Artikel Kaum Muda

Rumah Bapa Adalah Rumah Pengampunan

/
Oleh Ernest Martono, Jakarta. Dalam kurun waktu dua minggu, kami menyulap sebuah hotel menjadi ‘rumah’. Hotel itu berada di Jakarta Utara dan kami sewa untuk sebuah acara besar yang pesertanya berasal dari mancanegara. Ratusan kamar menampung tamu hampir seribu orang.

Dalam Rasa Kesalmu, Janganlah Terbit Penghakiman

/
Sebuah cerpen oleh Cynthia Sentosa “Guys! Vika keterlaluan banget! Pasti dia lagi pergi ke Jakarta buat nonton konser oppa kesayangannya. Parah! Masa dia lebih milih oppa daripada Tuhan sih?” ucap Cika dengan tatapan tajam. Ia adalah pengurus di persekutuan pemuda gereja. 

Jangan Ada Dosa di Balik Obrolan Serumu!

/
Oleh Jovita Hutanto. Kalau dulu ada ungkapan yang bilang, “suka ngomongin orang, kayak perempuan aja sih!” Sekarang agaknya itu tidak lagi berlaku. Gosip alias ngomongin orang sejatinya tidak melekat hanya kepada kaum perempuan saja. Manusia dengan natur kedagingannya mudah tergoda pada gosip.

Saat Menganggur, Imanku Diuji

/
Oleh Michele Ong Aku menghabiskan enam bulan hidupku sebagai kaum mageran. Tiap hari aku bisa dengan bebas menonton serial terbaru, jadi anggota tetap kelompok renang, juga ikut gym. Saking selow-nya, bahkan buku dengan genre crime-thriller Jepang favoritku telah tuntas kubaca...

Julid vs Peduli (?)

/
Sebuah cerpen oleh Desy Dina Vianney, Medan “Oke, latihan hari ini kita selesaikan di sini ya!” seru kak Ary, pelatih koor kami. Hampir semua dari kami berseru kegirangan, jarang-jarang jadwal latihan koor kami singkat begini. Biasanya malam Sabtu kami benar-benar kami habiskan di gereja...

Ketika yang Paling Melekat di Hatiku Bukanlah Tuhan

/
Oleh Olive Bendon, Jakarta. Santi datang agak terlambat ke ibadah Minggu siang itu. Baru saja dia duduk, tiba-tiba dirinya berdiri lagi, “Ada pokemon di belakang. Sebelum keduluan yang lain, aku ambil dulu,” bisiknya dengan senyum-senyum sambil berlalu ke deretan bangku belakang...