan kecil namun berarti yang Tuhan berikan untuknya setiap hari.

Baca 30 Hari Saat Teduh bersama Kitab Filipi