
Apakah kamu merasa bimbang? Seolah seluruh kehidupanmu di masa depan tergantung pada keputusan yang kamu buat hari ini?
Mungkin kamu bingung kampus mana yang ingin kamu pilih, jurusan mana yang ingin kamu ambil, pekerjaan mana yang ingin kamu lamar, bertahan atau keluar dari pekerjaanmu sekarang. Atau, mungkin juga kamu berpikir untuk berpacaran, atau bahkan menikah. Apakah akibat dari semua keputusan ini? Bagaimana kita dapat tahu mana yang terbaik?
Jika saat ini kamu merasa bimbang dan seolah berada di persimpangan jalan, inilah lima pertanyaan yang bisa menolongmu:
1. Apakah yang Alkitab katakan?

Tuhan memberikan Alkitab buat kita. Alkitab adalah firman-Nya yang cukup untuk memperlengkapi kita di segala situasi yang kita hadapi (2 Timotius 3:16-17).
Ada beberapa situasi yang Alkitab katakan dengan lugas. Contohnya: perzinahan secara jelas dilarang (Matius 5:27-28), juga memandang muka (Yakobus 2:8-9). Kita pun diberikan arahan yang bisa kita aplikasikan hampir di seluruh keputusan yang akan kita ambil. Bersedialah mengampuni (Matius 18:21-22), saling mengasihi (1 Petrus 4:8), hidup di dalam Kristus serta bertumbuh dan berakar di dalam-Nya (Kolose 2:6-7).
Apakah Alkitab memberimu arahan yang jelas untuk situasi yang tengah kamu hadapi saat ini? Jika ya, doakan dan ikutilah arahan yang Tuhan telah berikan itu. Jika tidak, inilah beberapa pertanyaan lain yang dapat menolongmu.
2. Sudahkah kamu memeriksa motivasi hatimu?

Saat kita bergumul akan ketidakpastian masa depan, kita juga harus memeriksa dengan saksama motivasi hati kita. Kita perlu menggali lebih dalam dan menemukan apakah emosi kita turut mengendalikan diri kita.
Apakah kita memutuskan sesuatu karena takut? Apakah kita mengejar sesuatu agar bisa diterima teman-teman kita? Atau, apakah kita membalas perbuatan seseorang berdasarkan apa yang mereka lakukan pada kita?
Alkitab mengingatkan kita, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Amsal 4:23).
Yuk kita berdoa, memohon pertolongan dan pengampunan Tuhan saat kita mengatasi emosi-emosi yang buruk ataupun berdosa dalam diri kita.
Apapun keputusan yang kita ambil, kiranya itu datang dari pikiran yang jernih dan motivasi hati yang murni.
3. Apakah kamu mendoakannya?

“Tetaplah berdoa,” Paulus mengingatkan kita (1 Tesalonika 5:17). Ketika menghadapi situasi yang sulit, bukankah seharusnya kita berdoa pula?
Kita dapat berdoa memohon hati yang tahir saat kita membuat keputusan (Mazmur 51:10).
Kita dapat berdoa memohon hikmat yang Tuhan berikan dengan murah hati (Yakobus 1:5).
Kita dapat berdoa memohon bimbingan Roh Kudus (Yohanes 14:26).
Kita dapat berdoa memohon kekuatan untuk mengambil keputusan (Ibrani 13:6).
Kita dapat memohon kedamaian di tengah ketidakpastian (Yohanes 14:27).
Kita juga dapat mendoakan hal-hal detail lainnya terkait keputusan kita. Tuhan mengetahui segala hal, termasuk yang kita sendiri tidak ketahui. Dan ketika berdoa, kita diingatkan bahwa Tuhan beserta kita. Tuhan akan memberi kita apa yang kita butuhkan.
4. Sudahkah kita mencari nasihat bijak?

Orang Kristen tidak lagi berjalan sendirian. “Kita bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah” (Efesus 2:19).
Kita dapat menjumpai saudara seiman yang memiliki wawasan dan pengalaman yang kita sendiri tak punya. Mereka bisa memberikan kita nasihat atau sudut pandang yang kita tidak pikirkan. Dan yang lebih penting, mereka bisa mendukung kita dalam doa. “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Matius 18:20).
5. Percayakah kamu pada rancangan Tuhan?

Pada akhirnya, marilah kita selalu mengingat bahwa ketika kita tidak tahu apa yang akan terjadi kelak, Tuhan sanggup. Meskipun kita merasa sudah mengambil keputusan yang terbaik dalam situasi ini, sekarang kita mungkin tidak dapat melihat apa dampaknya kelak.
Tapi, itu tidak masalah. Tuhan tahu keterbatasan kita. Tuhan selalu membimbing kita. Apapun keputusan yang kita ambil, jalan mana yang kita pilih…Tuhan tahu. Tuhan akan berjalan bersama kita di setiap langkah kaki kita, dan Dia akan menjadikan segala sesuatunya indah pada waktu-Nya (Amsal 3:5-6).
