Kesalahan Telah Dihapus
Senin, 7 Desember 2020
Baca: Yesaya 6:1-7
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
6:2 Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.
6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!”
6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap.
6:5 Lalu kataku: “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam.”
6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: “Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni. —Yesaya 6:7
Selama bertahun-tahun, Deepika menanggung beban rasa bersalah atas caranya memperlakukan adik perempuannya sewaktu mereka berdua masih kecil. Walaupun sudah meminta maaf kepada sang adik yang juga sudah memaafkannya, ia masih terus merasa bersalah.
Yesaya 6:1-5 mencatat bagaimana Yesaya mendapat penglihatan akan Allah dan ia dikuasai rasa bersalah atas dosa-dosanya. Namun, ketika malaikat menyentuhkan bara dari atas mezbah pada bibirnya, Yesaya mendengar kata-kata yang menghibur: “Kesalahanmu telah dihapus” (ay.7). Bara di atas mezbah Bait Suci sering diselimuti oleh darah anak domba yang baru disembelih, yang menggambarkan pengorbanan Tuhan Yesus kelak. Ketika Dia, Sang Anak Domba Allah, mati di kayu salib, dosa dan kesalahan kita ditimpakan kepada-Nya (1Ptr. 2:24).
Kita bersalah ketika kita melakukan kejahatan atau dosa, dan untuk itu kita patut dihukum. Kesalahan itu juga mendatangkan perasaan bersalah. Orang Kristen yang paling saleh sekalipun bisa bergumul dengan perasaan tersebut ketika mereka berbuat salah.
Rasa bersalah itu sehat apabila itu mendesak kita untuk mengakui dosa dan membawa kita kepada pertobatan. Namun, jika kita terus-terusan memendam rasa bersalah setelah kita diampuni, kebebasan kita menjadi terhalang. Kebenaran Injil yang indah menyatakan bahwa Kristus menghapus penghukuman atas kita, sehingga kita dapat sepenuhnya terbebas dari beban rasa bersalah. Marilah bersukacita bahwa karena Yesus, kita tidak perlu lagi menyimpan rasa bersalah atau terus menanggung aib. Kita sudah diampuni! —ASIRI FERNANDO
WAWASAN
Uzia, yang juga dikenal sebagai Azarya, adalah seorang raja yang baik (2 Raja-Raja 14:21; 15:1-3; 2 Tawarikh 26:1-4). Selama 52 tahun masa pemerintahannya, Yehuda menjadi kuat dan makmur. Ketika Uzia mati, bangsa Yahudi merasa sangat kehilangan. Dengan ancaman serangan dari Mesir, Aram, dan Asyur, Yehuda menghadapi masa depan yang tidak menentu. Pada masa itulah Yesaya “melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang” (Yesaya 6:1). Raja Israel di dunia memang meninggal, tetapi Raja Yehuda yang sebenarnya hidup selama-lamanya, dan Dia masih mengendalikan dunia. Beberapa ribu tahun setelah itu, Rasul Yohanes juga diberikan penglihatan besar dari Allah: “sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang” (Wahyu 4:2). Kepada dunia yang akan mengalami bahaya besar dan ketidakpastian, Yohanes meyakinkan kita bahwa Allah duduk di atas takhta-Nya, dan sekumpulan besar orang banyak akan menyatakan, “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” (Wahyu 7:10). K.T. Sim
Adakah dosa yang membuatmu merasa bersalah? Jika kamu sudah mengakuinya dan bertobat, bagaimana kamu dapat mengingatkan dirimu sendiri bahwa Allah telah sungguh-sungguh mengampunimu lewat pengorbanan Yesus?
Tuhan Yesus, berilah aku iman untuk percaya bahwa pengorbanan-Mu di kayu salib telah menghapus dosaku, sehingga aku tidak perlu lagi merasa bersalah. Terima kasih atas anugerah pengampunan-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Bacaan Untuk SetahunDaniel 5-7; 2 Yohanes
Terima kasih Tuhan atas Anugrah Mu yg telah Kau berikan pada kami utk selama2 nya. Amin
Amin
amin
amin..puji Tuhan 💕
aminnnn😇☺
Amin
amin Tuhan Yesus memberkati
Amin. 😇
Amin haleluya
Ampuni dosaku ya Tuhanku Yesus. Amin.
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
Amin
aminâ¤
.AmiN.
Amin
Amin
Haleluyah, terpujilah Tuhan amin.
amin haleluyah
Terimakasih ya Tuhan yesusðŸ™
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
terkadang yg buat rasa bersalah masih ada adalah krn sy merasa tdk pantas di ampuni dn trima betapa baiknya Bapa untuk ku.
Aminn⤠Terimakasih banyak Tuhan yesusðŸ™ðŸ˜‡
Amin Puji Tuhan Haleluyah.
Saya di beri pertolongan dan pertobatan. Allah sungguh mengasihi saya.😇
Jangan melakukan kesalahan yang sama. Amin.
Kuatkan Iman ku ya Tuhan untuk selalu Percaya bahwa Kau telah mengampuni dosa” ku , biarlah aku tidak perlu lagi untuk merasa bersalah karna tuhan sudah mengampuni kita , biarlah juga kami selalu di jalan Mu Yg Teguh Ya Tuhan Aminn
Amin😇
Terima kasih atas segala pengorbanan-Mu ya Tuhan.
Amin.
Marilah bersukacita bahwa karena Yesus, kita tidak perlu lagi menyimpan rasa bersalah atau terus menanggung aib. Kita sudah diampuni. Amien
amin